Share

KEDATANGAN BANG FAIZ

"Sayang, kamu udah tidur?" tanyaku pada Aina di ujung sambungan telepon. Sehari-harinya kami selalu bersama. Jadi saat terpisah seperti ini, membuatku sangat merindukannya.

"Udah, Mas. Eh, kalau sekarang belum."Aina terdengar gugup. Mungkin dia merasakan hal yang sama sepertiku. Menahan rindu. Membuatku tertawa mendengar jawabannya yang terdengar menggemaskan itu.

"Abi sudah tidur?" tanyaku lagi. Karena biasanya, dia hanya akan tidur kalau sudah kugendong.

"Sudah. Mas, kapan pulang?"

"Malam ini Mas pulang sayang, sebentar lagi. Oya, tadi Mas dihubungi Bang Faiz dan dia bilang, mau ikut bareng sama Mas malam ini ke Jakarta. Nih, lagi nunggu di depan kontrakannya."

"Nanti Adel bagaimana, Mas? Takutnya nggak nyaman kalau Bang Faiz ikut." Suara Aina terdengar cemas.

"Dia masih ingin menunggu Niko dirumah mertuanya. Jadi nggak ikut pulang."

"Oh begitu ... Oya, Mas, tadi Bapak kesini lagi sama Bu Asti," terang Aina.

"Bapak? Ngapain?"

"Dia bilang, dia mau ketemu Abi."

"Terus?"

"Bapak bawa b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status