Share

18. Mulai Perjalanan

Melihat itu Amru mengerutkan dahi, ia tak berhasil menasehati adiknya.

“Anak sekarang memang sulit dinasehati, kalau kau tahu Zoe masih belum matang dalam gerakannya, ia terlihat jarang terlibat dengan pertarungan. Yang paling bahaya lagi, ia tak bisa membunuh orang meski itu musuh sekalipun. Bagaimana kalau kalian nanti bertemu musuh yang berbahaya. Walaupun tadi aku jelaskan seperti itu juga ia pasti tak percaya,” batin Amru sambil melihat sang adik yang berjalan pergi meninggalkannya.

Pagi yang cerah semua persiapan sudah selesai. Zoe keluar dari kamar, ia sudah ditunggu oleh Azil.

“Apa kau sudah siap. Sebelum berangkat bos memanggil mu. Ada hal yang akan disampaikan,” kata Azil mengajak Zoe bersamanya untuk bertemu dengan Bani.

Mereka berdua berjalan bersama. Postur tubuh yang tak jauh beda dengan tinggi yang sama. Membuat orang yang melihatnya pasti mengira mereka saudara.

Sampai di tempat Bani, mereka berdua langsung duduk. Zoe sendiri juga penasaran dengan apa yang ingin disa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status