Share

Vino

"Jadi, sampai kapan aku harus menunggu Han?" pemuda yang duduk berhadapan dengan Hani itu menatapnya penuh harap. 

Mereka baru selesai menurunkan kursi-kursi dari atas meja. Ya, kafe baru saja buka. Dan seperti biasa saat ditutup semalam, semua kursi akan dinaikkan ke atas meja. 

Masih sepi, baru mereka yang datang. Pagi ini Vino langsung nembak Hani. Karena ia pun merasa pria dewasa yang sudah sangat pantas mengakhiri masa lajangnya. Dan orang tua yang sudah sakit-sakitan juga menuntutnya segera beristri. 

Selama ini ia terus setia menunggu hingga kekasih hatinya bercerai dari suami pura-puranya sesuai kesepakatan mereka.

Ia tahu pasti, pernikahan mereka bukanlah sungguhan. Namun, bahkan setelah lebi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status