Share

perselingkuhan 6

Author: ananda zhia
last update Last Updated: 2024-06-04 16:57:23

"Oh, ya. Barusan ada tamu ya? Tadi papa ketemu di luar rumah dan kaget saat melihat orang yang nyetir mobilnya ternyata teman SMA papa. Dia pak Danu kan? Pengacara yang biasa menangani kasus perceraian. Ada urusan apa pak Danu kemari, Na?" tanya Papa mertua Nana membuat Nana menelan ludah.

Nana menimbang-nimbang kemungkinan nya untuk berterus terang ataukah mendiamkan masalah ini sampai berkas masuk ke pengadilan agama.

"Hm, papa yakin kalau tamu yang baru datang tadi adalah teman SMA Papa?" tanya Nana hati-hati.

Papa mertua Nana menatap ke arah menantu nya.

"Yakin lah. Yakin banget! Kan tadi pak Danu membuka kaca jendela mobil. Jadi papa bisa melihat dengan jelas wajah teman papa itu," ujar papa mertua Nana.

"Hm, gitu ya. Wah, kalau saja mama dan papa sampai di sini lebih awal, mungkin mama dan papa bisa reunian dengan beliau ya," jawab Nana mengambang.

"Na, jadi benar yang kerumah mu tadi pak Danu? Ada apa? Apa ada masalah dengan pernikahan kalian?" tanya mama mertua nya. Tampak khawatir.

Nana tersenyum. Dia menatap mertuanya yang sudah berusia lima puluh lima tahun.

"Tidak ada apa-apa, Pa, Ma. Tamu yang datang ke rumah tadi memang pak Danu. Beliau ayahnya teman kerja saya, Rinta. Tadi Rinta sedang ada urusan keluarga dengan ayahnya, lalu pulang nya mampir kemari untuk membawakan oleh-oleh," ujar Nana sekenanya.

'Maaf kan Nana ya, Pa, Ma. Nana tidak sampai hati mengatakan tentang perselingkuhan mas Rama sekarang. Karena Nana merasa bahwa hal itu bukan hanya kesalahan mas Rama. Tapi Nana juga yang memulainya karena terlalu mengkhawatirkan Dita sehingga mengajaknya untuk tinggal di sini,' batin Nana sedih.

"Oh, gitu. Mama dan papa lega kalau rumah tangga kalian baik-baik saja. Dan sebenarnya ada yang ingin mama sampaikan," ujar mertua Nana melihat ke arah Nana dengan serius.

"Ada apa ya, Ma? Apa Nana berbuat salah?" tanya Nana khawatir melihat ekspresi wajah mertua nya yang tegang.

"Enggak. Kamu enggak salah. Hanya saja..."

Mertua nya tampak ragu dengan kata-kata yang mengganjal di hati.

"Ada apa sih, Ma? Mama bikin aku cemas," sahut Nana, mendadak merasa tak enak.

"Sebelumnya maaf kalau kamu merasa terganggu dengan ucapan Mama ya Nak. Mungkin hal ini bisa menyinggung perasaan kamu. Tapi mama hanya ingin mengatakan tentang pendapat mama."

Mama mertua nya menghela napas. Sedangkan Nana menunggunya dengan tegang. "Ini tentang Nak Dita. Mama tahu kalau Nak Dita dan kamu sudah tidak mempunyai orang tua. Mungkin kamu juga tidak tega membiarkan adik kamu tinggal sendiri di luar rumah. Tapi mama pernah mendengar pengajian bahwa ipar adalah maut. Jadi apa tidak sebaiknya..."

Deggg!

Sebuah hantaman menekan hati Nana. Pertahanan Nana nyaris jebol dengan kata-kata mama mertua nya.

"Ma, jangan begitu! Kalau memang Nana dan adik nya bisa hidup rukun serumah dengan Rama, biar saja. Jangan malah membuat Nana menjadi overthinking dengan pendapat kamu," ujar papa mertua Nana.

Nana tersenyum getir. Apa yang akan dilakukan mama dan papa mertua nya jika tahu bahwa kondisi rumah tangga anaknya sedang di ujung tanduk?

Nana hanya mampu tersenyum. Tidak mengiyakan tapi tidak menyalahkan pendapat mertua nya. Dia juga dalam posisi serba salah.

"Bukan gitu, Pa. Mama hanya takut apa yang dikatakan dalam pengajian itu benar," ujar Mama mertua Nana.

"Hm, Mama, Papa, apa mas Rama tahu kalau mama dan papa ke rumah?" tanya Nana mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Sudah. Kami tadi memang menelepon Rama lebih dulu. Kami tanya apa kamu ada di rumah. Dia bilang kamu dinas siang, jadi kami kemari. Kalau kamu tidak ada di rumah, kamu tunda saja kesini."

"Lho, jadi papa dan mama sengaja kesini hanya untuk bertemu saya?"

"Ya, mama ingin membawakan mainan bayi dan masakan mama sekaligus menyampaikan kekhawatiran mama tadi secara khusus dengan kamu. Mama harap kamu bisa mempertimbangkan nya," ujar mertuanya tulus.

"Terimakasih perhatian nya, Ma, Pa," sahut Nana tersenyum. Mulutnya terkunci untuk berbicara lebih jauh tentang perbuatan suami dan adik kandung nya.

"Ma, sudah siang. Ayo pulang saja. Biar Nana istirahat, dia kan dinas nanti. Jangan sampai kita menganggu istirahat Nana," ujar Papa mertua Nana.

Mama mertua Nana tersenyum dan berpamitan pada Nana.

"Kamu jaga kesehatan ya, Na. Kalau ada apa-apa atau butuh apa-apa, beritahu mama dan papa!"

Nana mengangguk dan mengantarkan mertua nya keluar rumah.

***

Nana menuju ke meja makan. Menatap lauk yang dibawa mertua nya. Ada bakso, rendang, ayam goreng laos, dan kerupuk udang.

"Mama dan papa begitu baik dan perhatian sekali padaku. Apa memang aku yang salah dengan membiarkan Dita tinggal di sini?" gumam Nana.

Dia lalu berjalan ke arah ruangan yang dipersiapkan untuk bayinya. Menurut USG, anak dalam rahim nya berjenis kelamin laki-laki. Ditatapnya ruangan itu lama. Dulu dia menata ruangan itu dengan penuh bahagia bersama suami dan adiknya.

Iseng-iseng dia melanjutkan langkah nya ke dalam kamar sang adik. Kamar yang selama ini jarang sekali dimasukinya.

Klik.

Kamar tidur adiknya rupanya dikunci. Tapi Nana tidak kekurangan akal. Dia mengambil kunci duplikat. Memang rumah ini dan tiga kamar di rumah ini mempunyai kunci duplikat.

Dia dan suami nya sepakat untuk menggandakan kunci rumah untuk berjaga-jaga jika salah satu pihak sedang bekerja sedangkan anggota keluarga lain perlu masuk ke dalam rumah. Juga untuk berjaga-jaga jika ada yang kehilangan atau lupa meletakkan kunci.

Nana membuka kamar adiknya. Suasana merah muda langsung menyapa kamarnya. Adiknya memang feminin, cantik, lembut, seharusnya bisa memilih laki-laki lajang, bukan suami nya.

Nana melangkah maju ke arah meja belajar Dita. Mengelus tumpukan buku cetak yang tertata rapi di sana. Mata Nana tertuju pada sebuah buku agenda berwarna merah muda yang berada di bagian paling bawah tumpukan.

Dengan penuh rasa ingin tahu, Nana membuka buku itu. Isinya membuat Nana tercengang bukan main.

Beberapa halaman awal memang hanya berisi cerita tentang kesedihannya saat orang tua mereka meninggal karena kecelakaan. Tapi halaman-halaman selanjutnya membuat hati Nana seolah terlepas dari rongganya.

[Dear diary, hari ini mbak Nana memperkenalkan calon suaminya padaku. Namanya mas Rama. Dia sangat tampan dan mapan. Aku iri pada mbak Nana. Betapa beruntung nya dia mendapatkan calon suami yang tampan dan mapan.]

Nana kembali membuka halaman demi halaman buku agenda milik sang adik.

[Sebenarnya aku tidak ingin serumah dengan mbak Nana. Tapi aku tidak punya siapa-siapa lagi. Bapak dan ibu anak tunggal. Kakek nenek sudah meninggal. Aku juga takut jika tinggal sendiri di kost atau di kontrakan. Takut ada maling. Tapi kalau tinggal serumah dengan mbak Nana, aku cemburu. Mas Rama kayak cinta banget sama mbakku. Bucin banget.]

[Mertua mbak Nana juga sayang sekali dengan mbak Nana. Aku ingin menggantikan posisi mbak Nana. Enak kali ya kalau jadi istri mas Rama. Aku nggak perlu kerja.]

Gemuruh menguasai da da Nana. Apalagi saat dia membuka halaman berikut nya.

[Mas Rama suka main ML, asikkk, aku jadi punya alasan untuk mendekati nya. Doain mas Rama bisa berpaling dari mbak Nana!]

Nana membuka halaman lain.

[Hari ini mbak Nana dinas malam, dan kami hanya berdua di rumah. Aku memberanikan diri untuk membuatkan mas Rama kentang goreng. Suasananya pas karena hujan dan malam-malam dingin, sehingga tanpa sadar, aku memeluk mas Rama. Tapi...]

Belum selesai Nana membaca halaman itu, mendadak terdengar suara dari pintu kamar Dita.

"Mbak...?"

Next?

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • PERSELINGKUHAN SUAMI DAN ADIK KANDUNGKU   perselingkuhan 44

    Fatur, pengacara Rama yang gusar karena Rama tidak dapat dihubungi, akhir nya memutuskan untuk mencari Rama dan akhirnya sampailah pengacara Rama di rumah papa Rama. Fatur menekan bel pintu rumah Rama dan dibukakan oleh asisten rumah tangga. "Apakah benar di sini rumah pak Joko, bapak dari pak Rama?" tanya pengacara Rama. "Betul. Saya panggil kan dulu Pak Joko dulu, Pak," pamit asisten rumah tangga Rama dengan sopan dan segera berlalu ke dalam rumah. Tak lama kemudian, papa Rama menemui pengacara sang anak di ruang tamu. "Maaf, Pak, saya adalah pengacara bapak Rama. Apa Pak Rama ada di sini? Nomornya tidak dapat dihubungi dari tadi," ujar pengacara Rama membuat perasaan Joko menjadi tidak enak. "Pengacara anak saya? Memangnya anak saya ada kasus apa?!" tanya Joko pada Fatur. Pengacara Rama berpikir sejenak. "Sebenarnya saya selaku pengacara klien tidak diperkenankan untuk membuka rahasia klien, Pak. Meskipun pada keluarga sendiri tanpa persetujuan klien. Tapi sepertinya bapak t

  • PERSELINGKUHAN SUAMI DAN ADIK KANDUNGKU   perselingkuhan 43

    "Halo, Pak Rama, saya menemukan kejanggalan pada tanda tangan surat wasiat pak Johan. Karena sebenarnya pak Johan sudah mempunyai pengacara dan notaris untuk mengurus harta warisannya. Dalam surat wasiat yang ada di pengacara pribadi pak Johan, beliau menyebutkan bahwa semua warisan beliau akan diberikan ke yayasan lansia dan dinas sosial."Rama bagaikan tersambar petir di siang bolong saat mendengar berita itu. "Hah? Apa?!""Iya, Pak. Jadi saat saya menyesuaikan tanda tangan dan sertifikat aset- aset milik pak Johan yang bapak berikan pada saya, pengacara almarhum, mencari saya dan mengatakan bahwa semua harta yang telah dimiliki pak Johan akan diberikan pada panti lansia dan dinas sosial," ujar pengacara Rama membuat kepala Rama sontak merasa pusing. "Tidak mungkin!""Saat ini hal itu yang terjadi, Pak Rama. Bahkan pengacara almarhum pak Johan marah-marah melihat surat wasiat yang telah bapak berikan pada saya. Pengacara pak Johan akan melaporkan pak Rama ke kantor polisi atas tud

  • PERSELINGKUHAN SUAMI DAN ADIK KANDUNGKU   perselingkuhan 42

    "Asisten pelayan Johan pernah bercerita kalau dia punya alergi kacang. Dia bilang akan kesulitan bernapas jika alerginya kambuh. Karena itu Johan sangat berhati- hati dalam memilih makanan. Aku minta kamu buatkan bubur ayam yang disiram dengan kuah kacang. Lalu menyuapi Johan. Setelah itu kita klaim kematian Johan karena serangan jantung atau dia sembrono dalam hal makanan. Harta Johan akan menjadi milik kita jika dia ma ti. Kamu mau membantu ku kan?" tanya Rama. Dan Dita pun mengangguk tanpa berpikir panjang. "Baik. Kita sudah sepakat ya? Sekarang kita sedang naik di kapal yang sama." Rama mengulurkan tangan kanannya ke arah Dita. Dan Dita menjabat tangan Rama. "Ya, kita berada dalam satu kapal sekarang. Aku akan membantu kamu menyingkirkan Om Johan, asalkan kamu juga memberikan sebagian aset om Johan padaku! Kalau kamu tidak menepati janji, aku akan membongkar kebusukan kamu di polisi," ancam Dita. Rama menyeringai. "Tentu saja aku akan membagi aset om Johan denganmu. Ta

  • PERSELINGKUHAN SUAMI DAN ADIK KANDUNGKU   perselingkuhan 41

    Rama menaikkan kecepatan dan menuju ke arah Nana yang sedang bergandengan tangan dengan Arjuna. "Ma ti lah kamu, Na! Hiyaaatt!"Arjuna yang berada di samping Nana secara reflek menoleh ke arah mobil milik Rama. "Astaghfirullah, Sayang! Awas!"Arjuna menarik Nana dengan kencang sehingga Nana membentur dada Arjuna. Rama yang melihat sasaran yang hendak ditabraknya lolos segera banting setir ke kanan dan menjauh dari Nana dan Arjuna lalu segera melarikan diri. "Astaghfirullah! Untung kamu selamat, Yang," ujar Arjuna sambil memeluk istri nya yang gemetaran. Nana yang masih terkejut dan gemeteran karena nyaris tertabrak mobil Rama berasa lemas di pelukan Arjuna sehingga tidak sempat mengenali mobil Rama. "Tolong! Tolong! Kami hampir ditabrak orang!" seru Arjuna. Dia sebenarnya sangat ingin mengejar orang yang nyaris saja menabrak Nana. Tapi dia merasa Nana yang masih gemetaran dalam pelukan nya lebih membutuhkan perhatian. Beberapa orang yang berada di sekitar kejadian dan mendengar

  • PERSELINGKUHAN SUAMI DAN ADIK KANDUNGKU   perselingkuhan 40

    Pak Johan pun akhirnya melepaskan bu Sarah dan memberikan sebagian harta gono gini. Pernah suatu malam Pak Johan mabok dan akhirnya meracau bahwa dia akan membalas sakit hatinya pada bu Sarah dengan meniduri semua laki-laki yang pernah tidur dengan bu Sarah tanpa terkecuali," ucap kepala pelayan itu membuat Rama tercengang."Astaga, jadi ternyata seperti itu cerita nya?" tanya Rama menggeleng- gelengkan kepalanya."Betul. Sepertinya pak Johan sangat dendam pada bu Sarah sehingga masih penasaran dan akhirnya mengetahui tentang bu Sarah yang mempunyai club malam. Pak Johan lalu mendaftarkan diri sebagai salah satu membernya. Bu Sarah pun dengan profesional menerima pak Johan sebagai member langganan.""Kenapa tidak ada foto dan jejak pernikahan antara Om Johan dengan Tante Sarah?""Hm, mungkin pak Johan menyembunyikan nya dalam satu tempat atau membakar nya. Saya pun tidak tahu, pak Rama," sahut kepala pelayan itu. Mendadak Rama teringat pada lemari di kamar Johan dan berpikir bahwa se

  • PERSELINGKUHAN SUAMI DAN ADIK KANDUNGKU   perselingkuhan 39

    Arjuna dan Nana sibuk menata baju ke dalam tas mereka. "Kamu yakin akan mengambil libur tiga hari ke pulau Bali?" tanya Nana. Arjuna mengangguk. "Pasien klinik aku titipkan ke dokter RSUD saja. Kami sudah janjian kok kalau minggu ini aku yang honey moon. Minggu depan beliau yang ambil libur dan menitipkan pasiennya padaku," ujar Arjuna sambil menyimpan sikat dan pasta gigi ke dalam pouch mandinya. Nana terdiam dan hanya memperhatikan Arjuna dengan seksama. "Kamu kenapa, Yang? Kok gitu mandangin nya? Jangan -jangan kamu baru sadar ya kalau aku tampan?" ujar Arjuna tertawa melihat Nana yang sedang serius menatapnya. Nana mencubit lengan sang suami. "Ih, kamu pede bener deh, Mas!" ujar Nana seraya tertawa. Arjuna pun tertawa. "Tapi kamu memang ganteng, Mas. Sebenarnya bukan itu yang menjadi perhatian ku sekarang."Arjuna mengerutkan dahinya. "Lalu apa? Apa yang menyebabkan kamu begitu serius melibatku kalau bukan karena aku yang ganteng?!" "Karena aku takjub sih melihat laki-la

  • PERSELINGKUHAN SUAMI DAN ADIK KANDUNGKU   perselingkuhan 38

    "Kita bicara di luar saja, Dit. Ayo ikut aku naik mobil. Aku punya ide agar kita kaya raya selamanya. Tapi aku butuh bantuan kamu," ujar Rama seraya menatap Dita dengan serius, membuat Dita melongo. "Bantuan apa, Mas? Kamu sedang butuh uang? Aku nggak ada duit untuk bantu kamu," ujar Dita to the point. "Nggak, bukan. Aku nggak butuh uangmu. Aku butuh tenaga kamu," ujar Rama. Dita mengerutkan dahinya. "Tenagaku? Untuk apa?""Kita bicarakan di tempat lain ya. Jangan di sini," ujar Rama. Dia lalu berjalan mendahului Dita masuk ke dalam mobil. Membuat Dita yang masih kebingungan, mau tidak mau mengekori Rama. Rama tampak beberapa kali mengusap wajah dan tengkuknya dengan gusar. Dita hanya bisa melirik nya tanpa berani menanyakan apapun. Tapi tak urung juga Dita membatin tentang kondisi Rama yang semakin kurus. Perjalanan Dita memakan waktu sekitar tiga puluh menit sampai mereka tiba di pantai yang sepi. Rama menghela napas dan mengajak Dita untuk turun dari mobil. Rama dan Dita dud

  • PERSELINGKUHAN SUAMI DAN ADIK KANDUNGKU   perselingkuhan 37

    Jantung Dita seakan berhenti berdetak mendengar percakapan antara bidan itu. 'Hah? Laki-laki perdarahan di an us? Jangan-jangan dia...?!”Dita menajam kan pendengaran nya tapi kedua suster itu tidak lagi membicarakan tentang pasien yang dimaksud. "Sus, sut!" seru Dita dari bed pasien yang tirainya setengah tertutup. "Ya, Bu, ada apa?" tanya salah satu bidan mendekat ke bed Dita. Dita tampak ragu untuk menanyakan tentang rasa penasaran nya, tapi akhirnya dia memilih untuk bertanya dengan blak-blakan tidak peduli dengan pandangan bidan-bidan itu terhadap kekepoannya. "Siapa pasien yang tadi suster bicarakan?"Bidan di hadapan nya mengerutkan dahi. "Pasien yang mana maksud nya, Bu?!""Uhm, pasien yang perdarahan a n u s. Boleh kah saya tahu siapa namanya!?"Bidan itu menghela napas. Dia sadar sudah melakukan kesalahan telah membahas privasi pasien sembarangan walaupun tanpa menyebutkan identitasnya. "Hm, sebaiknya bu Dita tidak mengurus tentang pasien lain. Ibu fokus saja dengan p

  • PERSELINGKUHAN SUAMI DAN ADIK KANDUNGKU   perselingkuhan 36

    Beberapa waktu sebelum nya, Dita melihat saldo hasil dari mengemis online nya di grup Facebook dengan puas."Gampang banget sih nipu orang?! Liat janda cantik lagi sedih saja sudah mau-maunya transfer. Hahahah! Sekarang aku semakin kaya! Baguslah!" ujar Dita puas. Dia lalu memblokir empat orang laki-laki yang baru saja mengiriminya uang. Sudah beberapa hari sejak menjadi anggota grup janda Facebook, dia bisa mengakali beberapa laki-laki. Ada laki-laki yang berstatus lajang, duda, bahkan suami orang. Beberapa dari mereka yang menanggapi statusnya di grup Facebook langsung mengirim kan inbok ingin mengenal Dita lebih dekat lagi, yang akhirnya membuat Dita dan para lelaki itu bertukar nomor handphone. Dita pun dengan senang hati menerima panggilan video call dengan para lelaki itu dan mulai melakukan acting nya dengan baik. Dia berlagak menangis, janda paling tersakiti karena suami nya yang kabur dengan 'lelaki' lain padahal dia sedang hamil. Dan hampir semua laki-laki yang sudah me

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status