"Oh iya, semoga kamu betah ya kuliah di sini! di sini anaknya juga ramah-ramah," ujar Gadis kepada Luna.
Gadis terlihat sangat baik kepada Luna dia selalu saja memberi tahu apapun yang Luna belum ketahui di kampus itu.
Setelah mata kuliah berakhir tiba-tiba ada seorang lelaki yang menghampiri Luna di mejanya laki-laki itu bernama Syam, yang tiba-tiba datang menghampiri meja Luna dan ingin berkenalan kepada Luna.
"Halo Luna apakah aku bisa berkenalan dengan kamu? hehehe!" seru Syam terhadap Luna yang masih malu-malu untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru.Luna pun tersenyum dan sedikit malu ketika Syam bertanya seperti itu kepada dirinya.
"Loh kok malah senyum saja sih, gimana aku boleh berkenalan kalau tidak kan kamu mahasiswa baru di sini jadi kita harus berkenalan dan saling tahu, siapa sebenarnya kamu," ujar Syam kepada Luna.
"Iya boleh kok apa sih yang tidak boleh kan aku juga di sini baru saja menjadi mahasiswa jadi aku harus memperbanyak temanku, Iyakan," ucap Luna dengan tersenyum kepada Syam.
Luna melihat Syam adalah sosok yang baik dan dia juga tidak mempunyai sifat yang jahat kepada Luna.
Syam, Luna dan juga gadis dan bercerita di dalam kelas mereka selalu bertanya.
Mengapa Luna pindah dari kampus Lamanya ke kampus yang baru tetapi Luna, ketika mendengarkan perkataan teman-temannya itu Luna selalu saja menyembunyikan sebenarnya mengapa dia pindah dari kampus selamanya.
"Kamu kenapa sih kok pindah dari kampus lama kamu kesini memangnya dari kampus yang lama kamu itu tidak asik ya?" tanya Syam kepada Luna.
"Sebenarnya bukannya tidak asik cuman kan aku lagi ada suatu saja jadinya aku harus pindah ke sini, tapi aku Alhamdulillah kok aku pindah di sini bertemu dengan orang-orang yang baik seperti kalian," ucap Luna dengan tersenyum kepada Gadis dan juga Syam.
"Yaelah kamu jangan seperti itu lah kita kan semua teman dan apalagi kamu orang baru di sini justru kita kalau ada orang baru seperti kamu, kita harus baik lah kan kamu belum punya teman juga jadi kita akan menjadi teman pertama kamu di kampus ini!" ucap Gadis kepada Luna.
Mereka terlihat sangat baik kepada Luna karena melihat perilaku Luna yang sangat baik dan mempunyai paras yang sangat cantik.
"Oh iya, kalau kamu di sini jangan kaget ya dengan yang namanya Brian karena dia itu adalah orang yang sangat cuek dan juga malas untuk bercerita," ucap Gadis dengan lantang kepada Luna.
"Memangnya Brian itu siapa?" tanya Luna dengan rasa penasarannya dia bertanya kepada Gadis dan juga Syam.
"Ya ampun ya sudahlah kamu tidak perlu siapa itu Brian jadi dia itu temanku tapi tidak lah kalau dia cuek hanya saja Gadis melebih-lebihkan saja berbicaranya hehehe," ujar Syam kepada Luna.
Luna pun tersenyum manis kepada kedua teman barunya itu.
Luna sangat beruntung mempunyai teman baru yang sangat baik kepadanya dan selalu saja mengajak dirinya untuk mengobrol banyak dan menceritakan semua yang ada di kampus barunya itu.
"Sudah lah kamu jangan bimbang ya. kalau kamu tidak mempunyai teman kamu sama aku saja disini aku juga akan menjadi teman baik kamu kok di sini aku janji!" ujar Gadis kepada Luna.
"Eh kalian berbicara saja dulu ya, aku mau ke kantin," ucap Syam kepada Luna dan syam meninggalkan Luna dan juga Gadis.
"Lihat tuh Luna begitu memang Syam selalu saja dia ingat kalau soal makanan tidak akan pernah lupa tentang makanan dia selalu saja gerak cepat hehehe," ujar Gadis kepada Luna dengan tersenyum manis kepadanya.
"Terima kasih ya, kalian juga sudah menyambut aku dengan baik! Aku juga di sini itu belum mempunyai teman tapi kalian sudah menegur aku duluan aku sangat senang kalau mempunyai teman sebaik kalian berdua!" seru Luna yang terlihat bahagia."Ya sudahlah santai saja aku juga ini orangnya, sama seperti kamu mudah bergaul dan juga mudah menegur orang," ucap Gadis.
"Iya terima kasih banyak ya Gadis," ucap Luna yang merasa sangat bersyukur mempunyai teman seperti Gadis.
"Ya sudah kalau begitu memangnya kamu tidak lapar? kalau kamu lapar, ayo kita ke kantin disana ada banyak makanan loh!" seru Gadis yang mengajak Luna pergi ke kantin untuk makan siang.
"Oh iya boleh tuh aku juga tadi sarapan hanya sedikit kalau begitu tunggu dulu ya, aku mau masukan buku-buku aku dan nanti kita langsung ke kantin!" tegas Luna kepada teman barunya itu.
Tak lama kemudian Gadis dan juga Luna pun bergegas untuk pergi ke kantin.
"Kamu mau makan apa? kalau mau makan bisa main aja sama aku ya karena aku kan tidak tahu di sini menunya apa saja," ujar Luna kepada teman barunya itu.
"Ya ampun kamu nanti tinggal lihat saja kok menunya banyak kalau kamu ingin yang lain juga ada kok disitu kamu tinggal pesan saja!" tegas Gadis kepada Luna yang masih malu-malu untuk bergaul di kampus barunya.
"Kamu tahu kan aku juga mahasiswa baru di sini jadi aku sedikit tidak enak
dengan suasana baru ini, jujur aku susah beradaptasi dengan lingkungan baru," ucap Luna kepada Gadis, Gadis pun tiba-tiba tertawa lepas di hadapan Luna."Kamu ini kenapa sih kamu kan sudah berkenalan dengan aku dan aku Insyaallah menjadi teman baik kamu kamu tidak perlu khawatir di kampus ini tidak ada kok yang makan orang, jadi kamu jangan khawatir seperti itu. kamu polos banget sih! mana kamu berbicaranya lembut banget lagi," ujar Gadis kepada Luna.
Gadis sudah menganggap Luna adalah saudara maka dari itu Gadis selalu saja baik kepada Luna karena dia tahu Luna adalah mahasiswa baru yang belum mempunyai teman.
"Terima kasih banyak ya, kamu sudah mengerti aku, aku tidak tahu lagi kalau tidak ada kamu mungkin aku hanya berdiam diri di kelas hehehe," ujar Luna.
"Sudahlah kamu jangan berbicara seperti itu, aku ini ikhlas berteman dengan kamu dan kalau memang kamu mahasiswa baru di kampus ini, memangnya kenapa kan tidak ada yang melarang mahasiswa baru ataupun mahasiswa lama!" tegas Gadis memberi pengertian kepada teman barunya itu.
"Iya iya, aku juga sih maunya seperti itu tapi ya kamu tahu sendiri kan aku sudah bilang tadi kalau aku sangat susah untuk beradaptasi dengan lingkungan baru tapi untung ada kamu!" tegas Luna kepada Gadis.
"Ya sudahlah, kamu jangan memikirkan hal itu intinya kan kamu sekarang tidak sendirian kamu mempunyai teman seperti aku dan kamu jangan merasa minder, walaupun kamu mahasiswa baru di sini kamu juga kan di sini mahasiswa," ujar Gadis.
Akhirnya tak lama, kemudian gadis dan juga lunas sampah ke kantin dan mereka berdua memesan menu makanan yang tersedia di kantin itu.
Saat gadis dan juga Luna memesan makanan yang ada di menu di kantin tersebut tiba-tiba ada seorang laki-laki yang membuat Luna kagum dan juga melihat tanpa mengedipkan mata.
"Eh kamu mau pesan apa? kok kamu malah bengong si ini Ibu kantin sudah menanyakan kamu mau mesan apa," ujar Gadis kepada Luna yang berdiam diri menatap seorang laki-laki yang menurut dirinya adalah seseorang yang sangat tampan.
Gadis begitu bingung melihat Luna yang berdiam diri dan memandang dengan pandangan kosong dan juga tersenyum.
"Ih kenapa sih anak ini apa yang terjadi dengan anak ini! tunggu ya Bu aku mau menyadarkan dia dulu agar dia tidak berdiam diri seperti itu," ucap Gadis kepada Ibu kantin yang sedang menawarkan menu makanan di kantin.
"Eh kamu kenapa sih sebenarnya? kok malah bengong seperti itu! ini lho menu makanannya bukan lihat di sana memangnya siapa sih yang kamu lihat?" tanya Gadis kepada Luna.
bersambung
"Sudah lah ya soalnya sedikit lagi dosen kita akan masuk kamu tidak boleh bersedih seperti itu," ucap Gadis yang masih terus mengerti Luna tersenyum ketika mendengarkan perkataan Gadis.Selang 2 jam kemudian ketika telah menyelesaikan kegiatan kampusnya tiba-tiba ketika dia ingin pergi ke kantin bersama Gadis karena datang menghampiri Luna untuk mencaci-maki Luna di hadapan teman-temannya.Karina pun langsung saja masuk ke dalam kelas ketika dosen keluar dari kelas Luna dan juga Brian."Ohh kamu ya yang ngerebut pacar aku! Kamu kira kamu itu cantikn jangan seenaknya saja ya mengambil punya orang!" ucap Karina dengan sangat kasar dengan menunjuk wajah Luna yang sedang duduk dihadapannya.Emosi Luna yang memuncak ketika melihat perilaku Karina yang marah besar kepada dirinya akan tetapi Gadis tak tinggal diam saja dan mendekati Luna agar Luna tidak terlalu takut dan tidak terlalu merasa sendirian."Ada aku disini kamu jangan takut aku tid
Luna sangat heran mendengarkan perkataan dari Brian, tingkah laku Brian seakan-akan dirinya tak pernah punya salah.Sebenarnya ada apa dengan Brian Luna pun tak tahu."Kenapa sih kamu tidak merasa kalau kamu itu salah apakah telah melupakan semuanya kejadian yang tadi malam?" tanya Luna dengan sangat kecewa kepada Brian.Brian membahas apa yang sudah terjadi."Kamu kenapa marah-marah terus sudahlah marah-marah nya, kita bicarakan itu hanya berdua jangan kamu melibatkan orang lain dalam permasalahan kita!" Tegas Brian memberitahu Luna agar tidak memberitahu orang lain tentang masalah mereka.Luna yang mendengarkan hal itu pun langsung saja bertambah marah karena menurut Luna dirinya juga berhak bahagia akan tetapi Brian selalu saja menyuruhnya untuk berdiam diri dan tak berkata sama kepada siapapun."Brian, aku ini seorang perempuan aku lemah aku hanya manusia biasa aku juga membutuhkan teman untuk bercerita cara untuk menceritakan sebu
"Sebenarnya aku tidak mau jujur kepadamu, tapi aku mau menceritakan semuanya kepadamu," ucap Luna yaang tiba-tiba ingin berbicara kepada Gadis dan mengungkapkan semua perasaannya dan menceritakan keadaan hati dan juga pikirannya kepada Gadis."Ya iyalah apa gunanya aku ada di sini dan menjadi teman kamu, kalau aku tidak bisa mendengarkan semua keluh kesahmu!" tegas Gadis yang mencoba untuk memancing Luna agar Luna berbicara kepadanya karena Gadis tidak ingin melihat Luna sangat murung dan tidak bisa berkata apapun dan sangat terlihat tidak berdaya di hadapan Gadis."Sebenarnya aku mempunyai masalah dengan Brian dan itu menyakitkan sekali aku tak tahu lagi mau berbicara apa tentang dirinya, sungguh aku kesakitan dengan perlakuannya," ujar Luna yang sangat sedih dan menatap dengan tatapan yang kosong."Ketika melihat hal itu dihadapannya Gadis pun merasa sangat tersentuh hatinya karena Luna tak biasanya mempunyai sikap dan sifat seperti orang yang sangat sedih sep
"Ayah cepat sembuh ya Ayah pokoknya tidak boleh memikirkan apapun yang sangat berat ya Ayah," ujar Luna dengan menasehati Ayah Rian karena Luna sangat menginginkan agar Ayahnya sehat kembali seperti dulu lagi dan Ayahnya pun tersenyum manis kepada Luna.Akan tetapi tiba-tiba ayah Rian bertanya kepada Luna tentang Brian."Ayah mau bertanya kepadamu tentang Brian, apakah kamu dekat dengan dia kamu jawab saja dengan yang sebenarnya karena Ayah ingin sekali kamu jujur kepada Ayah," Tegas Ayah Rian dengan menatap wajah Luna.Ketika mendengarkan perkataan dari Ayahnya Luna pun kaget dan bingung hendak berbicara apa kepada Ayahnya dia merasa tertekan dan takut untuk membicara yang sesungguhnya kepada Ayah Rian."Ada apa ya? kok ayah berbicara seperti itu tidak seperti biasanya Ayah menanyakan tentang hal itu kepada aku, memangnya ada apa sih Ayah?" tanya Luna dengan sangat penasaran menatap wajah Ayahnya akan tetapi Ayahnya tak membicarakan apapun kepada d
Luna masih saja bersedih karena memikirkan apa yang dilakukan oleh Brian kepadanya ketika itu dia tak bisa berkata apapun dan selalu saja berbaring bahkan semangat untuk kuliah pun tidak ada.Akan tetapi tiba-tiba ponsel Luna pun berbunyi dan akhirnya Luna pun meraih ponselnya di atas meja."Siapa sih yang menelepon aku jam begini rasanya aku males banget deh mengangkatnya! Tapi gimana lagi aku takutnya ada keperluan kampus," ujar Luna dengan sangat pelan dan meraih ponselnya yang di atas meja.Luna pun melihat siapa yang menelponnya dan ternyata yang menelponnya adalah Gadis yang merupakan sahabat terbaiknya.Luna mengangkat telepon Gadis dan berbicara kepadanya."Iya halo... Ada apa sih Gadis tumben banget kamu jam segini menelepon aku ada apa sih?l tanya Luna dengan nada yang sangat datar.Ketika mendengarkan perkataan dari teman itu Gadis penuh rasa sangat heran dan bertanya kepada Luna."Kamu kenapa sih sensi banget seperti
Lagi-lagi Luna merasakan hal yang sangat kecewa dirinya telah mempercayai Brian sangat dalam akan tetapi Brian tak menghiraukan ketulusannya.Luna sekarang tak berarah dirinya masih saja membayangkan bahwa Brian setia kepadanya."Ya ampun aku sedih banget begini sih sudah mau tengah malam aku ingin cerita kepada Gadis tapi aku takut kalau dia menertawakan aku dengan apa yang aku rasakan sekarang," ujar Luna dengan sangat pelan dirinya takut jika Gadis tak menghiraukan dirinya jika dirinya terlalu jadi budak cinta.Luna terus-menerus menangis membayangkan semua yang terjadi pada percintaannya bersama Brian akan tetapi berbeda dengan Brian yang selalu saja merasa bodo amat dengan apa yang terjadi pada Luna.ketika itu Brian langsung saja menemui Syam yang menjadi sahabat terbaiknya itu."Enaknya kayak gini aku langsung ke rumah Syam saja, aku mau menceritakan semuanya kalau aku pendam sendiri aku malah jadi pusing lebih baik aku pergi bertemu Syam sa