Share

Chapter 47

“Jadi bagaimana perasaanmu kembali menginjak London?”

Matthew mendudukan dirinya pada sofa empuk yang berada di ruang utama depan tv. “Ku rasa kau mengerti bu” jawabnya.

“Ibu” panggil Matthew untuk seseorang yang berada dalam panggilan telpon dengannya. “Terima kasih sudah menjadi ibuku”

“Hah, Matthew..” Dwyne menghela napas, mencoba mengontrol perasaannya, namun ini terlalu haru sehingga membuatnya menangis. Matthew sendiri tak mencoba menenangkan dan hanya diam menikmati setiap isakan Dwyne di ujung sana.

“Terima kasih sudah menjadi putraku yang tampan, Aku sangat menyayangimu”

“Aku juga bu. Aku sangat menyayangimu, ku harap ayah tidak cemburu mendengar ini”

Isakan Dwyne seketika berubah menjadi kekehan yang menular ke Matthew juga,

“Isirahatlah, ibu akan segera menyusulmu”

“Apa ibu berangkat s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status