Happy Reading
*****
Semua orang melambaikan tangan untuk berpisah satu sama lain. Liburan singkat selama tiga hari berlalu begitu saja meninggalkan banyak kenangan indah untuk semua orang yang ada di sana. Tidak hanya bagi Roland dan Sally, tapi untuk Matte dan Carla juga.
Mereka sangat berterima kasih pada Roland dan Sally karena sudah memberikan kesempatan di acara pesta pasangan kekasih itu untuk melakukan lamaran dadakan yang berujung happy ending.
"Aku akan merindukanmu, Carla," ucap Sally saat memeluk erat Carla.
Carla juga memperlakukan Sally dengan hal serupa. "Aku juga akan sangat merindukanmu."
"Jika kau menikah, kabarkan padaku segera. Aku siap menjadi salah satu bridesmaid-mu," pesan Sally dengan senyum menawan di wajah cantiknya.
"Tentu saja. Aku pasti akan memberimu kabar secepatnya," kata Carla antusias sambil melirik Matte yang mengedipkan sebelah mata padanya.
"Ka
JANGAN LUPA KOMENTAR SEBANYAK-BANYAKNYA!!! HAPPY READING GENGSSSSS!! ****** Langkah kaki Sally begituexcitedsaat melangkah menuju pintu utama masuk Mansion. Saat telapak tangannya mendorong secara kuat pintu itu dan terbuka lebar, seketika itu pula langkah kakinya terhenti, jantungnya ikut berhenti seperkian detik rasanya, bibirnya kelu, otaknya mendadak kosong, matanya terbelalak terkejut. Sesuatu telah terjadi di dalam mansion Sally dan wanita itu menangis sambil menggigit punggung tangannya dengan bahu bergetar kuat. Sally merasa sedang di negeri dongeng dan di alam mimpi dalam waktu bersamaa
Happy Reading, jangan lupa tinggalin jejak kalian sebanyak2nya. 2 bab lagi menuju ending ^^^ ***** Roland berlutut di samping Sally membuat Sally terperangah. Pria itu menyodorkan kotak bludru yang berisi cincin dengan desain sederhana, tapi bertahtakan berlian yang indah. Namun, belum sempat Roland mengatakan sepatah kata, Alamanda sudah merebut kotak tersebut dan menatap tajam penuh amarah pada Sally dan juga Roland. "Kau tidak bisa melakukan semua ini," desis Alamanda dengan senyum miring pada putra tunggalnya itu.
Happy Reading Jangan lupa komen yah! Muah ***** Robert dan Alamanda mengajak Sally untuk berbincang secara privat. Begitu pula dengan Peter dan Liza yang mengajak Roland untuk sedikit memberikan petuah sebelum pernikahan. Sally terlihat gugup dan sedikit cemas. Mengingat bagaimana sikap sinis dan ketus Alamanda padanya. Saat ia menjadifake maidatau kini menjadi Sally Beatrice, perlakuan Alamanda tetap sama, terlihat begitu tidak suka dengannya. "Kau tahu kenapa kami mengajakm
Peter dan Liza begitu senang melihat putri tunggalnya terlihat sangat ceria seperti sekarang. Sally begitu sibuk meneliti satu per satu dari belasan paper bag yang baru saja tiba di Mansionnya. Tidak ada teguran baik dari Liza maupun Peter melihat semua barang-barang itu tiba, padahal mereka yakin jika nominal semua barang itu sudah mencapai puluhan dolar. Semua itu berkat telepon Charlotte pada Liza yang menyampaikan keadaan anaknya dan kehadiran Sally cukup membawa perubahan yang sangat signifikan. Untuk itu Charlotte meminta agar Liza ataupun Peter tidak memarahi Sally karena sudah menghabiskan uang begitu banyak karena ingin menghibur Feli. Charlotte juga mengatakan akan mengganti uang tersebut, tapi segera ditolak oleh Liza. Sally dan Feli sudah dianggap anak sendiri oleh Liza maupun Charlotte karena sejak kecil mereka memang sud
Ku butuh komen sebanyak mungkin dan review cerita ini sebanyak mungkin juga. Please, luangi waktu yah buat kasih permintaan Shin ^^ Xoxo ebeb ^^ Happy Reading ***** "Ms James, ini Milkshake yang anda minta." Amor meletakkan minuman pesanan Sally ke atas meja. Sally sendiri sedang sibuk memotret dirinya sendiri dengan pemandangan indah laut Santorini. Akhirnya ia bisa menikmati keindahan Santorini tanpa beban. "Amor kemari! Tolong potret aku." Sally menyerahkan ponsel mahalnya pada Amor tanpa ragu. Ia berpose layaknya supermodel dunia. Sally tampak begitu luwes bergaya. Wanita berbola mata hijau itu tersenyum lebar saat melihat hasil potret Amor di kamera miliknya. "Thank you. Wajahku dan tubuhku tampak begitu bagus di foto ini," ucap Sallyexcited. Amor hanya tersenyum tipis seakan begitu menjaga jarak dengan Sally. "Kau tidak perlu terlalu bersik
Dari judul bab aja udah bikin bengek! awas aja kalo komennya cuma seiprit doang!!!! ***** "Hi, apa kabar? Masih ingat denganku?" sapa Sally dengan senyum miring di wajah cantiknya. Tatapan penuh kebencian, iri dan marah berkumpul menjadi satu kesatuan di kedua bola m
Menuju Part akhir!!! Nanti ada penambahan bab kalo cerita yang lain sudah di update ^^ Happy Reading yaaahh **** Selama ada uang dan segala fasilitasnya, semua bisa diatur sedemikian
Setelah sekian lama muncul juga part ini. Part ini berkaitan dengan part di cerita Crazy maid punya kak Ncheet Nca, seperti yang kami sering bilang, cerita kami adalah cerita kolaborasi yang berkaitan satu sama lain. So, versi endingnya juga nanti barengan sama cerita Crazy maid, tapi tenang, di Playmate ini, Shin kasih ekstra part nantinya. Kalian harus sabar nunggu yah!By the way, thank you untuk yang tetep sabar ngikutin cerita ini. Lafyuu*****"Feli! Hei, Feli! Kau melamun terlalu jauh, Gadis bodoh!" Feli membuat Feli terkejut saat indera pendengarnya menangkap sebuah suara yang amat sangat ia kenal. Ia menoleh ke samping, dan mendapati Sally sudah berada di sampingnya. Wanita ini tak menyangka jika sang sahabat yang tak ia lihat lebih dari satu minggu ini sudah berada di depannya."Sa—Sally?" Feli mengerjap tak percaya. "K—kau di sini? Kapan kau da