--- Alam Kehampaan ---
Sebuah dunia yang tipis yang berada di antara Dunia Bawah dan Dunia Tengah.
"Kenapa kamu tidak mencariku, Kanda Candaka?" ujar gadis cantik yang berpakaian biru gelap, yang sedang menatap pernikahan Candaka dari jauh.Iblis Naga Biru yang sekian lama menghilang akhirnya mengembalikan ingatan Jayanti, tapi tidak dengan hawa iblis yang menyelimutinya."Tunggu pembalasanku Kanda, karena telah menelantarkanku! Teganya kamu tidak mencariku dan malahan menikahi perempuan lain!" seru Jayanti yang penuh kekecewaan.Wajah Jayanti yang cantik tidak seperti dahulu lagi yang ceria dan berseri-seri.Wajah gadis ini sekarang pucat dan dipenuhi aura kegelapan yang membuatnya tampak sedikit menyeramkan, walaupun kecantikannya tidak pudar sama sekali."Aku akan menghancurkan kerajaanmu! Seharusnya aku yang berada di sana sebagai permaisurimu, bukan tiga wanita tidak tahu diuntung itu!" seru Jayanti sambil memukul dinding goa.Sekilas tidak tampak pukulan ini berbahaya, tapi beberapa saat kemudian dinding goa ini hancur menjadi debu."Kerajaanmu akan hancur lebur seperti debu di goa ini, Kanda Candaka! Aku tidak akan mengampuni ketiga permaisurimu ini. Biar kamu tahu, betapa sakitnya hati perempuan yang telah dicampakkan!"Wajah Jayanti semakin menyeramkan dan diselimuti aura hitam di sekitarnya.Tidak tampak lagi Jayanti yang manis dan lucu saat bersama Candaka dahulu.Kini hanya ada gadis pendendam yang tidak akan puas sebelum dendamnya terbalaskan."Kalau aku tidak bisa menjadi permaisurimu, siapapun tidak boleh menjadi permaisurimu, Kanda Candaka!"Walaupun ingin sekali menghancurkan pernikahan Candaka, tapi Jayanti belum bisa keluar dari Alam Kehampaan tempatnya berada, karena dia baru terlahir kembali sebagai Darkness Jayanti.Matahari di Kamandaria akan menghancurkannya apabila dia nekad mendatangi Candaka sekarang.Hanya ada kekesalan, kemarahan, dan dendam membara yang menyelimuti gadis kegelapan ini, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa saat ini."Tunggu saatnya, Kanda Candaka! Nikmati dahulu kerajaanmu dan permaisurimu ini! Hari kejatuhanmu akan tiba!" seru Jayanti lagi yang kini wajahnya bagikan iblis.Tidak ada yang tahu, apa yang bisa diperbuat oleh Darkness Jayanti beserta Iblis Naga Biru apabila saat kemunculan mereka tiba.*****--- Alam Kesunyian --- Sebuah dunia yang terletak di antara Dunia Tengah dan Dunia Atas."Naga Hitam sudah menghilang! Sudah saatnya aku menguasai Kamandaria sekarang!' seru Naga Ashura yang menguasai Alam Kesunyian.Naga Ashura yang tertidur lama di Alam Kesunyian, mulai terbangun saat hawa kegelapan dari Iblis Naga Biru menyebar dan membuatnya terbangun lebih awal dari seharusnya.Naga Ashura sudah dalam persiapan awal mengirim Naga Immortal memata-matai Naga Hitam.Bahkan pasukan awal naga kegelapan sudah dikirim untuk pura-pura membantu Naga Hitam, padahal Naga Ashura ingin merebut kedudukan Naga Hitam sebagai Raja Kamandaria."Kalian semua bersiaplah! Kita akan menempati dunia baru Kamandaria yang merupakan dunia baru buat kita semua!" seru Naga Ashura.Pengawal Naga Ashura tampak berkumpul mendengarkan perintah Naga Kegelapan ini.Ada Malaikat Iblis, Dewa Seribu Petaka, Ruh Naga Iblis, Dewi Maut, dan Immortal Neraka.Selain itu sudah berbaris rapi pasukan Peri Kegelapan, Kurcaci Iblis, dan Raksasa Api.Semuanya tinggal menunggu perintah Naga Ashura"Hahaha! Raja Candaka Nagaswera, tunggu saja kedatanganku! Aku sudah tidak sabar menghadapimu, Pendekar Naga Biru!" seru Naga Ashura."Kenapa tidak sekarang saja kita menyerang Kerajaan Kamandaria, Tuan Naga Ashura?" tanya salah satu pengawalnya."Belum saatnya kita menyerang kerajaan ini. Biarkan saja mereka berpesta pora merayakan kemenangan mereka! Tidak lama lagi kerajaan mereka akan hancur dan bertekuk lutut di hadapan kita!" sahut Naga Ashura.Naga Ashura memiliki alasan kuat tidak menyerang Kamandaria terutama Candaka.Sudah lama Naga Ashura kagum dengan Candaka sebagai Pendekar Naga Biru.Sayangnya, Candaka baru mempelajari 4 Kitab Naga Sakti dari Kitab Sembilan Naga Sakti.Naga Ashura ingin menantang Candaka yang telah mempelajari 9 Kitab Naga Sakti ini, terutama Kitab Naga Biru yang memiliki jurus Naga Pembeku Jiwa.Naga Ashura pernah dikalahkan Pendekar Naga Biru Darmawangsa, yang menyebabkan dirinya harus tertidur lama untuk menyembuhkan lukanya.Jurus Naga Pembeku Jiwa yag membuat Naga Ashura harus menyerah terhadap Pendekar Naga Biru Darmawangsa saat itu.Kini, dia akan melampiaskan dendamnya terhadap Pendekar Naga Biru Candaka, tapi dia harus menunggu Candaka menyelesaikan keseluruhan Kitab 9 Naga, karena Jurus Naga Pembeku Jiwa ada di Kitab kesembilan yaitu Kitab Naga Biru, yang baru bisa didapatka Candaka apabila telah menemukan dan merampungkan delapan Kitab Naga Sakti sebelumnya."Tunggu saja, Raja Candaka! Aku akan mengunjungimu!" seru Naga Ashura ini.*****--- Benua Timur --- Sebuah benua di dunia tengah yang banyak dihuni oleh kultivator yang kejam.Di benua ini, yang kuat akan menindas yang lemah tanpa ampun.Saat ini Benua Timur dipimpin oleh Kaisar yang haus kekuasaan, yang bermaksud memperluas wilayah Benua Timur sampai ke dataran Dunia Bawah, terutama di Nusantara yang kaya akan hasil alamnya.Kaisar yang memerlukan sejenis logam yang tahan panasnya api semburan naga ini, belakangan diketahui hanya ada di Nusantara.Logam yang disebut Nagarium ini sangat langka.Untuk itulah Kaisar Xian Ming bertahun-tahun menyusun kekuatan untuk menyerang Kerajaan Nusantara yang dilindungi oleh Naga Geni alias Xian Ling, putri kerajaan yang menolak penobatannya sebagai Ratu Benua Timur.Kaisar Xian Ming tampak sibuk mempersiapkan seluruh pasukannya baik pasukan darat maupun armada laut yang dimilikinya.Kaisar Xian Ming adalah kultivator yang telah mencapai tahap Immortal.Kehebatan kaisar ini amat ditakuti di Benua Timur, yang membuat semua kultivator di negeri ini takluk terhadap dirinya."Kalian siap untuk menguasai dunia?" teriak kaisar yang masih sangat muda ini."Siap Paduka Raja!" jawab seluruh prajurit Benua Timur yang jumlahnya mungkin ratusan ribu ini."Kalian siap menguasai Kerajaan Nusantara?" tanya Kaisar Xian Ming sekali lagi dengan suara yang dialiri tenaga chi."Siap, Kaisar Agung!" seru seluruh prajurit yang telah dilatih keras ini.Beberapa kultivator setingkat Immortal juga tampak berada di dekat Kaisar Xian Ming."Bagaimana dengan Kamandaria, Kaisar Agung?" tanya salah satu Immortal yang menjadi pengawal utamanya."Aku dengar terakhir Wangsaria dijatuhkan oleh Iblis Naga Hitam!" ujar Kaisar Xian Ming."Sekarang Iblis Naga Hitam menyerah dan menyingkir, Kaisar Agung!" jelas Immortal."Siapa sekarang yang menjadi Raja Kamandaria?" tanya Kaisar Xian Ming."Raja Candaka Nagaswera, yang mempunyai julukan Pendekar Naga Biru, Kaisar Agung!""Berhasil juga Xian Ling menjadikan Candaka itu sebagai Raja Kamandaria?" ujar Kaisar Xian Ming."Apa kita serang saja Negeri Kamandaria itu, Kaisar Agung?""Tidak perlu! Raja Candaka ini akan datang dan menantang kita di Nusantara atas permintaan Xian Ling!"*****--- Arkandaria. --- Zhu Fei yang tidak hadir dalam pernikahan Candaka masih kesulitan mengendalikan hawa iblisnya tanpa Zhian di sampingnya.Keputusan Zhian yang meninggalkan dirinya untuk menjadi istri Candaka membuat sakit hati Zhu Fei yang sudah lama menaruh hati terhadap gadis ini.Sayangnya, Zhu Fei terlamnbat mengungkapkan isi hatinya sehingga Zhian jatuh hati dengan pria lain yang merupakan sahabatnya sendiri."Kenapa kamu harus merebut Zhian dari tanganku, Candaka? Kenapa ...!" seru Zhu Fei. "Aku hanya memiliki Zhian yang mengerti keadaanku sejak aku kecil, tapi kini semuanya kamu rebut dariku! Rasakan pembalasanku nanti, Candaka!" seru Zhu Fei penuh kemarahan.Rasa sakit hati membuat hawa iblis dalam tubuh Zhu Fei yang sempat menghilang saat dia kembali ke Arkandaria atas permintaan Zhian, mulai menguat kembali.Keinginannya untuk menyingkirkan hawa iblis ini tidak membawa hasil sama sekali sekarang.Hawa iblis dalam tubuh Zhu Fei makin menguat yang akhirnya kembali menguasainya.Rasa benci dan dendam membuat seluruh hawa murninya menghilang, tergantikan oleh hawa iblis yang makin melekat di tubuhnya.Bahkan lebih kuat daripada sebelumnya.Telah lahir kembali Pendekar Naga Iblis yang lebih menakutkan dan kuat daripada sebelumnya.Pendekar Naga Iblis ini langsung meninggalkan Arkandaria menuju negeri tidak bertuan yang terletak di ujung dunia.Tujuan Pendekar Naga Iblis ini hanya satu.Mencari Kitab Naga Iblis yang telah lama hilang untuk dipelajarinya, agar bisa menghadapi Candaka yang telah menguasai Jurus Naga Geni.Menghancurkan Kerajaan Kamandaria karena penghianatan yang dilakukan Candaka dan Zhian terhadap dirinya, setelah merampungkan semua jurus-jurus di Kitab Naga Iblis.Sifat Zhu Fei yang welas asih dan penolong telah hilang, tergantikan sifat benci dan dendam membara yang tidak kunjung padam."Tunggu kedatanganku, Candaka! Aku akan membuat perhitungan denganmu nanti!" seru Pendekar Naga Iblis ini.HIIIAAAT!Terdengar teriakan dari pendekar berpakaian hijau yang sedang menghadapi pendekar lainnya yang berpakaian serba biru."Kenapa kamu mengacau di Kamandaria?" tanya pendekar berpakaian biru, sambil berkelit menghindari pukulan pendekar berpakaian hijau ini."Aku ingin menguasai dunia persilatan! Tidak ada yang bisa menghalangiku!" seru pendekar berpakaian hijau."Aku sudah mengetahui reputasimu di dunia persilatan! Kenapa sekarang kamu ingin menjadi penguasa dunia persilatan? Ini tidak benar!" tegas pendekar berpakaian biru."Bicara memang mudah, Pendekar Naga Biru! Kamu sudah terkenal di Kamandaria! Apalagi kamu telah menjadi Raja Kamandaria dengan tiga permaisuri cantik! Siapa yang tidak iri padamu!" seru pendekar berpakaian hijau."Kamu masih muda, Pendekar Naga Suci! Perjalananmu masih panjang! Jangan sia-siakan reputasimu dengan mengacau di dunia persilatan, terutama di Kamandaria! Aku tidak akan membiarkannya!""Tidak perlu banyak bicara, Raja Candaka! Hadapi saja jurus-j
"Selamat atas kelahiran putra mahkota kerajaan Kamandaria, Raja Candaka!" ujar bidan yang membantu kelahiran putra pertama dari raja Kamandaria ini."Sudah lahir?" tanya Candaka dengan raut wajah yang masih cemas bercampur bahagia."Sudah, Paduka Raja! Permaisuri juga dalam keadaan sehat-sehat saja!" Kerajaan Kamandaria tengah berbahagia.Permaisuri Zhian telah melahirkan putra pertama untuk Raja Candaka, sebagai putra mahkota penerus tahta Kerajaan Kamandaria.Putra mahkota itu bernama Mahesa Nagaswera.Raja Kamandaria, Candaka Nagaswera telah mengubah peraturan tentang tahta kerajaan Kamandaria.Tidak ada lagi Pendekar Naga Biru yang akan menduduki tahta kerajaan, untuk mencegah kejadian pertempuran yang mengakibatkan banyak korban baik di pihak pendekar maupun rakyat jelata.Pendekar Naga Biru selanjutnya hanya akan memimpin Aliansi Pendekar Naga yang didirikan Candaka untuk menegakkan kebenaran di Benua Kamandaria.Aliansi Pendekar Naga memegang peranan penting dalam pemerintahan
"Kamu yakin untuk mengadakan pesta, Kanda?" tanya Rinjani, yang agak mengkhawatirkan keselamatan Mahesa.“Tidak perlu khawatir, Rinjani! Semuanya aman dan terkendali!” sahut Candaka.Kelahiran putra mahkota merupan momen yang sangat penting bagi Kerajaan Kamandaria.Tentu saja Raja kamandaria tidak akan melewatkan perayaan untuk putra pertamanya ini walaupun masih banyak bahaya yang mengancam kerajaan.Candaka mengadakan pesta kelahiran putra pertamanya ini untuk mengenalkan Mahesa Nagaswera ke seluruh jagad persilatan dan seluruh negeri.Sejak munculnya Pendekar Naga Suci yang hendak menguasai jagad persilatan dan hendak merebut tahta kerajaan, mulai muncul pendekar-pendekar lainnya yang menantang Pendekar Naga Biru hanya sekedar untuk menjadi yang terkuat.Mereka tidak peduli kalau sekarang Pendekar Naga Biru sudah menjadi Raja Kamandaria.Tetap saja pendekar-pendekar ini berdatangan ke Kamandari auntuk menantang Pendekar Naga Biru."Aku juga tidak yakin keadaan akan aman, Candaka!"
Pesta kelahiran putra mahkota Mahesa Nagaswera dihadiri banyak sekali tamu undangan dari berbagai negeri. Raja Candaka ingin semua negeri mengenal putra mahkota yang akan menggantikannya kelak menjadi Raja di Kamandaria. "Kamu sudah kirim undangan ke Arkandaria, Zhian?" tanya Candaka. "Sudah, Candaka! Tapi, tidak ada jawaban apapun dari Kerajaan Arkandaria, terutama dari Zhu Fei! Aku cemas terhadap dirinya!" ujar Zhian. "Aku tahu! Nanti kalau Mahesa sudah bisa ditinggal, kita kunjungi Zhu Fei! Aku juga ingin Mengetahui keadaan dirinya sekarang!" kata Candaka menenangkan hati Zhian. Sampai hari perayaan, tidak tampak kedatangan Zhu Fei, seperti yang diharapkan oleh Zhian. Dewi Xian Ling yang hadir dalam perayaan, tanpa ragu membawa Nirvana Feaven Art Book. Tentu saja Candaka tidak akan melewatkan ramalan jitu dari Xian Ling yang sudah terbukti kebenarannya ini. "Selamat datang, Xian Ling!" sapa Raja Candaka dengan penuh hormat. "Hahaha ... kamu tidak perlu sesopan ini padaku, C
Salah satu ramalan Xian Ling mulai terbukti.Kaisar Xian Ming dari Benua Timur mulai menyerang Nusantara tanpa kekuatan penuh.Tujuan Kaisar Xian Ming ini adalah memancing keluarnya Pendekar Naga Biru dari Kamandaria menuju Nusantara.Armada Kerajaan Kamandaria sekarang adalah armada laut yang terkuat di Bumi Karimun, sejak Raja Candaka naik tahta.Kaisar Xian Ming masih ragu untuk berangkat ke Kamandaria dan menyerang langsung armada laut Kamandaria.Apalagi dia harus menempuh perjalanan laut melalui Samudra Nusantara yang memiliki Negeri di dasar Samudra yaitu Negeri Malaka yang rajanya adalah saudara angkat Pendekar Naga Biru.Kaisar Xian Ming tidak mau ambil resiko ditenggelamkan kapalnya oleh armada laut Negeri Malaka yang memiliki kapal tempur dengan peralatan canggih melebihi semua kapal tempur di Bumi Karimun.Tujuan akhir Kaisar Xian Ming adalah menguasai Kamandaria dan Arkandaria, setelah dia menguasai Nusantara.Nusantara memiliki raja yang tidak begitu peduli dengan pertah
“Kanda tidak jadi pergi ke Nusantara? Cakrabuana sudah menunggu Kanda di Aula Kerajaan!” tanya Rinjani yang heran dengan Candaka yang masih santai dan termenung di atas tempat tidur.“Aku tidak jadi berangkat ke Nusantara, Adinda Rin!” sahut Candaka.Tentu saja Rinjani terkejut dengan keputusan Candaka yang tiba-tiba ini.“Kenapa tidak jadi pergi ke Nusantara, Kanda? Bukannya sebelumnya Kanda yang menggebu-gebu ingin membantu Raja Nusantara melawan invasi dari Kaisar Xian Ming?” tanya Rinjani.“Ada hal penting yang harus aku lakukan terlebih dahulu! Xian Ling juga bilang kalau Raja Nusantara bukanlah raja yang bijaksana, yang memperhatikan rakyatnya ... jadi biarkan saja Xian Ming menguasai Nusantara terlebih dahulu! Aku lebih mementingkan Kerajaan Kamandaria terlebih dahulu!” tegas Candaka.Rinjani merasakan kalau bukan itu alasan utama Candaka untuk menunda keberangkatannya ke Nusantara. Ada sesuatu yang lebih penting yang sepertinya ingin dilakukan Candaka.“Apa yang menganggu piki
“Jaga baik-baik Candaka ya, Rinjani!” pesan Zhian saat Dewi Racun ini bersama Candaka pamit kepada Zhian. “Pastilah, Zhian! Kanda kan suamiku juga!” ujar Rinjani sambil tersenyum.“Kalau bukan demi Mahesa, aku pasti melarangmu dan Candaka ke tempat mengerikan itu! Kenapa Naga Ungu memilih tempat yang seperti itu untuk menyerahkan Kitab Naga Ungu! Apa yang sebenarnya diinginkan naga ini?” ucap Zhian.“Mungkin Naga Ungu hendak menguji Kanda Candaka, karena sudah lama Kanda tidak mendapatkan mimpi lagi mengenai Kitab Sembilan Naga Sakti!” kata Rinjani.Ucapan Rinjani ada benarnya, mengingat Candaka sudah lama sekali tidak mendapatkan mimpi mengenai Kitab Naga ataupun kejadian seputar naga di sekitar dirinya.“Mungkin juga, tapi memilih daerah yang paling berbahaya di Kamandaria sangat mengusik hatiku! Biasanya aku yang memandu Candaka dalam mimpi untuk menemukan tujuannya, tapi sekarang kondisiku lagi melemah!” kata Zhian dengan wajah yang agak menyesal.“Kak Zhian istirahat saja! Janga
“Menyeramkan sekali desa ini, Kanda!” seru Rinjani begitu mereka tiba di Desa Mitos.Masih tampak kondisi menyeramkan desa yang hampir merenggut nyawa Candaka dan Kumalasari ini.Desa Mitos benar-benar hanya menjadi mitos belaka, karena kawanan Aswang yang menghuni desa ini telah dibasmi oleh Zhu Fei bersama Bai Ling alias Gayatri di masa lalu.“Benar, Adinda! Desa Mitos ini telah memakan banyak korban pelintas jalan yang terjebak oleh keramah tamahan penduduk desa ini yang merupakan jelmaan aswang, makhluk yang cukup mengerikan!” jelas Candaka.“Kanda tahu dari mana?” tanya Rinjani.“Aku dan Mala hampir menjadi korban dari kawanan Aswang ini saat aku mengantar Mala kembali ke Kota Naga Emas! Beruntung kami bisa lolos dari kawanan makhluk mengerikan ini! Tapi kini Aswang sudah lenyap, seharusnya desa ini dibersihkan saja agar tidak mengerikan kelihatannya!” ujar Candaka.“Seru sekali ya cerita Kanda! Seandainya kita bertemu lebih awal ya, Kanda!” seru Rinjani.“Aku rasa kawanan Aswang