Share

Bab 19

"Lain kali adek tidak boleh banyak kecapean!" tutur lelaki yang mengenakan peci berwarna hitam pada wanita yang berbaring di atas ranjang pasien.

"Iya, iya, Mas!" tutur wanita bernetra indah itu pada Ustaz Zul.

"Aku tidak mau janin yang ada di dalam rahim kamu kenapa-kenapa!" Ustadz Zul membelai lembut ujung kerudung yang Anisa kenakan dengan wajah penuh kekhawatiran. Wanita yang sudah Ustaz Zul nikahi hampir satu tahun belakangan ini.

Anisa menatap lekat pada suaminya, semburat senyuman tersungging dari kedua sudut bibir wanita itu. Nampak Ustaz Zul sangat menyayangi Anisa.

Dreg, Dreg! Dreg!

Ustaz Zul meraih ponsel dari dalam saku celananya. Sesaat menatap pada layar ponsel yang berkedip.

"Siapa?" tanya Anisa.

"Temanku!" jawab Ustaz Zul sekilas menatap pada istrinya kemudian menekan tombol hijau pada ponsel yang berdering.

"Halo, Mas!" sapa Ustadz Zul pada seseorang yang berada di balik telepon.

Sejenak Ustaz Zul terdia

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status