Share

35 Klinik

"Mas Huda kenapa, Mbak?" tanyaku agak gemetar saat Mbak Sinta yang masih bicara dengan suaminya via telpon.

Mbak Sinta menoleh ke arahku lalu mematikan ponselnya.

"Kenapa, Mbak?" tanyaku lagi dengan dada berdebar. Apa sebenarnya yang terjadi dengan Mas Hudaku.

"Huda kecopetan, Rum," ucap Mbak Sinta singkat.

"Innalillahi wa inna ilaihi roji'un. Kecopetan di mana, Mbak? Dia pamit mau ke bengkel doang, modif vespany."

"Di daerah Rawamangun. Bukannya itu daerah yang terkenal banyak premannya, ya, Mil?" Mbak Sinta bertanya pada Mila yang masih serius mendengarkan obrolan kami.

"Iya. Perkampungan agak kumuh gitu, Mbak. Banyak preman, pengemis, pemulung dan lainnya di daerah itu. Ngapain Mas Huda ke sana coba? Cari perkara aja," jawab Mila bingung.

"Aku juga nggak tahu, Mil. Jangan-jangan tiap bulan Mas Huda pamit ke bengkel itu cuma buat ke perkampungan itu? Ada apa sebenarnya di sana?"

Aku pun bingung. Kenapa Mas Huda tak pernah cerita soal ini padaku. Jangan-jangan banyak hal yang memang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status