Share

34 Hancur

Gala dan Gina sudah terlelap sedari tadi. Ibu pun sama. Mas Huda pamit ke bengkel mau modif vespanya lagi, katanya. Entah di bagian mana, aku pun tak tahu. Sementara aku masih gulang-guling di kamar menanti Mbak Sinta yang tak kunjung datang

Entah ke mana dia. Katanya mau ke sini ngobrol sesuatu yang penting, tapi belum nongol juga. Sementara kedua mataku sudah cukup mengantuk bahkan cukup pusing saat kucoba terjaga.

Kepala cenat-cenut misal nggak tidur siang, mungkin karena memang sudah terbiasa. Deru motor Mbak Sinta akhirnya terdengar juga. Dia menghentikan motornya di halaman. Jarum jam menunjuk hampir jam dua siang. Di saat mentari masih sangat terik.

Gegas kubuatkan es sirup untuknya, supaya adem. Terdengar salam dari teras, aku pun menjawab salamnya. Tak selang lama suara langkah kaki sudah sampai di ruang keluarga, tempat biasa kami ngobrol bersama.

Ternyata Mbak Sinta dan Mila yang datang ke sini. Kupikir Mbak Sinta sendirian. Kubawakan tiga gelas minuman dingin ke sana. Mere
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status