Share

Membuat Benalu Mati Kutu

kbar menatap kertas berwarna putih yang ada di tangannya, lalu balik menatap wajah istrinya. Wanita yang sudah lima tahun ia nikahi tiba-tiba menggugat cerai hanya gara-gara masalah sepele. Akbar tidak menyangka jika Aretha akan pulang dan datang ke acara resepsi pernikahannya.

"Aretha kamu jangan bercanda, ini enggak lucu." Akbar menggeleng, berharap Aretha mau mencabut gugatan cerainya. Akbar tidak akan sanggup jika harus berpisah dengan istrinya.

"Siapa yang bercanda, ini kenyataan, mas. Aku tidak sedang mengajakmu untuk bercanda," ucap Aretha. Sejujurnya sangat menyakitkan melihat suaminya bersanding dengan wanita lain. Namun hati Aretha seketika mati ketika mengetahui kelakuan asli suami dan ibu mertuanya.

Aretha pikir Akbar adalah laki-laki baik, tapi kenyataan tak beda dengan lelaki di luar sana. Demi membantu perekonomian keluarga, Aretha rela berjuang dan membanting tulang di negeri orang. Namun ternyata, apa yang ia lakukan dimanfaatkan oleh suami dan ibu mertuanya. Istri mana yang tidak sakit hati, setelah tahu perjuangannya selama ini sia-sia.

"Sayang, aku bisa menjelaskan semuanya. Ini tidak seperti yang kamu pikirkan, kita bisa bicara baik-baik." Akbar berusaha untuk meyakinkan istrinya jika apa yang terjadi dan apa yang dilihat oleh istrinya, masih bisa untuk dijelaskan. Akbar benar-benar takut jika harus kehilangan Aretha, orang yang menghasilkan uang selama ini.

"Sudahlah, mas. Semuanya sudah jelas kok, sangat jelas malahan. Tidak ada yang perlu kamu tutup-tutupi lagi, karena semuanya sudah terbongkar," ujar Aretha. Wanita itu memandang rendah lelaki di hadapannya.

Suasana semakin tidak karuan, sekarang mulai terdengar bisikan demi bisikan dari tamu undangan yang datang. Banyak yang merasa kasihan dengan nasib Aretha, tetapi ada juga yang lebih setuju atas sikap Akbar dan ibunya. Namun Aretha sama sekali tidak peduli dengan bisikan itu, kedatangannya hanya berniat untuk memberikan kejutan pada suaminya.

"Sampai kapanpun aku tidak akan pernah mengabulkan permintaan kamu untuk bercerai, tidak akan pernah Aretha. Selamanya kamu akan tetap menjadi milikku," ungkap Akbar. Jika perpisahan itu sampai terjadi, itu artinya Akbar harus kehilangan orang yang bisa diandalkan untuk mendapatkan uang. Dan ia tidak akan membiarkan itu terjadi.

Selain Akbar juga sangat mencintai Aretha, ia juga tidak ingin kehilangan sumber uang. Aretha adalah sumber uang untuk Akbar serta ibunya, bahkan untuk istri keduanya juga. Itu sebabnya Akbar harus bisa mempertahankan Aretha.

***

Hingga hampir menjelang siang suasana masih sama, justru semakin panas. Lidya mulai terlihat kesal, wanita itu juga tidak ingin kehilangan menantunya begitu saja. Karena berkat kerja keras Aretha, rumah impiannya kini sudah berhasil ia miliki. Bukan itu saja, Lidya juga bisa merasakan hidup enak, punya banyak perhiasan dan masih banyak lagi.

Namun meski begitu, Lidya ingin Akbar menikah dengan wanita pilihannya, karena sejak pertama ia tidak pernah merestui pernikahan Aretha dengan putranya. Lidya hanya butuh uang Aretha saja, itu sebabnya setelah ada kesempatan. Ia tidak akan menyia-nyiakannya, yaitu menikahkan Akbar dengan Wanda.

"Terima saja nasibmu yang dimadu oleh Akbar, masih untung putraku tidak menceraikan kamu. Dan perlu kamu ketahui, Akbar menikah lagi karena tahu kamu selingkuh di tempat kerjamu itu. Itu sebabnya Akbar memutuskan untuk menikah lagi." Setelah cukup lama, akhirnya Lidya buka suara. Seketika semuanya terkejut mendengar apa yang Lidya ucapkan.

Aretha tersenyum miris. "Aku selingkuh, mana buktinya kalau aku selingkuh. Seharusnya, ibu sadar, tanpa kerja kerasku ibu tidak akan bisa merasakan kemewahan ini. Anak ibu pengangguran, dan aku masih mau menerimanya, bahkan aku rela kerja di negeri orang demi bisa membantu perekonomian keluarga. Tapi ini balasan yang aku dapat."

"Aretha." Akbar menatap tajam wanita yang berdiri di hadapannya itu. Merasa tidak suka dengan apa yang diucapkannya.

"Kenapa, mas? Memang seperti itu kenyataannya kan. Sejak kamu menjadi pengangguran karena di PHK, aku yang bekerja keras untuk keluarga kita. Dan puncaknya aku memutuskan untuk pergi ke luar negeri, berharap bisa merubah nasib menjadi lebih baik lagi," ungkap Aretha. Hatinya terasa semakin panas dan juga sakit ketika mengingat perjuangannya yang tak dihargai itu.

"Akbar tidak pernah memaksamu untuk pergi ke luar negeri, kamu aja yang ngotot. Karena memang kamu berencana untuk selingkuh, mencari laki-laki yang lebih kaya dari Akbar." Lidya kembali bersuara. Dan kali ini membuat dada Aretha tambah bergemuruh, karena apa yang ibu mertuanya katakan sama saja dengan fitnah.

"Ibu jangan fitnah ya, di sini yang selingkuh aku atau mas Akbar. Mana bukti kalau aku selingkuh," tantang Aretha. Ibu mertuanya memang harus dikasih pelajaran.

"Ada kok, kamu di luar negeri selain jadi baby sitter. Kamu juga merangkap sebagai simpanan laki-laki, itu sebabnya gajimu banyak. Sekarang kamu pulang karena sudah terkena penyakit kel*min, dan itu yang menyebabkan kamu tidak bisa hamil," tuduhnya. Aretha menggeleng mendengar tuduhan dari ibu mertuanya, sedetik kemudian para tamu undangan heboh. Mungkin mereka percaya dengan apa yang Lidya katakan.

"Putar sekarang," titah Aretha. Ia sudah tidak tahan mendengar fitnah yang ibu mertuanya katakan itu.

Selang beberapa menit, layar besar yang tadinya menayangkan sebuah foto praweding antara Akbar dengan Wanda. Kini sudah berubah, dan layar itu kini menjadi pusat perhatian semua orang. Sebuah video kini sedang berlangsung, video antara Akbar dan Wanda yang tengah memadu kasih layaknya sepasang suami-istri.

Bukan itu saja, di layar juga terdapat video percakapan antara Akbar, Wanda dan Lidya yang berencana untuk menjadikan Aretha sebagai mesin ATM. Mata Akbar melotot melihat video itu, mereka benar-benar terkejut. Sedangkan para tamu yang awalnya percaya dengan ucapan Lidya, kini mereka justru saling berbisik.

"Kini sudah terbukti, siapa yang selingkuh dan siapa yang bersalah," ucap Aretha. Seketika Lidya menatap menantunya dengan tatapan yang sangat tajam.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status