Share

MENDADAK JADI SUPERSTAR

“Pekerjaan apa itu?” Jordie semakin kaget. Di saat susah dapat pekerjaan seperti ini, tiba-tiba dia ditawari pekerjaan dengan gaji besar. Tentu saja ini sangat mengejutkan sekaligus mencurigakan.

“Ini nggak penipuan kan, Pak?” tanya Jordie kemudian. “Saya ini orang miskin. Percuma kalau Bapak mau nipu saya.”

“Iya, Pak. Dia ini cuma pelayan di warung geprekan ini,” imbuh Hakim. Dia berusaha melindungi Jordie.

Pria itu merogoh saku celananya. Dia mengeluarkan kartu dompetnya dan mengambil kartu nama dari dalam sana. Diangsurkannya kartu namanya itu pada Jordie. “Lihat dulu itu,” tutur pria itu.

Jordie menerimanya. Hakim ikut melongok dan membaca kartu nama itu. Tertulis nama pria itu adalah Michael Purba, seorang manajer di perusahan Lion Entertainment.

“Lion Entertainment? Ini kan agensi artis-artis terkenal?!” Hakim syok usai membaca detail di kartu nama itu.

Pria itu tersenyum dengan penuh percaya diri. Dia mengulurkan tangan lalu menjabat Jordie dan Hakim. “Perkenalkan, saya Michael Purba. Manajer senior di Lion Entertainment,” tutur Michael dengan sopan dan meyakinkan.

“Wah, jangan-jangan Anda sedang melakukan scouting talent ya?” tebak Hakim heboh. “Oh iya, saya Hakim. Ini teman saya, Jordie namanya.”

Michael mengangguk paham. Dia menatap Jordie dan Hakim dengan serius. “Saya ingin menjelaskan penawaran kerja itu tapi apa bisa berbincang di tempat lain? Ke kantor saya,” ajak Michael.

“Bisa. Bisa!” sahut Hakim heboh.

“Eh, tapi kan kita masih makan,” timpal Jordie.

“Makannya nanti aja. Rejekimu ini. Siapa tahu bisa jadi artis,” Hakim mendorong Jordie untuk mengikuti Michael.

Mereka pun bersiap. Lantas, mereka mengikuti langkah Michael masuk ke dalam mobil.

Jordie dan Hakim sama-sama terpukau saat Michael sungguhan mengajak mereka ke kantor Lion Entertainment. Perusahaan itu memiliki gedung tingkat 20. Sangat mewah dan mereka bisa berpapasan dengan beberapa artis.

“Mari silakan masuk,” Michael mempersilakan Jordie dan Hakim masuk ke dalam ruang kerjanya.

Jordie dan Hakim masuk ke sana. Mereka duduk di sofa berwarna hitam elegan dengan karpet bulu lembut di bagian bawah sofanya.

“Silakan dipilih minumnya,” Michael menunjukkan botol minuman aneka macam di atas meja.

Hakim tersenyum dan mengangguk. Dia mengambil dua botol minum untuk dirinya dan Jordie.

“Pak Michael, sebenarnya pekerjaan seperti apa yang ingin Anda tawarkan pada saya?” tanya Jordie serius. “Apa benar Bapak ingin saya menjadi artis di Lion Entertainment? Tapi, saya tidak memiliki bakat apapun.”

“Soal bakat itu mudah. Bisa dikembangkan seiring berjalannya waktu,” balas Michael. “Yang terpenting adalah apa kamu mau bekerja sama denganku?”

“Selama tidak merugikan, tentu saja saya mau,” jawab Jordie mantap.

“Oke. Sebenarnya aku ini manajer dari seorang artis muda bernama Reynold Fernandez. Tahu kan kalian siapa dia?” tanya Michael.

Jordie dan Hakim saling tukar pandang. Mereka sama-sama menggelengkan kepala.

Michael menghidupkan tabletnya. Dia menunjukkan foto-foto Reynold Fernandez pada Jordie dan Hakim.

Bola mata Jordie dan Hakim membulat lebar. Mulut mereka ternganga lebar saat menyadari betapa miripnya Jordie dengan Reynold. Paras mereka nyaris seperti pinang dibelah dua!

“Wajah kalian sangat mirip. Wajahmu Jordie, seperti copycat dari Reynold,” tutur Michael. “Aku ingin kamu menggantikan Reynold menjadi artis selama satu tahun ini.”

“Kenapa harus digantikan?” tanya Jordie bingung. “Apa ada masalah? Reynold di mana memangnya?”

“Ini rahasia. Aku harap kalian bisa menjaga rahasia ini dengan baik,” ucap Michael. Pria itu bangun dari duduknya. Dia mengambil dua lembar berkas dan memberikannya pada Jordie dan Hakim. “Tanda tangani itu dulu. Baru kita lanjutkan percakapan ini.”

Jordie sama sekali tak mengerti. Terlebih lagi, isi formulir itu menyatakan untuk menjaga rahasia atas semua percakapan yang terjadi di ruangan ini. Bola mata Jordie membulat lebar saat tahu denda yang akan dilayangkan jika percakapan ini bocor. Denda sebesar 2 milyar!

“I-ini dendanya apa nggak kebesaran?” tanya Jordie terbata.

“Memang itu harga yang pantas untuk menjaga rahasia besar ini,” balas Michael. “Tanda tangani jika kamu masih ingin menerima pekerjaan ini.”

Jordie menelan ludah. Dia memiliki firasat buruk akan hal ini. Namun, bayangan Aster kembali muncul di benaknya. Dengan iming-iming gaji besar, tentu saja dia tak sanggup untuk mengabaikan tawaran ini.

“Baiklah,” Jordie menandatanganinya. “Hakim, kamu mau tanda tangan juga?”

“Iya. Aku akan menjadi saksi pendampingmu,” jawab Hakim dengan sangat setia kawan.

Jordie tersenyum lega. Hakim selalu setia dan baik sebagai seorang sahabat.

Mereka berdua sama-sama tanda tangan. Setelah itu, mereka memberikannya pada Michael.

“Terima kasih atas sikap kooperatif kalian,” ucap Michael. “Di sini, aku akan mengungkapkan sebuah rahasia besar tentang Reynold Fernandez.”

Michael terdiam sesaat. “Reynold Fernandez dinyatakan mati seminggu lalu di sebuah vila di pelosok desa. Dia mati karena overdosis,” ungkap Michael.

“Ma-mati? Overdosis?” Jordie syok mendengarnya. “Berarti citra Reynold di publik nggak sepenuhnya positif?”

“Benar!” jawab Michael tanpa ragu. “Tapi, bakat Reynold ini sangatlah luar biasa. Dia ahli akting, menghibur orang, dan pandai musik. Semua karyanya adalah mahakarya. Dia dipuja oleh jutaan fans dalam waktu singkat.”

Michael menghela napas berat. Wajahnya berduka. “Sayangnya, dia harus mati mengenaskan. Padahal, kontrak kerja dengan berbagai brand nasional dan internasional sudah ditandatangani semuanya. Nilai kontraknya sampai milyaran rupiah. Ini sangat merugikan perusahaan dari segi bisnis,” jelas Michael. “Sampai saat ini kami masih merahasiakan kematian Reynold dan mencoba mencari alternatifnya. Makanya, saat tadi aku melihat fotomu di komunitas fans Reynold, aku langsung bergegas menemuimu, Jordie.”

Tangan Michael meraih dan menggenggam erat jemari tangan Jordie. “Kamu adalah harapan kami, Jordie,” ucap Michael memohon.”Tolong jadilah Reynold selama satu tahun ini. Kami bisa menjamin kesejahteraanmu. Semua yang kamu inginkan bisa kami wujudkan. Kami akan membayarmu sebesar satu milyar jika kamu mau melakukannya.”

Jordie terkesiap kaget. Satu milyar katanya?!

Uang itu sangatlah besar bagi seorang pengangguran yang kini menjadi pelayan di warung geprek ayam. Uang yang sangat cukup untuk melamar dan menikah Aster. Sisanya, Jordie bisa menyimpannya sebagai tabungan dan aset bisnis. Ini adalah sebuah tawaran fantastis!

“Bagaimana? Kamu mau kan?” tanya Michael sekali lagi.

Hakim mendekati Jordie. Dia berbisik di telinga Jordie. “Terima aja! Ini kesempatan emas! Aku mau kok jadi asistenmu. Buruan Jordie, ini kesempatan bagus! Ingat Aster! Dia pengen kamu lamar dan nikahi,” cerocos Hakim semakin memanas-manasi Jordie untuk menerima tawaran itu.

Jordie menghirup dan menghembuskan napas panjang. Dia mengangguk setuju. “Baiklah. Aku mau menggantikan Reynold selama satu tahun ini,” tutur Jordie sepakat. “Tapi hanya satu tahun ya? Aku tidak mau jadi artis seumur hidupku.”

“Oke,” Michael tersenyum puas. Dia segera mengambilkan surat perjanjian kontrak kerja di atas mejanya. Sejak mendapat kabar bahwa ada pria yang mirip dengan Reynold, Michael sudah menyiapkan kontrak kerja eksklusif itu.

Segera Michael menyerahkan kontrak kerja eksklusif itu pada Jordie. Dengan teliti Jordie membacanya dan membubuhkan tanda tangannya di sana. Tanda bahwa dia sepakat secara hukum menggantikan Reynold selama satu tahun penuh.

 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status