Share

perselingkuhan 5

Author: ananda zhia
last update Huling Na-update: 2024-05-20 03:50:47

"Baiklah, Mas. Tiga hari lagi kamu akan melihat apa yang bisa kulakukan. Kelakuan kamu dan adik ku sungguh tidak bisa dimaafkan!" ucap Nana geram.

Dikembalikannya lagi ponsel sang suami ke atas nakas, lalu bersandar di tempat tidur. Perutnya kembali mengencang setiap kali dia memikirkan perselingkuhan adik dan suaminya.

Nana menghela napas panjang lalu mengelus perutnya berulang-ulang. Mencoba berdamai dengan nasib yang menimpanya. Hingga rasa kantuk membuainya kedalam mimpi.

Sebuah tepukan hangat membangunkannya, membuat Nana membuka mata. Tampak sang suami dengan senyumannya yang khas berdiri di hadapan nya.

"Apa yang baru kamu lakukan semalam sampai kamu tidur dengan posisi duduk di ranjang, Yang?" tanya Rama. Nana memaksakan senyumnya.

"Perutku mengencang. Rasanya agak nyeri," jawab Nana jujur. Dia menoleh ke arah jam bulat yang menempel di dinding kamar. Masih jam setengah lima pagi.

Rama mengusap dan mencium perut sang istri. "Jagoan papa semalam main bola? Besok kalau sudah lahir, pasti bisa mengalahkan papa kalau tanding futsal.

Tapi kamu jangan membuat mama kesakitan ya, Nak! Kasihan sekali Mama kamu," ujar Rama lembut.

Nana hanya tersenyum kecut. Dulu saat Rama mengelus dan mencium perutnya, dia pasti merasa bahagia, seolah-olah ribuan bunga bermekaran dalam hatinya. Tapi sekarang? Yang dirasakan nya saat Rama sedang memanjakan nya hanya rasa sakit mendalam. Karena Nana merasa sikap suaminya yang manis hanya untuk kamuflase atau pencitraan dalam menutupi perselingkuhan dirinya.

"Kalau rasa sakitnya sudah semakin sering, apa tidak lebih baik kamu segera ijin cuti ke rumah sakit?" usul Rama.

"Iya, sebentar lagi, Mas. Kamu jangan khawatir. Aku tidak apa-apa."

Rama mengelus pipi Nana lalu mengecup kening sang istri.

"Ya sudah, kamu istirahat saja, biar mas yang membuat sarapan untuk kita. Oke?!"

"Yah, kita bisa beli sarapan kan? Kamu juga enggak usah susah-susah masak, Mas," saran Nana.

"Nggak. Nggak susah kok. Aku cuma ingin masakin nasi goreng buat kamu, Dita, dan aku. Jadi kamu tenang saja di kamar. Aku masak dulu ya," ujar Rama dan tanpa menunggu jawaban Nana, lelaki itu berlalu ke dapur.

"Mas, pandai sekali kamu bersandiwara. Manis di bibir dan perlakuan saja, padahal dibelakangku kamu menusuk ku dengan kejam," gumam Nana sedih.

***

Rama sudah berangkat bekerja, Dita pun sudah berangkat ke kampusnya, tinggallah Nana di rumah dengan mbok Inah yang sedang menyetrika baju. Hari ini memang Nana mendapatkan jadwal dinas siang.

Nana meraih ponselnya dan menekan nomor Rinta.

"Halo, Rin, apa kamu sibuk?"

"Halo, Na. Aku nggak sibuk. Cuma baru saja sarapan. Ada apa?"

"Aku ingin minta tolong padamu."

"Ada apa, Na? Aku pasti akan menolong kamu kalau aku bisa. Ada apa sih, Na? Kamu bikin aku khawatir."

Nana menjeda kalimat nya.

"Ayah kamu kan pengacara yang biasa mengurus kasus perceraian suamu istri, hak asuh anak, dan harta gono gini. Dan aku sudah yakin untuk menggugat cerai mas Rama. Jadi aku butuh bantuan dari ayah kamu," ujar Nana. Ada nada getir dalam suaranya.

Hening sejenak. Rinta termenung. Perasaan temannya yang sdang patah hati seolah tersampaikan padanya.

"Jadi kamu benar-benar sudah fix dengan keputusan kamu?" tanya Rinta.

"Yah, aku sudah bulat dan tidak bisa ditawar lagi. Parah banget adik dan suami ku. Mereka akan staycation di hotel tiga hari lagi dan rencana ku, aku ingin menangkap basah mereka," sahut Nana lirih.

"Baiklah, sepertinya hari ini jadwal ayahku sedang kosong. Kami akan ke rumah kamu untuk membicarakan hal ini dan syarat-syarat pengajuan cerai di pengadilan agama."

"Baiklah, terima kasih sekali. Aku akan menunggu mu, Rin."

***

Syarat-syarat pengajuan perceraian sudah diberikan oleh Nana pada Rinta dan ayahnya. Saran-saran dari pengacara senior itu untuk melancarkan kasusnya di pengadilan agama juga diingat baik-baik oleh Nana.

"Jadi seperti itu ya mbak Nana. Seperti yang sudah saya bilang hati-hati dalam melakukan penggerebekan pada suami kamu karena mbak Nana sudah hamil tua. Khawatir jika terjadi sesuatu saat mbak Nana menggerebek suaminya. Jadi biar Rinta menemanimu, Mbak," ujar Ayah Rinta.

Nana mengangguk. "Terima kasih sekali atas kedatangan bapak dan kamu, Rin."

"Sama-sama. Kamu nggak usah sungkan. Sesama teman harus saling menolong. Berkas kamu baru bisa dibuat setelah bukti lengkap ya?"

Nana menganggukkan kepalanya. Rinta dan ayahnya lalu berpamitan pada Nana. Rinta memeluk Nana perlahan untuk menguatkan hati sahabat nya itu. Sebelum akhirnya pulang dengan sang ayah.

Baru saja Nana mengantarkan Rinta dan ayahnya pulang, mobil mertuanya memasuki halaman rumah Nana. Wajah Nana tegang sesaat. Dia menghela napas panjang. Kedatangan mertuanya memang mendadak, dia menimbang dua pilihan, antara memberitahu kedua mertuanya atau tidak atas perselingkuhan suami nya.

"Papa! Mama! Kok mendadak datangnya?" seru Nana menyalami mertuanya yang datang dengan membawa beberapa tupperware dan beberapa kantong plastik.

"Wah, kamu kayak siapa saja, Na. Emang nggak boleh ya papa mama datang ke rumah kamu? Lagipula rumah mama kan deket, cuma lima belas menit dari rumah kamu," Sahut mama mertuanya sambil mengelus perut Nana.

Nana menjadi salah tingkah.

"Boleh dong. Tapi kan Nana belum sempat mempersiapkan makanan untuk menyambut kedatangan mama dan papa?!" ujar Nana tersenyum.

"Ck, kamu kayak sama siapa saja. Mama justru datang kesini untuk membawakan kamu masakan mama, biar kamu nggak usah repot-repot masak."

"Wah, terimakasih sekali, Ma! Mbok Inah! Tolong bantu saya membawa bawaan mama dan papa di ke dalam," pinta Nana.

"Ya, Bu!"

Mbok Inah dan Nana pun lalu membawa aneka makanan ke dapur dan mainan bayi ke kamar bayinya.

"Ma, Pa, kok repot-repot banget membawakan banyak makanan dan mainan kemari?" tanya Nana saat dia sudah kembali ke ruang tamu. Di belakang Nana, bi Inah membawa nampan berisi minuman dan dua toples cemilan.

Mertuanya tersenyum. "Kamu kayak sama siapa saja sih, Na. Kan wajar kalau mama membawa kan kamu makanan bergizi, biar enggak usah repot-repot masak."

"Iya. Santai saja, Na. Papa sudah nggak sabar ingin melihat cucu pertama papa lahir. Oh ya, kapan perkiraan lahirnya?" tanya Papa mertua Nana.

"Insyallah kurang 1,5 bulan lagi, Pa, Ma. Doakan proses persalinan Nana lancar ya?"

"Aamiin, papa dan mama selalu mendoakan kamu, Nak. Mendoakan kebahagiaan kamu dan Rama. Mendoakan persalinan kamu agar lancar, kamu dan cucu kami sehat dan selamat," ujar Papa mertuanya. Nana mengamini dengan penuh rasa syukur.

"Oh, ya. Barusan ada tamu ya? Tadi papa ketemu di luar rumah dan kaget saat melihat orang yang nyetir mobilnya ternyata teman SMA papa. Dia pak Danu kan? Pengacara yang biasa menangani kasus perceraian. Ada urusan apa pak Danu kemari, Na?" tanya Papa mertua Nana membuat Nana menelan ludah.

Next?

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • PERSELINGKUHAN SUAMI DAN ADIK KANDUNGKU   perselingkuhan 44

    Fatur, pengacara Rama yang gusar karena Rama tidak dapat dihubungi, akhir nya memutuskan untuk mencari Rama dan akhirnya sampailah pengacara Rama di rumah papa Rama. Fatur menekan bel pintu rumah Rama dan dibukakan oleh asisten rumah tangga. "Apakah benar di sini rumah pak Joko, bapak dari pak Rama?" tanya pengacara Rama. "Betul. Saya panggil kan dulu Pak Joko dulu, Pak," pamit asisten rumah tangga Rama dengan sopan dan segera berlalu ke dalam rumah. Tak lama kemudian, papa Rama menemui pengacara sang anak di ruang tamu. "Maaf, Pak, saya adalah pengacara bapak Rama. Apa Pak Rama ada di sini? Nomornya tidak dapat dihubungi dari tadi," ujar pengacara Rama membuat perasaan Joko menjadi tidak enak. "Pengacara anak saya? Memangnya anak saya ada kasus apa?!" tanya Joko pada Fatur. Pengacara Rama berpikir sejenak. "Sebenarnya saya selaku pengacara klien tidak diperkenankan untuk membuka rahasia klien, Pak. Meskipun pada keluarga sendiri tanpa persetujuan klien. Tapi sepertinya bapak t

  • PERSELINGKUHAN SUAMI DAN ADIK KANDUNGKU   perselingkuhan 43

    "Halo, Pak Rama, saya menemukan kejanggalan pada tanda tangan surat wasiat pak Johan. Karena sebenarnya pak Johan sudah mempunyai pengacara dan notaris untuk mengurus harta warisannya. Dalam surat wasiat yang ada di pengacara pribadi pak Johan, beliau menyebutkan bahwa semua warisan beliau akan diberikan ke yayasan lansia dan dinas sosial."Rama bagaikan tersambar petir di siang bolong saat mendengar berita itu. "Hah? Apa?!""Iya, Pak. Jadi saat saya menyesuaikan tanda tangan dan sertifikat aset- aset milik pak Johan yang bapak berikan pada saya, pengacara almarhum, mencari saya dan mengatakan bahwa semua harta yang telah dimiliki pak Johan akan diberikan pada panti lansia dan dinas sosial," ujar pengacara Rama membuat kepala Rama sontak merasa pusing. "Tidak mungkin!""Saat ini hal itu yang terjadi, Pak Rama. Bahkan pengacara almarhum pak Johan marah-marah melihat surat wasiat yang telah bapak berikan pada saya. Pengacara pak Johan akan melaporkan pak Rama ke kantor polisi atas tud

  • PERSELINGKUHAN SUAMI DAN ADIK KANDUNGKU   perselingkuhan 42

    "Asisten pelayan Johan pernah bercerita kalau dia punya alergi kacang. Dia bilang akan kesulitan bernapas jika alerginya kambuh. Karena itu Johan sangat berhati- hati dalam memilih makanan. Aku minta kamu buatkan bubur ayam yang disiram dengan kuah kacang. Lalu menyuapi Johan. Setelah itu kita klaim kematian Johan karena serangan jantung atau dia sembrono dalam hal makanan. Harta Johan akan menjadi milik kita jika dia ma ti. Kamu mau membantu ku kan?" tanya Rama. Dan Dita pun mengangguk tanpa berpikir panjang. "Baik. Kita sudah sepakat ya? Sekarang kita sedang naik di kapal yang sama." Rama mengulurkan tangan kanannya ke arah Dita. Dan Dita menjabat tangan Rama. "Ya, kita berada dalam satu kapal sekarang. Aku akan membantu kamu menyingkirkan Om Johan, asalkan kamu juga memberikan sebagian aset om Johan padaku! Kalau kamu tidak menepati janji, aku akan membongkar kebusukan kamu di polisi," ancam Dita. Rama menyeringai. "Tentu saja aku akan membagi aset om Johan denganmu. Ta

  • PERSELINGKUHAN SUAMI DAN ADIK KANDUNGKU   perselingkuhan 41

    Rama menaikkan kecepatan dan menuju ke arah Nana yang sedang bergandengan tangan dengan Arjuna. "Ma ti lah kamu, Na! Hiyaaatt!"Arjuna yang berada di samping Nana secara reflek menoleh ke arah mobil milik Rama. "Astaghfirullah, Sayang! Awas!"Arjuna menarik Nana dengan kencang sehingga Nana membentur dada Arjuna. Rama yang melihat sasaran yang hendak ditabraknya lolos segera banting setir ke kanan dan menjauh dari Nana dan Arjuna lalu segera melarikan diri. "Astaghfirullah! Untung kamu selamat, Yang," ujar Arjuna sambil memeluk istri nya yang gemetaran. Nana yang masih terkejut dan gemeteran karena nyaris tertabrak mobil Rama berasa lemas di pelukan Arjuna sehingga tidak sempat mengenali mobil Rama. "Tolong! Tolong! Kami hampir ditabrak orang!" seru Arjuna. Dia sebenarnya sangat ingin mengejar orang yang nyaris saja menabrak Nana. Tapi dia merasa Nana yang masih gemetaran dalam pelukan nya lebih membutuhkan perhatian. Beberapa orang yang berada di sekitar kejadian dan mendengar

  • PERSELINGKUHAN SUAMI DAN ADIK KANDUNGKU   perselingkuhan 40

    Pak Johan pun akhirnya melepaskan bu Sarah dan memberikan sebagian harta gono gini. Pernah suatu malam Pak Johan mabok dan akhirnya meracau bahwa dia akan membalas sakit hatinya pada bu Sarah dengan meniduri semua laki-laki yang pernah tidur dengan bu Sarah tanpa terkecuali," ucap kepala pelayan itu membuat Rama tercengang."Astaga, jadi ternyata seperti itu cerita nya?" tanya Rama menggeleng- gelengkan kepalanya."Betul. Sepertinya pak Johan sangat dendam pada bu Sarah sehingga masih penasaran dan akhirnya mengetahui tentang bu Sarah yang mempunyai club malam. Pak Johan lalu mendaftarkan diri sebagai salah satu membernya. Bu Sarah pun dengan profesional menerima pak Johan sebagai member langganan.""Kenapa tidak ada foto dan jejak pernikahan antara Om Johan dengan Tante Sarah?""Hm, mungkin pak Johan menyembunyikan nya dalam satu tempat atau membakar nya. Saya pun tidak tahu, pak Rama," sahut kepala pelayan itu. Mendadak Rama teringat pada lemari di kamar Johan dan berpikir bahwa se

  • PERSELINGKUHAN SUAMI DAN ADIK KANDUNGKU   perselingkuhan 39

    Arjuna dan Nana sibuk menata baju ke dalam tas mereka. "Kamu yakin akan mengambil libur tiga hari ke pulau Bali?" tanya Nana. Arjuna mengangguk. "Pasien klinik aku titipkan ke dokter RSUD saja. Kami sudah janjian kok kalau minggu ini aku yang honey moon. Minggu depan beliau yang ambil libur dan menitipkan pasiennya padaku," ujar Arjuna sambil menyimpan sikat dan pasta gigi ke dalam pouch mandinya. Nana terdiam dan hanya memperhatikan Arjuna dengan seksama. "Kamu kenapa, Yang? Kok gitu mandangin nya? Jangan -jangan kamu baru sadar ya kalau aku tampan?" ujar Arjuna tertawa melihat Nana yang sedang serius menatapnya. Nana mencubit lengan sang suami. "Ih, kamu pede bener deh, Mas!" ujar Nana seraya tertawa. Arjuna pun tertawa. "Tapi kamu memang ganteng, Mas. Sebenarnya bukan itu yang menjadi perhatian ku sekarang."Arjuna mengerutkan dahinya. "Lalu apa? Apa yang menyebabkan kamu begitu serius melibatku kalau bukan karena aku yang ganteng?!" "Karena aku takjub sih melihat laki-la

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status