Share

Pelukan

Hani baru saja akan menjatuhkan bokongnya di atas kursi singel di dalam kamar kosnya sepulang kerja siang ini, saat seseorang mengetuk pintu. 

Keningnya berkerut, siapa gerangan yang bertamu? Tidak mungkin Marta, tadi gadis itu bilang mau langsung jalan dengan pacarnya yang datang menjemput. 

Vino juga tidak mungkin, ia bilang mau mengantar ibunya terapi, makanya tadi buru-buru pulang. 

Ditujunya lagi pintu yang masih diketuk dari luar dengan tak sabar itu. Mata Hani langsung melebar sempurna saat daun pintu sudah terkuak dan menampilkan sosok pengetuk tak sabaran itu. 

Hani sudah akan menutup lagi pintunya saat tangan itu dengan cepat menahannya. 


Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status