Share

BAB 6 IDENTITAS KEDUA

Sudah berapa kali mulutnya ternganga hari ini? Nayra tidak bisa menghitungnya lagi.

“TIDAKKKKK!!!”

Jeritan itu bukan berasal dari Nayra, melainkan dari Nyonya Milla yang meraung-raung ingin masuk ke dalam rumah yang terbakar, tapi dengan keras dihentikan orang-orang di sekitarnya.

“MILENA!!!” jerit Nyonya Milla lagi, lebih parau.

Milena? Bukankah itu nama anak keduanya?

“ITU DIA!” seru salah seorang di kerumunan, sambil menunjuk Nayra yang masih tercengang bingung.

Nyonya Milla yang riasannya telah luntur karena air mata, segera berlari menghampiri Nayra dengan geram.

“APA YANG SUDAH KAU LAKUKAN PADA ANAKKU?!!!”

Nyonya Milla menarik kerah baju Nayra, dengan teriakan histerisnya yang tidak bisa ia mengerti.

Mengapa Nyonya Milla menanyakan itu padanya?

Di tengah suara-suara ribut yang menyalahkan Nayra, ia pun akhirnya tahu bahwa Milena ada di rumah Nayra yang sedang terbakar.

Tapi, mengapa itu menjadi kesalahan Nayra?

Belum sempat pertanyaannya terjawab, mobil pemadam kebakaran dan ambulans sudah datang ke tempat itu. Petugas pemadam kebakaran segera masuk ke dalam rumah dan mengeluarkan Milena, yang sebagian tubuhnya telah terluka cukup parah.

Apa yang sebenarnya terjadi?

Nayra masih tidak mengerti, mengapa kejadian naas bertubi-tubi menimpanya hari ini.

Nyonya Milla sudah mengikuti Milena ke dalam ambulans saat mobil lain datang, sebuah mobil mewah Rolls Royce. Mobil itu berhenti tepat di depan Nayra yang masih dicemooh para tetangga rumahnya, tanpa sebab.

Seorang pria tua di bawah 50-an, berbadan pendek dengan setelan rapi, keluar dari mobil menghampiri Nayra.

“Nona Nayra Leigh?” tanya pria itu, ditemani beberapa pria lain dengan badan lebih tinggi tegap layaknya pengawal.

“Ya?” balas Nayra dengan mata tak fokus. Nayra masih kebingungan dengan kebakaran rumahnya yang belum selesai dipadamkan. Apalagi, karena kebakaran itu mulai merambat ke beberapa rumah dan toko di sekitarnya.

“Saya Freddy.. Sekretaris Roland Group..” lanjut pria itu, sembari menempatkan kedua tangannya di depan dengan hormat, diikuti pria-pria lain di belakangnya.

Roland Group? Bukankah itu perusahaan yang bersaing dengan Carver Group? Mengapa sekretaris perusahaan besar itu ada di sini?

“Bisakah Anda mengikuti saya? Karena Tuan David ingin bertemu dengan Anda..”

David?

Tunggu!

David Roland? Pendiri Roland Group yang masih sering dibicarakan, meskipun telah pensiun? Mengapa ia ingin menemui Nayra?

Sementara orang-orang yang awalnya ketakutan dengan rumah yang terbakar dan mencemooh Nayra seolah menjadi penyebabnya, kini terkesima dengan mobil mewah pria bernama Freddy itu.

Nayra yang masih harus menunggu lama untuk rumahnya benar-benar bisa dipadamkan, akhirnya memutuskan mengikuti Tuan Freddy, setelah ia memberikan kartu namanya dan meyakinkan Nayra bahwa ia bukanlah orang aneh.

Di tengah dinginnya malam yang baru saja di mulai, Nayra pun memasuki mobil mewah Tuan Freddy dengan gugup.

“Mengapa Tuan David Roland ingin menemui saya.. Tuan Freddy?” tanya Nayra, setelah mobil itu melaju meninggalkan kompleks rumahnya.

“Panggil saja saya Freddy, Nona Nayra..” ucapnya dengan suara yang lembut, tidak seperti suara kebanyakan orang saat berbicara pada Nayra. “Anda akan tahu setelah sampai di sana..”

Di sana?

“Memangnya kita akan pergi ke mana?” tanya Nayra lagi.

“Ke rumah Anda..”

Eh?

***

Hari ini, sepertinya tidak akan pernah bisa dilupakan Nayra, karena berturut-turut ia mendapatkan banyak kejutan yang sayangnya tidak semenyenangkan seharusnya.

Setelah beberapa jam, Nayra sampai di sebuah rumah besar bak istana yang hanya pernah ia lihat di televisi. Desain yang berkelas dan megah, luas yang tidak bisa ditangkap sekaligus –saking luasnya, dan kesan mewah secara keseluruhan yang membuat Nayra merasa sesak.

Nayra memang tidak pernah merasakan kemewahan apapun sejak ia lahir. Jadi mungkin justru karena itu juga, ia masih belum terbiasa dengan kemewahan-kemewahan yang ia temui hari ini.

“Nona..” Freddy memanggil Nayra yang masih tertegun. Ia segera mengajak Nayra masuk ke rumah yang di dalamnya jauh lebih megah, dari apapun yang sempat Nayra bayangkan.

“Ooh..” Nayra mencoba menahan suaranya yang terkejut sekaligus kagum dengan seisi rumah itu.

Belum sempat Nayra bersuara lagi, beberapa orang mulai berdatangan dari berbagai sudut. Seorang kakek tua yang ia kenali wajahnya sebagai David Roland, datang dengan sebuah tongkat dari dalam lift.

Ya.. lift!

Sedangkan seorang wanita tua di bawah 50-an yang tinggi kurus, dengan rambut tersanggul dan menggunakan pakaian rumah mencolok tapi sangat mewah, datang dari area mirip dapur yang besarnya tiga kali lipat rumah Nayra. Lalu, seorang pria dengan pakaian sederhana tapi penuh karisma dan di kisaran usia yang sama dengan wanita tua itu, datang dari area ruang tamu yang besarnya tidak bisa diprediksi.

“Siapa ini...?” tanya wanita tua itu, dengan nada suara tinggi dan nyaring. Sementara pria yang berpakaian sederhana itu, hanya mengernyit.

“Dia cucuku!”

Comments (1)
goodnovel comment avatar
E Panji Boma
cerita nya menarik tp terllalu komersil harua beli poin dari setiap bab nya..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status