Share

66 Dia Dalangnya

Sebuah panggilan masuk. Om Burhan. Mungkinkah Mayang sudah menjelaskan semua masa lalu itu pada papanya?

"Assalamu'alaikum, Huda. Gimana kabarnya?" suara Om Burhan terdengar serak. Tak seperti biasanya yang cukup keras dan tegas.

"Wa'alaikumsalam, Om. Alhamdulillah baik. Om sendiri apa kabar? Saya juga baru pulang dari Jakarta kemarin," balasku.

"Baik juga, Da. Mayang sudah cerita semuanya." Lirih kudengar jawaban dari Om Burhan. Dia tak lagi melanjutkan obrolan, mendadak diam dan hening sesaat.

"Om ...."

"Kita harus bertemu, Da. Firasat Om waktu itu ternyata benar. Entah mengapa saat kalian datang dua bulan lalu, ada perasaan berbeda saat menatap kedua mata Ningrum. Ada rasa aneh yang cukup sulit Om jelaskan. Om tak menyangka jika dia adalah Arum. Anak kandung Om sendiri," ucap Om Huda kemudian.

"Iya, Om. Kita memang harus ketemu. Walau bagaimanapun Ningrum dan Om ada hubungan darah. Kita selesaikan masalah ini baik-baik, tapi saya masih agak sibuk tiga atau empat bulan ke depan kare
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status