Share

Bab 21

Aku terhuyung masuk ruang kerja Akbar karena terlalu fokus mencari informasi sehingga tidak menyadari kalau pintu akan terbuka. Untungnya dia dengan sigap menangkapku.

Mata kami beradu pandang untuk beberapa saat, tetapi tidak menemukan bau-bau perselingkuhan. Ataukah dia yang sudah lihai menutupinya?

"Telepon sama siapa, By?" tanyaku sengaja setelah memperbaiki posisi.

"Teman." Akbar memaksakan senyum. "Kamu nguping, ya?"

"Enggak. Siapa yang nguping! Tadi juga mau bicara sesuatu, tapi yaudah, kayaknya ada yang lebih asik!" tandasku meninggalkannya.

Padahal beberapa hari lalu dia yang memintaku memanggil 'By' yang berarti Baby, sementara aku dipanggilnya 'Ay' yang berarti Ayang.

Sekarang? Dia bahkan kaku dan aku tidak merasa tangan ini dicekal untuk memberi penjelasan. Pernikahan yang semakin tidak kuimpikan ini menambah sesak di dada saja.

Kalau tahu Akbar punya kekasih, aku tidak akan menerima perjodohan ini atau mungkin memilih kabur dari rumah. Tidak peduli apa kata tetangga, dari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status