Dua bulan kemudian.Kandungan Arum sudah masuk usia delapan bulan.Satu bulan lagi Arum akan melahirkan dan bertemu dengan anaknya.Arum sudah tidak sabar menantikan saat-saat bahagia itu.Semakin besar perutnya, semakin susah Arum untuk berjalan.Selama dua bulan ini pun, Arum dan Jack tinggal berdua saja di apartemen.Jack yang ingin, karena kata Jack mereka perlu privasi untuk saling mengenal. Kalau di Mansion Jack terlalu banyak pelayan dan bodyguard.Tapi setiap hari ada Diana dan satu pelayan lain yang datang ke sini, untuk membantu membersihkan apartemen ini. Karena Jack tidak mengizinkan Arum untuk mengerjakan apapun.Selama dua bulan ini pun hubungan Jack dan Arum semakin membaik.Jack menepati janji, sekarang Jack sudah benar-benar berubah. Jack benar-benar menjadi suami yang sangat baik untuk Arum.Hidup Arum terasa sangat bahagia sekarang.Kandungan Arum juga sudah kuat, jadi dia tidak perlu berdiam diri di dalam kamar terus menerus."Sayang..." Teriak Jack dari luar kamar
Hari ini pesta pernikahan Jack dan Arum akan di lakukan.Arum menatap penampilannya di cermin, dia sudah menggunakan baju pengantin berwarna putih.Gaun pengantin ini sangat indah menurut Arum, gaun panjang yang menjuntai sampai ke lantai. Di kepala Arum di pasang mahkota kecil, rambut Arum di sanggul dengan rapi. Arum terlihat sangat cantik.Arum sampai tidak menyangka kalau di cermin itu pantulan dirinya.Sebuah tangan memeluk Arum dari belakang dengan erat, siapa lagi kalau bukan Jack."Cantik banget..." Puji Jack dengan mencium pipi Arum.Arum benar-benar cantik hari ini, Jack sampai-sampai tidak ingin berbagai kecantikan Arum dengan orang. Jack rasanya ingin menyembunyikan Arum di dalam kamar saja.Arum tersenyum, dia membalik badannya dan menghadap ke arah Jack.Jack melepaskan pelukan mereka.Arum mengangkat tangannya membenarkan dasi Jack yang sedikit miring.Jack juga terlihat sangat tampan hari ini. Jack menggunakan jas Tuxedo berwarna putih, dan dasi berwarna hitam."Sudah
Semua orang membungkuk dengan hormat, dan menyapa Bos mereka dengan ramah.Walaupun percuma, karena sapaan mereka tidak pernah di balas.Jack Gilbert pria berwajah dingin, tidak pernah tersenyum. Tatapannya selalu mengintimidasi dan menakutkan.Walaupun wajahnya sangat tampan, dengan alis tebal, hidungnya yang mancung, rambut berwarna coklat ke emasan, matanya juga berwarna kecoklatan. Tubuh yang tinggi dan tegap. Bisa di bilang dia itu sempurna.Di tambah dia juga kaya raya, CEO muda yang mempunyai banyak perusahaan.Tidak satu perempuan pun yang tidak menginginkan Jack.Siang ini seperti biasa Jack datang ke salah satu perusahaan nya, untuk mengecek semua pekerjaan dari karyawannya.Jack berjalan menuju ruangannya, ada lima bodyguard yang mengikutinya dari belakang.Jangan heran Jack memang selalu di ik
Jack masuk ke dalam salah satu kamar. Di sana sudah ada dua perempuan yang menunggunya.Jack tersenyum miring."Kita main bertiga malam ini..." Ucap Jack.Kedua wanita itu langsung merapikan penampilan mereka, mereka ingin terlihat cantik. Siapa tau mereka bisa mengambil hati Jack.Tidak lupa membuat gerakan yang menggoda. Agar Jack bergairah saat melihat mereka.Jack mendekat ke arah kedua perempuan itu. Bahkan wangi parfum Jack saja sudah membuat mabuk kepayang.Jack mengelus bahu salah satu wanita di sana dengan gerakan yang sensual."Let's play Baby..." Ujar Jack dengan suara beratnya yang terdengar seksi.Malam ini Jack langsung bersenang-senang dengan dua wanita sekaligus.Suara desahan dan teriakan kenikmatan terdengar nyaring di kamar itu.Kegiatan malam Jack yang tidak m
Sebulan telah berlalu semenjak kejadian pemerkosaan itu.Jack sudah tidak peduli lagi dengan kejadian itu. Sampai sekarang pun tidak ada orang yang melaporkannya ke polisi.Bagus lah, Jack tidak perlu repot-repot mengurus masalah pemerkosaan itu lagi.Kalaupun Jack di laporkan ke polisi, Jack akan menyelesaikan semuanya dengan uang. Biar uang yang menyelesaikan masalah.Jadi lebih baik Jack melupakan malam itu, anggap saja tidak pernah terjadi.Ceklek.Pintu ruang kerja Jack di buka dari luar.Jack langsung melihat ke arah pintu ruang kerjanya. Siapa yang berani masuk ke ruangannya tanpa ketuk pintu lebih dulu.Jack menyeringai ketika melihat siapa yang datang."Tuan Alexander..." Ujar Jack dengan tersenyum miring."Ada perlu apa
Sean melirik wajah Jack yang terlihat sangat suram hari ini.Sean meringis saat melihat luka di tangan Jack yang belum di obati, bahkan darahnya sudah kering.Kalau Jack sudah seperti ini, Sean tidak berani untuk bertanya, lebih baik dia diam saja.Masalah yang Jack hadapi pasti cukup berat.Selama perjalanan menuju pulang, tidak ada yang bicara sama sekali. Suasana sangat hening di dalam mobil.Mobil yang mereka tumpangi pun akhirnya tiba di Mansion megah milik Jack.Bodyguard Jack segera turun dan membuka kan pintu untuk Jack.Jack pun turun dan berjalan masuk kedalam rumahnya, sudah banyak pelayan yang berdiri dan menyambut kedatangan Jack.Mereka semua menunduk ketika Jack melewati mereka.Jack berjalan menuju kamarnya, yang ada di lantai empat, Jack menggunakan lift untuk sampai ke kamarnya.
Pernikahan Jack dan Arum sudah selesai di laksanakan. Sekarang mereka sah sebagai suami istri.Tidak ada pesta, tidak ada gaun ataupun jas. Arum hanya menggunakan Dress putih selutut, sedang kan Jack hanya memakai baju setelan kantornya. hanya pernikahan sederhana.Bahkan ini tidak tampak seperti pernikahan.Ini semua permintaan Jack. Kalau tidak seperti ini Jack tidak mau menikah. Alex hanya menuruti saja.Yang hadir juga cuma dua orang, yaitu Sean dan Alex.Sean sangat terkejut saat melihat Jack menikah.Apa yang terjadi sebenarnya dengan Bos nya ini. Kenapa tiba-tiba dia menikah. Apalagi wanita yang di nikahi Jack hanya perempuan yang sangat sederhana. Seperti bukan Jack saja.Pasti ada sesuatu yang terjadi, sampai Jack harus mendadak menikah seperti ini.Selesai acara Jack langsung pulang menggunakan mobilnya.Jack pulang sendiri tanpa mengajak Arum yang jelas-jelas sudah menjadi istrinya."Sean, kau antar Aru
Pagi ini seperti biasa Jack turun ke bawah untuk sarapan.Semua pelayan sudah menyiapkan sarapan untuknya.Jack melirik ke arah Arum yang ikut berdiri di sebelah pelayan yang lain nya.Mata mereka tidak sengaja bertemu, Jack tersenyum miring. Baju pelayan memang sangat cocok untuk Arum.Bahkan baju pelayan yang Arum gunakan sekarang, lebih bagus daripada baju gembel yang Arum gunakan saat pertama kali mereka bertemu.Jack masih tidak menyangka dia bisa menikah dengan perempuan seperti Arum.Arum menundukkan kepalanya saat Jack terus memperhatikan nya sedari tadi.Jack mengalihkan tatapannya dari Arum.Lalu Jack langsung duduk dan bersiap untuk makan.Sebelum nafsu makan Jack hilang, karena menatap wajah Arum.Namun baru saja Jack akan menyuap kan makanannya.