Namanya Jack kelakuannya seperti Jerk. Karena suka mempermainkan perempuan. Jack selalu berganti-ganti perempuan, bukan cuma setiap hari, tapi bahkan setiap jam. Seumur hidupnya Jack tidak pernah jatuh cinta, karena bagi Jack cinta itu omong kosong. Kenapa kau harus terjerat dengan satu wanita, kalau kau bisa memiliki semuanya. Begitu prinsip Jack. Sampai suatu hari Jack melakukan kesalahan. Yang membuat Jack terpaksa menikahi perempuan yang sama sekali bukan tipe nya. Bahkan Jack jijik ketika melihat istrinya sendiri.
View MoreSemua orang membungkuk dengan hormat, dan menyapa Bos mereka dengan ramah.
Walaupun percuma, karena sapaan mereka tidak pernah di balas.
Jack Gilbert pria berwajah dingin, tidak pernah tersenyum. Tatapannya selalu mengintimidasi dan menakutkan.
Walaupun wajahnya sangat tampan, dengan alis tebal, hidungnya yang mancung, rambut berwarna coklat ke emasan, matanya juga berwarna kecoklatan. Tubuh yang tinggi dan tegap. Bisa di bilang dia itu sempurna.
Di tambah dia juga kaya raya, CEO muda yang mempunyai banyak perusahaan.
Tidak satu perempuan pun yang tidak menginginkan Jack.
Siang ini seperti biasa Jack datang ke salah satu perusahaan nya, untuk mengecek semua pekerjaan dari karyawannya.
Jack berjalan menuju ruangannya, ada lima bodyguard yang mengikutinya dari belakang.
Jangan heran Jack memang selalu di ikuti oleh bodyguard kemanapun dia pergi. Musuh Jack itu ada di mana-mana, jadi dia harus jaga-jaga setiap waktu.
Jack masuk ke dalam ruang meeting, semua staf yang ada di dalam ruangan itu langsung berdiri dan menunduk hormat.
"Ini hasil rapat yang kemarin Pak..." Ucap salah satu Manager memberikan map berwarna biru ke hadapan Jack.
Jack langsung duduk di kursinya dan mengambil map itu, lalu memeriksa nya.
Semua orang di sana merasa was-was, jangan sampai laporan mereka ada yang salah. Mereka tidak mau di amuk oleh Bos mereka yang kejam ini.
Jack itu sangat teliti dalam pekerjaan, salah sedikit saja Jack langsung marah besar. Semuanya harus sempurna, tidak boleh ada yang salah sedikit pun.
Jack tersenyum miring, setelah membaca laporan yang di berikan oleh bawahannya.
Buk.
Jack langsung melempar map itu ke wajah pegawainya.
Semua orang langsung menunduk takut.
"Sampah..." Ucap Jack dengan menatap mereka satu persatu.
"Bisa-bisanya kalian kasih ini ke saya, apa mata kalian buta!" Ucap Jack kesal.
Laporan yang di berikan oleh bawahannya sangat berantakan dan acak-acakan, membuat Jack kesal saja.
"Semuanya salah, saya tunggu sampai besok, perbaiki semuanya..." Ucap Jack.
Setelah mengatakan itu Jack langsung keluar dari ruang Meeting, dia berjalan menuju ruangannya.
Jack masuk kedalam ruangannya, dia mengusap wajahnya kasar. Kenapa hari ini semua orang kerjanya nggak benar, membuat emosi saja.
Kadang Jack merasa percuma karena membayar mereka semua.
Ceklek.
Ruang kerja Jack di buka dari luar.
Sean asisten pribadi Jack yang masuk.
Jack menatap Sean dengan tajam.
"Apa kau tidak di ajarkan sopan santun..." Ucap Jack ke Sean.
Sudah berulang kali Jack bilang ke Sean, kalau masuk ke ruangannya harus ketuk pintu lebih dulu.
Tapi Sean masih saja masuk sembarangan.
Sean hanya cengengesan.
"Maaf Bos..." Ucap nya."Cuma mau ngasih tau, kalau nanti malam Bos ada meeting di salah satu restoran..." Ucap Sean memberitahu jadwal Jack.
"Batalkan..." Ujar Jack.
Jack sedang tidak Mood untuk meeting dan bertemu dengan siapapun.
"Tapi Bos..."
Jack langsung menatap Sean dengan tajam.
"Aku bilang batalkan, ya batalkan..." Ucap Jack meninggikan suaranya.
"O..oke..." Ujar Sean, daripada dia kena amuk.
Luka di bibir Sean saja belum sembuh. Gara-gara di pukul Jack kemarin. Sean tidak mau mendapat luka baru lagi.
Kemarin Sean tidak sengaja meninggalkan berkas Jack di rumah. Dan membuat Jack marah, karena berkas itu mau di pakai untuk meeting.
Alhasil Sean mendapat pukulan di wajahnya. Kalau bukan karena gaji yang besar, mungkin Sean sudah berhenti kerja dari dulu.
"Pergi sana..." Usir Jack, saat Sean masih asik berdiri di dekat mejanya, seperti orang bodoh.
Sean langsung membungkuk lalu keluar dari ruangan Jack.
Sekarang Sean harus mengatur semua jadwal Jack ulang.
Jack itu selalu seenaknya sendiri, Jack enak tinggal ngomong. Tapi Sean yang ketar-ketir menghadapi kemarahan klien mereka, karena membatalkan meeting seenaknya.
****
Setelah seharian lelah bekerja, malam harinya Jack akan pergi untuk menghibur dirinya.
Itu kebiasaan yang sering Jack lakukan.
Jack turun dari mobilnya, kali ini hanya Sean yang menemaninya, sementara bodyguard nya tidak dia bawa.
Kali ini tampilan Jack lebih santai, Jack memakai jaket kulit berwarna hitam, serta celana Jeans sobek-sobek. Rambutnya dia biarkan berantakan, membuatnya terlihat seksi.
Tidak ada Jack yang rapi, seperti saat dia ke kantor.
Jack masuk ke salah satu klub malam miliknya.
"Selamat malam tuan..." Sapa para pegawai di klub itu.
Jack melewati mereka begitu saja.
Begitu Jack masuk, Suara dentuman musik mengalun keras. Memenuhi ruangan. Semua orang meliuk-liuk kan tubuhnya mengikuti alunan musik.
Ini tempat yang paling tepat, untuk menghilangkan penat karena seharian bekerja.
Semua mata wanita langsung tertuju ke arah Jack. Jack itu sangat tampan, tapi mereka takut untuk mendekati Jack lebih dulu.
Karena Jack tidak suka kalau ada perempuan yang mendekatinya lebih dulu.
Jack tersenyum miring, saat melihat seorang wanita berbaju seksi tengah berjoget di depannya dengan menggoda.
Jack meremas dada wanita itu, membuat wanita itu kesenangan.
Jalang, batin Jack mengatai wanita di depannya.
Semua wanita akan senang hati melemparkan tubuhnya di hadapan Jack.
Setelah itu Jack terus berjalan sampai ke tengah-tengah lantai dansa.
Setiap melewati perempuan-perempuan yang sedang berjoget heboh. Tangan Jack tidak pernah diam, dia meremas dada dan membelai tubuh wanita-wanita itu, dan kadang mencium mereka bergantian.
Sean menggelengkan kepalanya melihat tingkah Bos nya ini.
"Jack is Jerk..." Ucap Sean.
Julukan itu sangat cocok untuk Jack.
Setiap malam ini yang di lakukan Jack, bahkan Jack sering kali bercinta di kantor atau dimana pun yang dia mau.Sean berdoa semoga Bos nya ini tidak terkena penyakit.
Setelah puas berjoget Jack langsung duduk di salah satu kursi VVIP.
Sudah banyak minuman yang tersedia di sana. Meja ini memang khusus untuk Jack.
Jack langsung meneguk minuman itu dari botolnya. Tanpa repot-repot menuangnya ke gelas.
Tidak lupa dia mengambil rokoknya dan menghisapnya.
Semakin malam suasana di klub semakin ramai.
Sean masih setia mengikuti Jack.
Jaga-jaga kalau Jack sampai teler."Apa kamar untuk ku sudah siap?" Tanya Jack ke salah satu bawahannya di Klub itu.
"Sudah Bos...." Ucap nya dengan menunduk.
Jack kembali meminum Wine yang ada di dalam botol hingga habis.
"Sean kau pulang duluan..." Suruh Jack ke Sean.
Jack menghembuskan asap rokoknya, malam ini Jack tidak mau Sean menemaninya. Jack mau sendiri saja, ada Sean membuat Jack repot saja.
"Tapi Bos..." Tolak Sean.
Sean hanya takut Jack mabuk dan melakukan hal yang membahayakan.
"Pulang bodoh .." suruh Jack tak terbantahkan.
Setelah itu Jack meninggalkan Sean begitu saja.
Sean menghembuskan napasnya sabar. Oke Sean akan pulang, terserah lah. Sean harap Jack tidak menimbulkan masalah baru.dan membuat keributan lagi.
Hari ini pesta pernikahan Jack dan Arum akan di lakukan.Arum menatap penampilannya di cermin, dia sudah menggunakan baju pengantin berwarna putih.Gaun pengantin ini sangat indah menurut Arum, gaun panjang yang menjuntai sampai ke lantai. Di kepala Arum di pasang mahkota kecil, rambut Arum di sanggul dengan rapi. Arum terlihat sangat cantik.Arum sampai tidak menyangka kalau di cermin itu pantulan dirinya.Sebuah tangan memeluk Arum dari belakang dengan erat, siapa lagi kalau bukan Jack."Cantik banget..." Puji Jack dengan mencium pipi Arum.Arum benar-benar cantik hari ini, Jack sampai-sampai tidak ingin berbagai kecantikan Arum dengan orang. Jack rasanya ingin menyembunyikan Arum di dalam kamar saja.Arum tersenyum, dia membalik badannya dan menghadap ke arah Jack.Jack melepaskan pelukan mereka.Arum mengangkat tangannya membenarkan dasi Jack yang sedikit miring.Jack juga terlihat sangat tampan hari ini. Jack menggunakan jas Tuxedo berwarna putih, dan dasi berwarna hitam."Sudah
Dua bulan kemudian.Kandungan Arum sudah masuk usia delapan bulan.Satu bulan lagi Arum akan melahirkan dan bertemu dengan anaknya.Arum sudah tidak sabar menantikan saat-saat bahagia itu.Semakin besar perutnya, semakin susah Arum untuk berjalan.Selama dua bulan ini pun, Arum dan Jack tinggal berdua saja di apartemen.Jack yang ingin, karena kata Jack mereka perlu privasi untuk saling mengenal. Kalau di Mansion Jack terlalu banyak pelayan dan bodyguard.Tapi setiap hari ada Diana dan satu pelayan lain yang datang ke sini, untuk membantu membersihkan apartemen ini. Karena Jack tidak mengizinkan Arum untuk mengerjakan apapun.Selama dua bulan ini pun hubungan Jack dan Arum semakin membaik.Jack menepati janji, sekarang Jack sudah benar-benar berubah. Jack benar-benar menjadi suami yang sangat baik untuk Arum.Hidup Arum terasa sangat bahagia sekarang.Kandungan Arum juga sudah kuat, jadi dia tidak perlu berdiam diri di dalam kamar terus menerus."Sayang..." Teriak Jack dari luar kamar
Arum sudah sadar sekarang, dia langsung memegang perutnya."Anak ku..." Ucap Arum.Arum ingat tadi dia pingsan karena perutnya sakit. Arum takut kalau terjadi apa-apa dengan kandungan nya.Namun Arum bernapas lega saat merasa perutnya masih besar, itu artinya anak Arum baik-baik saja.Arum menoleh ke sekelilingnya."Dimana ini?" Tanya Arum. Saat Arum sadar kalau dia sedang berada di tempat asing.Arum tidak tau dia dimana sekarang, ini bukan kamar Jack, ataupun rumah sakit.Pintu kamar itu terbuka dari luar, Arum langsung menoleh ke arah pintu. Jack lah yang masuk.Jack langsung menghampiri Arum, dia lega melihat Arum sudah sadar."Kau baik-baik saja?" Tanya Jack dengan duduk di ranjang sebelah Arum."Anak ku...""Dia baik-baik saja, Dokter menyarankan mu untuk istirahat total..." Ucap Jack.Bahkan Arum juga tidak boleh turun dari ranjang.Arum lega mendengarnya. Dia mengusap perut nya dengan sayang.Arum merutuki kebodohan nya karena tidak bisa menjaga anaknya dengan baik. Untung lah
Ceklek.Pintu IGD terbuka dari dalam, dokter keluar dari dalam IGD.Jack langsung berdiri."Bagaimana dengan anak dan istri saya?" Tanya Jack tidak sabar.Sean yang masih shock setelah mendengar pernyataan cinta Jack untuk Arum pun juga ikut berdiri.Pikiran Sean menjadi kosong rasanya.Dokter tadi membungkuk dengan hormat ke arah Jack, karena Jack adalah pemilik rumah sakit ini."Syukurlah istri Tuan baik-baik saja..." Ucap Dokter itu.Membuat Jack dan Sean bernapas lega. Akhirnya Arum baik-baik saja."Lalu bagaimana dengan anak ku?" Tanya Jack lagi.Semoga anaknya juga baik-baik saja, batin Jack berharap.Dokter itu langsung terdiam.Membuat Jack mengepalkan tangannya marah."JAWAB!" Teriak Jack marah.Kalau sampai dokter di depannya ini bilang anak nya tidak selamat, maka Jack akan menghajarnya habis-habisan.Sean langsung menahan tangan Jack."Ini rumah sakit Jack kau harus tenang..." Peringat Sean.Jangan sampai Jack membuat keributan di rumah sakit ini, bisa mengganggu pasien ya
Arum terbangun dari tidurnya, dia memegang perutnya yang terasa sangat sakit.Arum langsung duduk, langsung panik, kenapa perutnya sesakit ini."Tolong..." Ucap Arum dengan menangis.Arum tidak bisa lagi menahan rasa sakit di perutnya. Arum takut anaknya kenapa-napa, Arum juga belum makan apa-apa dari kemarin."TOLONG..." Teriak Arum sekuat tenaga.Semoga segera ada yang mendengar teriakan Arum, Arum sangat membutuhkan pertolongan sekarang.Ceklek.Tak lama pintu kamar mandi terbuka.Jack lah yang keluar dari dalam kamar mandi, Jack langsung berlari menghampiri Arum."Ada apa?" Tanya Jack dengan wajah paniknya."Perut ku sakit Jack tolong..." Ucap Arum dengan menangis.Mata Arum mulai mengabur, dia sudah tidak tahan dengan rasa sakit di perutnya."Anak kita..." Ucapan Arum terhenti, dia sudah kehilangan kesadaran."ARUM..." Teriak Jack dengan menepuk pipi Arum.Jack semakin panik saat melihat ada darah di kaki Arum.Jack menggelengkan kepalanya."Nggak, nggak mungkin..." Ucap Jack.Ja
Arum menepis tangan Jack, sehingga tembakan Jack meleset mengenai tembok.Arum bernapas lega Arnold tidak jadi terkena tembakan Jack.Semua orang di dalam ruang bawah tanah langsung terdiam.Arum dengan takut-takut menatap wajah Jack.Wajah Jack terlihat memerah, dan urat-urat di lehernya juga keluar. Sangat terlihat kalau Jack sangat marah.Jack menatap Arum dengan tajam. Berani-beraninya Arum melakukan itu semua, batin Jack.Napas Jack memburu menahan emosinya.Arum yakin pasti Jack akan sangat marah kepada nya.Arum buru-buru memeluk tubuh Jack dengan erat, Arum menangis sejadi-jadinya.Arum berharap dengan memeluk Jack seperti ini hati Jack akan sedikit luluh. Arum tidak tau lagi apa yang harus Arum lakukan.Tubuh Jack langsung menegang saat Arum memeluknya.Semua orang melihat ke arah mereka sekarang.Sean tersenyum dengan puas, Arum sudah melakukan yang terbaik sekarang.Sean yakin Jack akan luluh, karena tangisan dan pelukan dari Arum. Dan Jack pasti mengurungkan niatnya untuk
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments