Share

Terkesima

Penulis: Inlut
last update Terakhir Diperbarui: 2021-03-24 08:24:26

Luna pun terkaget ketika tangan Gadis memukul bahunya dan juga dia tersadar bahwa dirinya sedang melihat seorang lelaki tampan yang duduk di kantin itu.

"Ya ampun aku tidak bermaksud untuk bengong hehehe," ujar Luna dengan nafas yang tidak beraturan.

"Kamu ini kenapa sih Apa sih yang kamu lihat kok tiba-tiba kamu diam seperti itu sudah jangan dipikir dulu! ini kamu mau makan apa di sini sudah ada semua menunya kamu tinggal pilih!" tegas Gadis kepada Luna.

Akhirnya Luna pun memesan apa yang dia ingin makan. 

Setelah mereka memesan makanan akhirnya gadis pun mengajak Luna untuk duduk di meja dan menanyakan mengapa dirinya berdiam diri dan sempat melamun.

"Kamu ini kenapa sih? sinilah duduk sini dulu kita dulu di sini dan menunggu makanannya datang! aku mau tanya kamu kenapa sebenarnya tiba-tiba kamu diam seperti itu bikin aku jantungan saja!" seru gadis kepada Luna dengan bertanya sebenarnya apa yang terjadi kepada Luna.

"Hehehe tadi itu aku tidak sengaja melihat laki-laki itu," ucap Luna dengan menunjuk ke arah seseorang yang dia lihat tadi.

Gadis pun melihat kearah seseorang yang di tunjuk oleh Luna tiba-tiba gadis tersenyum kepada Luna.

"Ya ampun, ternyata kamu melihat Brian ya itu namanya Brian kamu memang belum mengetahui dia soalnya tadi ketika kamu masuk kelas dia sedang izin ke toilet," ujar Gadis kepada Luna.

Luna pun selalu bertanya tentang Brian kepada Gadis.

"Memangnya dia siapa sih kok sepertinya dia orangnya baik dan juga lembut, aku kaget loh ketika melihat dia tadi datang ke kantin ini jadi aku melihat dia tanpa berkedip sampai-sampai aku melamun!" tegas Luna kepada Gadis.

"Ya ampun kamu ini bisa saja ya, sudahlah kamu jangan memikirkan itu nanti kamu suka lagi sama dia hahaha," ucap Gadis kepada Luna.

"Ya ampun kamu ini jangan bilang seperti itu lah kan baru di sini dan aku belum tahu siapa Brian itu!" ucap Luna.

Entah mengapa dan tidak tahu apa yang dirasakan oleh Luna tetapi sangat senang ketika memandangi Brian dari kejauhan.

"Sudahlah kamu jangan melihat Brian seperti itu nanti dia tahu loh kalau kamu memandangi dia dari jauh seperti itu apalagi kamu anak baru!" tegas Gadis kepada Luna.

Luna pun malu-malu untuk berbicara kepada Gadis tentang Brian, tidak lama kemudian Ibu kantin pun membawa makanan yang telah dipesan oleh 

Luna dan juga Gadis.

"Itu Ibu kantin sudah membawa makanan yang kita pesan, Alhamdulillah Kamu kan lapar jadi kamu bisa langsung makan deh," ujar Gadis kepada Luna.

Akhirnya mereka berdua pun bercerita dan sambil makan karena makanan yang mereka pesan sudah datang. 

"Kamu sepertinya kagum ya dengan Brian aku lihat dari tadi kamu memandangi dia dan tanpa berkedip seperti itu," ucap Gadis kepada Luna.

"Tidaklah aku kan hanya ingin tahu sebenarnya dia siapa kan aku belum tahu dan belum kenal dia siapa jadi aku melihat dia kaget saja, soalnya tadi aku tidak melihat dia ada di dalam kelas," ucap Luna dengan lembut kepada teman barunya itu.

"Tidak heran sih kalau banyak yang suka dengan bagian memang dia orangnya baik dan juga jarang berbicara kepada wanita karenanya kamu tahu sendiri kan tadi bilang kalau Brian tuh orangnya cuek," ucap Gadis kepada Luna.

 

Luna pun mendengarkan semua perkataan dari Gadis ternyata dirinya terkesima dengan seseorang yang cuek di kelasnya.

"Ya sudahlah nanti saja kita membahas kan sekarang kita sedang makan masa iya aku membahas dia kita sedang makan seperti ini," ucap Luna kepada Gadis dengan tersenyum kepada Gadis.

"Makanya itu dari tadi aku bilang dengan kamu kan untuk makan dulu nanti kalau kamu mau bertanya tentang dia aku jawab kok setelah makan," ucap Gadis. 

Entah apa yang dirasakan oleh Luna tetapi Luna sangat penasaran dengan Brian tapi Luna sebagai orang yang baru saja pindah kuliah di kampus itu sangat tidak sopan jika dia harus bertanya tanya tentang laki-laki di kelasnya.

Akhirnya mereka pun menghabiskan makanannya dan tidak lama kemudian Syam menghampiri Brian yang tengah duduk sendirian.

Sementara itu Luna masih saja memandangi Brian dan juga siang terlihat Syam dan Luna melihat mereka begitu dekat dan mereka bercanda dan tertawa bersama-sama.

"Itu Syam bersama Brian? memangnya Syam teman baiknya Brain ya?" tanya Luna kepada Gadis. 

"Iya mereka berdua memang seperti sahabat karena ya begitulah Brian orangnya cuek banget dengan cewe, tapi baik banget dengan Syam sahabatnya, jadi dia hanya mempunyai teman baik yaitu Syam," ujar Gadis yang memberikan pengertian kepada 

Luna.

"Oh begitu ya, ya sudahlah aku sudah selesai makan ini ayo kita ke kelas," ujar Luna kepada Gadis.

"Ya sudah kalau begitu kita ke kelas saja!" seru Gadis kepada Luna. 

Akhirnya mereka berdua pun bergegas untuk ke kelas dan menerima mata kuliah yang diberikan oleh dosen.

Setelah selesai kuliah mereka pun pulang ke rumah masing-masing tak lama setelah sampai di rumah Luna menceritakan sosok yang dia kagumi di kampus pertama kali dia masuk kuliah.

"Bunda aku mau berbicara sesuatu dong sama Bunda, aku mau curhat sesuatu sedikit saja Bunda ada waktu kan?" tanya Luna yang bersemangat ingin menceritakan semua yang dirasakan kepada Bunda Merlin.

"Terlihat sangat ceria begini bersemangat memangnya tadi ngapain saja sih di kampus kok sepertinya bahagia banget?" tanya Bunda Merlin dengan penasaran kepada anak gadisnya itu.

"Ya Bunda aku tuh mau cerita banyak sama Bunda tadi kan aku perdana ya untuk masuk kuliah terus aku Melihat ada seseorang yang membuat aku kagum Bunda," ujar Luna kepada Bunda Merlin. 

Terlihat dari wajah Luna sangat bahagia dan bersemangat ketika menceritakan semuanya kepada Bunda Merlin. 

"Iya, kamu pelan-pelan lah berbicaranya supaya nafas kamu tuh teratur, tuh coba lihat nafas kamu itu tidak teratur! memangnya ada apa sih? kok Bunda penasaran banget ya!" tegas Bunda Merlin.

"Sebenarnya sih tidak terlalu membuat penasaran sih Bun tapi aku ingin menceritakan semua dengan Bunda," ujar Luna.

"Ya sudah kalau gitu kamu cerita saja bunda mendengarkan dengan seksama deh hehehe," ujar Bunda yang tersenyum kepada Luna.

"Jadi Bunda tadi aku tuh kan perdana masuk di kampus aku terus pas aku mau makan itu aku melihat seorang laki-laki yang tampan dan diaduk berwibawa banget Bunda aku tidak tahu dia itu siapa, tapi ternyata dia satu kelas dong sama aku Bunda," ujar Luna dengan bangganya bercerita kepada Bunda Merlin.

"Ya ampun Bunda kira kenapa, hayob ngaku kamu baru pertama masuk kampus udah suka sama laki-laki ya awas kamu tidak boleh sampai berlebihan!" tegas Bunda Merlin kepada anaknya.

"Iya Bunda," jawab Luna. 

"Di sini itu Bunda aku ini sudah Cukup dewasa untuk mengetahui percintaan seperti itu, tapi kan aku juga bisa mengontrol semuanya," ujar Luna dengan meyakinkan Bunda Merlin kepada dirinya. 

"Iya Bunda tahu kok kalau semuanya Bisa kamu atur dan Bunda juga tidak melarang kamu untuk menyukai lawan jenis kamu tapi ingat saja kamu kan harus belajar dan juga semangat untuk kuliahnya jangan ada yang menghalangi cita-cita kamu apalagi hanya karena laki-laki!" tegas Bunda Merlin memberi pengertian kepada anak gadisnya.

"Hehehe iya Bunda, oh iya Bunda ngomong-ngomong Lina tadi sudah masuk sekolah?" tanya Luna dengan lembut kepada Bunda Merlin.

"Ya sudah dong sekarang dia masih istirahat di kamar," ucap Bunda Merlin. 

bersambung 

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Pacar Simpanan    Kedatangan Karina merubah segalanya

    "Sudah lah ya soalnya sedikit lagi dosen kita akan masuk kamu tidak boleh bersedih seperti itu," ucap Gadis yang masih terus mengerti Luna tersenyum ketika mendengarkan perkataan Gadis.Selang 2 jam kemudian ketika telah menyelesaikan kegiatan kampusnya tiba-tiba ketika dia ingin pergi ke kantin bersama Gadis karena datang menghampiri Luna untuk mencaci-maki Luna di hadapan teman-temannya.Karina pun langsung saja masuk ke dalam kelas ketika dosen keluar dari kelas Luna dan juga Brian."Ohh kamu ya yang ngerebut pacar aku! Kamu kira kamu itu cantikn jangan seenaknya saja ya mengambil punya orang!" ucap Karina dengan sangat kasar dengan menunjuk wajah Luna yang sedang duduk dihadapannya.Emosi Luna yang memuncak ketika melihat perilaku Karina yang marah besar kepada dirinya akan tetapi Gadis tak tinggal diam saja dan mendekati Luna agar Luna tidak terlalu takut dan tidak terlalu merasa sendirian."Ada aku disini kamu jangan takut aku tid

  • Pacar Simpanan    Kemarahan Luna

    Luna sangat heran mendengarkan perkataan dari Brian, tingkah laku Brian seakan-akan dirinya tak pernah punya salah.Sebenarnya ada apa dengan Brian Luna pun tak tahu."Kenapa sih kamu tidak merasa kalau kamu itu salah apakah telah melupakan semuanya kejadian yang tadi malam?" tanya Luna dengan sangat kecewa kepada Brian.Brian membahas apa yang sudah terjadi."Kamu kenapa marah-marah terus sudahlah marah-marah nya, kita bicarakan itu hanya berdua jangan kamu melibatkan orang lain dalam permasalahan kita!" Tegas Brian memberitahu Luna agar tidak memberitahu orang lain tentang masalah mereka.Luna yang mendengarkan hal itu pun langsung saja bertambah marah karena menurut Luna dirinya juga berhak bahagia akan tetapi Brian selalu saja menyuruhnya untuk berdiam diri dan tak berkata sama kepada siapapun."Brian, aku ini seorang perempuan aku lemah aku hanya manusia biasa aku juga membutuhkan teman untuk bercerita cara untuk menceritakan sebu

  • Pacar Simpanan    Bercerita tentang semuanya

    "Sebenarnya aku tidak mau jujur kepadamu, tapi aku mau menceritakan semuanya kepadamu," ucap Luna yaang tiba-tiba ingin berbicara kepada Gadis dan mengungkapkan semua perasaannya dan menceritakan keadaan hati dan juga pikirannya kepada Gadis."Ya iyalah apa gunanya aku ada di sini dan menjadi teman kamu, kalau aku tidak bisa mendengarkan semua keluh kesahmu!" tegas Gadis yang mencoba untuk memancing Luna agar Luna berbicara kepadanya karena Gadis tidak ingin melihat Luna sangat murung dan tidak bisa berkata apapun dan sangat terlihat tidak berdaya di hadapan Gadis."Sebenarnya aku mempunyai masalah dengan Brian dan itu menyakitkan sekali aku tak tahu lagi mau berbicara apa tentang dirinya, sungguh aku kesakitan dengan perlakuannya," ujar Luna yang sangat sedih dan menatap dengan tatapan yang kosong."Ketika melihat hal itu dihadapannya Gadis pun merasa sangat tersentuh hatinya karena Luna tak biasanya mempunyai sikap dan sifat seperti orang yang sangat sedih sep

  • Pacar Simpanan    Nasihat untuk luna

    "Ayah cepat sembuh ya Ayah pokoknya tidak boleh memikirkan apapun yang sangat berat ya Ayah," ujar Luna dengan menasehati Ayah Rian karena Luna sangat menginginkan agar Ayahnya sehat kembali seperti dulu lagi dan Ayahnya pun tersenyum manis kepada Luna.Akan tetapi tiba-tiba ayah Rian bertanya kepada Luna tentang Brian."Ayah mau bertanya kepadamu tentang Brian, apakah kamu dekat dengan dia kamu jawab saja dengan yang sebenarnya karena Ayah ingin sekali kamu jujur kepada Ayah," Tegas Ayah Rian dengan menatap wajah Luna.Ketika mendengarkan perkataan dari Ayahnya Luna pun kaget dan bingung hendak berbicara apa kepada Ayahnya dia merasa tertekan dan takut untuk membicara yang sesungguhnya kepada Ayah Rian."Ada apa ya? kok ayah berbicara seperti itu tidak seperti biasanya Ayah menanyakan tentang hal itu kepada aku, memangnya ada apa sih Ayah?" tanya Luna dengan sangat penasaran menatap wajah Ayahnya akan tetapi Ayahnya tak membicarakan apapun kepada d

  • Pacar Simpanan    Kesalahan yang terjadi

    Luna masih saja bersedih karena memikirkan apa yang dilakukan oleh Brian kepadanya ketika itu dia tak bisa berkata apapun dan selalu saja berbaring bahkan semangat untuk kuliah pun tidak ada.Akan tetapi tiba-tiba ponsel Luna pun berbunyi dan akhirnya Luna pun meraih ponselnya di atas meja."Siapa sih yang menelepon aku jam begini rasanya aku males banget deh mengangkatnya! Tapi gimana lagi aku takutnya ada keperluan kampus," ujar Luna dengan sangat pelan dan meraih ponselnya yang di atas meja.Luna pun melihat siapa yang menelponnya dan ternyata yang menelponnya adalah Gadis yang merupakan sahabat terbaiknya.Luna mengangkat telepon Gadis dan berbicara kepadanya."Iya halo... Ada apa sih Gadis tumben banget kamu jam segini menelepon aku ada apa sih?l tanya Luna dengan nada yang sangat datar.Ketika mendengarkan perkataan dari teman itu Gadis penuh rasa sangat heran dan bertanya kepada Luna."Kamu kenapa sih sensi banget seperti

  • Pacar Simpanan    Tak bisa menghargai

    Lagi-lagi Luna merasakan hal yang sangat kecewa dirinya telah mempercayai Brian sangat dalam akan tetapi Brian tak menghiraukan ketulusannya.Luna sekarang tak berarah dirinya masih saja membayangkan bahwa Brian setia kepadanya."Ya ampun aku sedih banget begini sih sudah mau tengah malam aku ingin cerita kepada Gadis tapi aku takut kalau dia menertawakan aku dengan apa yang aku rasakan sekarang," ujar Luna dengan sangat pelan dirinya takut jika Gadis tak menghiraukan dirinya jika dirinya terlalu jadi budak cinta.Luna terus-menerus menangis membayangkan semua yang terjadi pada percintaannya bersama Brian akan tetapi berbeda dengan Brian yang selalu saja merasa bodo amat dengan apa yang terjadi pada Luna.ketika itu Brian langsung saja menemui Syam yang menjadi sahabat terbaiknya itu."Enaknya kayak gini aku langsung ke rumah Syam saja, aku mau menceritakan semuanya kalau aku pendam sendiri aku malah jadi pusing lebih baik aku pergi bertemu Syam sa

  • Pacar Simpanan    Sebuah Pilihan

    "Apa kurangnya aku kenapa sampai kamu berpacaran juga dengannya," ujar Luna dengan mata yang memerah dan emosi."Kalian berdua sama-sama cantik! aku tidak bisa untuk memilih salah satu dari kalian berdua jadi tolong mengerti! Aku tidak bisa memilih antara kamu atau dia," ucap Syam menjelaskan kepada Luna.Akan tetapi Brian tak merasa dirinya melakukan kesalahan dan tak bisa meninggalkan salah satu dari mereka berdua.Luna langsung saja merasa sangat terpukul karena perasaan yang pernah dimainkan oleh lelaki idamannya."Aku tanya kepadamu, apa kurangnya aku, aku telah mempercayaimu dengan sangat dalam tetapi kenapa kamu masih saja berani untuk membohongi aku menyanjungmu di hadapan Ayah dan juga Bunda dan apa yang apakah ini yang kamu berikan kepadaku! "Tegas Luna dengan sangat marah dan kecewa kepada Brian dan menatap wajah Brian dengan sangat penuh kemarahan.Brian yang melihat kemarahan Luna pun tampak biasa saja karena dirinya masih mempun

  • Pacar Simpanan    Meneteskan air mata

    Akhirnya Luna yang melihat sebuah cafe dirinya pun langsung saja turun dan melihat menu makanan di cafe tersebut.Akan tetapi ketika datang di kafe tersebut dan ia mendapati mobil Brian yang terparkir di depan cafe tersebut."Loh, kayaknya aku tahu deh ini mobil Brian! Tapi kok dia di sini ya dan dia tidak mengabari aku sedikitpun memangnya dia bertemu siapa sih dan apa kenapa dia harus di cafe," batin Luna yang mulai penasaran karena dia telah melihat mobil yang terparkir di depan cafe di mana dia ingin membeli makanan untuknya.tanpa basa-basi Luna pun langsung saja masuk ke dalam Cafe dan memastikan sebenarnya Brian datang bersama siapa ke tempat cafe tersebut.Ketika masuk ke dalam Cafe Luna pun melihat Brian bersama Karina yang sangat terlihat bermesraan di hadapan Luna tak kuasa Luna melihat hal itu.Luna pun langsung saja meneteskan air mata dan tak bisa berkata-kata apapun."Ini yang sedangaku lihat benar atau tidak soalnya aku

  • Pacar Simpanan    Makan berdua

    "Ya sudahlah kalau begitu aku mau bersiap-siap dulu dan mengganti pakaianku untuk bertemu dengan kamu, oke aku share lokasi aku sekarang," ujar Karina kepada Brian.Mereka berbuat janji ingin bertemu lagi karena Karina telah mengatakan bahwa dirinya sangat rindu kepada Brian.Brian pun mematikan teleponnya dan bersiap-siap untuk menjemput Karina."Aduh capek juga ya mempunyai dua wanita yang satu ingin ketemu dan yang satunya juga selalu mau dimanja," ucap Brian dengan menyombongkan dirinya bahwa dirinya mempunyai dua orang wanita sekaligus.Ketika Brian sedang bersiap-siap sementara itu Luna pun juga bersiap-siap akan keluar dari dan mencari makan karena dirinya merasa sangat lapar."Ya ampun jam segini tidak biasanya juga aku laper banget gila kira-kira sudah tidur atau belum, tapi kalau aku membangunkan dia pasti aku dimarah oleh Bunda, ya sudahlah aku pergi sendiri saja naik motor hanya mencari makanan juga," ucap Luna dengan sangat pelan

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status