Share

6. Amukan

Yestin Yale duduk di pinggir kasur menatap pintu masuk, dia gemetaran tak terkendali. Dia marah, tak berdaya dan gelisah tak tertahankan.

Dia mencoba mengendalikan dirinya ketika wajahnya perlahan memudahkan semua darahnya. Tubuhnya yang gemetar terasa di jalari rasa dingin dari ujung kaki ke ujung rambut.

Waktu terasa bergerak sangat lambat, dia harus menerima kenyataan bahwa pintu itu masih tertutup rapat, dan dia sama sekali tidak mengejarnya, perlahan jiwanya terasa kosong.

Dia berharap pintu itu akan terbuka, dan sosok Isabella Tantran yang sangat dia harapkan melangkah masuk dan bertanya padanya. Membujuknya dengan kata-kata manis, memberikannya kepedulian dan perhatian. Menenangkannya suasana hatinya dengan kata-kata lembut.

Sayang harapannya perlahan menimbulkan kekecewaan, dan kekecewaan yang sangat besar perlahan memunculkan api kemarahan.

Dia juga manusia yang memiliki batas toleransi dan kesabaran.

Tidak cukupkah baginya selama s

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status