Beranda / Rumah Tangga / PESONA ISTRI NAKAL CEO / Bab 30. Pemandangan yang Menghantam

Share

Bab 30. Pemandangan yang Menghantam

Penulis: Kenzie
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-13 11:00:30

“Ini akan jadi hari yang menarik,” gumam Reina melihat pantulan dirinya di cermin.

Tangan Reina menggenggam erat tas bekal, sementara pikirannya berputar penuh keraguan. Ia tidak pernah membayangkan dirinya harus menginjakkan kaki di tempat itu. Selama dia menjalin hubungan dengan Abian dulu, ia tak peduli dengan status pria itu.

“Nona, kita sudah sampai,” ucap Jay.

“Kamu ikut aku antar ini makan siang yah,” pinta Reina terlihat sangat enggan untuk masuk ke perusahaan suaminya.

“Ta—”

“Jay, ini perintah.”

Jay yang tak punya kuasa akhirnya menganggukkan kepalanya. Ia membukakan pintu untuk Reina dan berjalan di belakangnya. Sesampainya di lobi, ponsel Reina berdering. Ada nama bunda Abian di layarnya.

“Sayang, kamu sudah sampai belum di kantor Abian? Abian tidak bisa dihubungi, kemungkinan dia masih rapat. Kamu bilang aja mau ketemu Abian ke resepsionis yah. Nanti mereka akan bawa kamu ke
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (5)
goodnovel comment avatar
enur .
tolong titip salam tampar buat Abian
goodnovel comment avatar
Kenzie
tarik nafas, hembuskan. tarik nafas, hembuskan. lakukan terus sampai tenang yah kak
goodnovel comment avatar
enur .
sumpe y ,, rasa ny pen unyeng2 muulut Bian ,, uuuuuuuh kezzeeeel
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • PESONA ISTRI NAKAL CEO   Bab 33. Saat Rahasia Mulai Tersaji

    “Nona,” panggil Jay setelah ruang rapat utama hanya tinggal dirinya dan sang Nona. “Kalau kamu ingin membela mereka, mending keluar saja! Aku sudah memberikan pendapat berdasarkan data dan analisis kamu. Aku juga tidak melibatkan urusan pribadi dalam pendapat tadi,” sungut Reina masih kesal pasca pembahasan rapat barusan. Jay menunduk dan tersenyum. “Saya tahu, Nona. Masalahnya, ada laporan penting yang harus saya sampaikan.” Reina langsung menolehkan kepalanya pada Jay. Tatapannya tiba-tiba berubah waspada. “Apa?” “Barusan saya mendapat kabar dari orang kita di jaringan. Ada seseorang yang sedang berusaha mencari tahu tentang identitas Anda. Sepertinya dia cukup serius, bukan sekadar penasaran biasa.” Reina bersandar di kursinya, menyilangkan kaki. “Siapa?” “Kami belum bisa pastikan, tapi polanya menunjukkan kalau dia punya sumber daya besar. Bukan orang sembarang

  • PESONA ISTRI NAKAL CEO   Bab 32. Taring Sang Pewaris

    Tatapan Cindy mengunci wajah Abian terlalu lama. “Kenapa kamu begitu memperhatikan dia?” suara Cindy terdengar tajam, memecah sunyi di ruangan kerja Abian.“Aku selalu memperhatikan semua orang,” jawab Abian datar, tidak menoleh.Jawaban itu bukannya meredakan kecurigaan, malah menyalakan bara di dada Cindy. Dia bisa membaca bahasa tubuh dan Abian jelas berbeda ketika bersama Reina. Ada cara dia memandang, ada nada yang hanya keluar ketika berbicara dengannya.“Jadi, kamu tidak akan bilang kalau … dia spesial?” Cindy mencoba memancing.Abian akhirnya menatap, pandangan dinginnya menusuk. “Kalau kamu mau berasumsi, silakan. Asal jangan bawa-bawa Reina dalam drama kamu.”Tangan Cindy mengepal. Jadi benar, ada sesuatu di antara tunangannya dan Reina. Dia menahan senyum tipis yang penuh amarah, lalu berdiri, menyampirkan tas di bahunya.“Baiklah, Abian. Kita lihat siapa yang lebih pintar di permainan ini

  • PESONA ISTRI NAKAL CEO   Bab 31. Sindiran Berbalas Cemburu

    Alih-alih kaget atau marah, Reina justru tersenyum tipis. Bukan senyum ramah, lebih seperti senyum kucing yang baru menemukan tikus bermain di terasnya. Abian berdiri, Cindy ikut bangkit tapi masih berdiri dekat dengannya. “Reina, ini—” “Tolong jangan jelaskan. Aku cukup mampu melihatnya sendiri,” potong Reina, suaranya bergetar namun matanya dingin. Cindy melipat tangan di dada, menatap Reina dengan tatapan penuh kemenangan. “Kamu seharusnya menelepon dulu sebelum datang. Setidaknya kita bisa mempersiapkan diri lebih dulu. Mungkin dengan begitu, kamu tidak akan kaget.” Senyum tipis menghiasi bibir Reina ketika mendengar perkataan Cindy. Ia mendekat dengan ritme pelan. Kemudian meletakkan tas bekal di atas meja Abian. Reina menyandarkan tubuhnya ke permukaan meja. Bahunya miring, pinggulnya terangkat sedikit, pose yang terlihat santai tapi menguasai perma

  • PESONA ISTRI NAKAL CEO   Bab 30. Pemandangan yang Menghantam

    “Ini akan jadi hari yang menarik,” gumam Reina melihat pantulan dirinya di cermin.Tangan Reina menggenggam erat tas bekal, sementara pikirannya berputar penuh keraguan. Ia tidak pernah membayangkan dirinya harus menginjakkan kaki di tempat itu. Selama dia menjalin hubungan dengan Abian dulu, ia tak peduli dengan status pria itu.“Nona, kita sudah sampai,” ucap Jay.“Kamu ikut aku antar ini makan siang yah,” pinta Reina terlihat sangat enggan untuk masuk ke perusahaan suaminya.“Ta—”“Jay, ini perintah.”Jay yang tak punya kuasa akhirnya menganggukkan kepalanya. Ia membukakan pintu untuk Reina dan berjalan di belakangnya. Sesampainya di lobi, ponsel Reina berdering. Ada nama bunda Abian di layarnya.“Sayang, kamu sudah sampai belum di kantor Abian? Abian tidak bisa dihubungi, kemungkinan dia masih rapat. Kamu bilang aja mau ketemu Abian ke resepsionis yah. Nanti mereka akan bawa kamu ke

  • PESONA ISTRI NAKAL CEO   Bab 29. Malam yang Tak Direncanakan (21+)

    “Aahmph—” desah tertahan Reina saat Abian langsung saja melumat bibirnya.Pintu apartemen baru saja tertutup paksa saat Abian menekan tubuh Reina ke pintu. Dalam hitungan detik, tubuh Reina sudah terdesak di antara pintu dan dada Abian. Napasnya tertahan saat kedua tangan pria itu menahan di sisi kepalanya, menciptakan ruang sempit yang hanya cukup untuk suara napas mereka.Ciuman itu datang secara tiba-tiba, keras dan dalam. Abian mencium seperti pria yang kehilangan kendali, jemarinya meraih pinggang Reina dan menariknya lebih dekat hingga tubuh mereka saling menempel tanpa celah.Reina tidak menolak. Matanya terpejam, membiarkan aroma parfum maskulin Abian bercampur dengan debar jantungnya sendiri. Ciuman itu bergeser, turun ke rahangnya, lalu menyapu garis lehernya dengan hangat yang membuat kulitnya merinding.Abian mendekatkan bibirnya ke telinga Reina. “Can i?” bisiknya dengan serak dan berat.Reina tidak m

  • PESONA ISTRI NAKAL CEO   Bab 28. Bara di Balik Senyum

    “Lalu apa alasanmu?” tanya Reina cepat.“Jangan pura-pura bodoh,” ketus Abian.Reina langsung membalasnya dengan cepat. “Jika itu dapat membuatmu terpancing, why not?”Tatapan Abian mengeras sesaat.Reina mencondongkan tubuh, aroma parfumnya menyelinap di antara mereka. “Bicara saja. Kita berdua sama-sama benci basa-basi, ‘kan?”“Aku hanya ingin mengingatkan agar kamu tidak melewati batas. Aku tidak mau muncul skandal baru,” ucap Abian kembali mengambil gelas wine yang dibawa pramusaji.Reina terkekeh pelan, bibirnya membentuk lengkungan nakal. “Bukankah melewati batas itu terlihat lebih menantang, hm?”Abian tidak menjawab, tapi kilatan di matanya jelas.Reina memiringkan kepala, jemarinya menyentuh tepi gelas Abian. Lalu tanpa permisi dia mengambil gelas itu dan meminumnya dengan sekali teguk. Seringai muncul saat maniknya menatap ke dalam hazel yang selalu membuat ia te

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status