Share

11. Tarver

"Cobalah menangis lagi" Kata Yestin membenamkan kepalanya ditekuk Isabella, mengisap dan menggigitnya. Dia senang melihat tanda yang dia tinggalkan di kulitnya.

Dia sesat dan gila.

Semakin Isabella menangis, semakin dia ingin mendengar Isabella memohon dan mendengar permohonan centilnya, dan semakin dia ingin menganiaya dan menyiksa agar Isabella menangis lebih keras.

Meski dia merasakan kuku Isabella sesekali menggores dan tertanam di punggungnya, dia tidak berhenti sama sekali.

"Mmm ... jangan, jangan ... berhenti, biarkan aku pergi. .. ah ah..." di menggenggam kedua lengannya yang keras.

Yestin memegangi wajahnya seperti bayi, mencium lembut alisnya berulang kali, tapi menolak untuk melepaskannya.

Pelanggaran kuat dilepaskannya. Pelanggaran di bawahnya kuat dan kejam, hampir seolah-olah dia akan menabrak Isabella.

Isabella membenamkan jari-jarinya dalam

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status