Share

Beradaptasi

Penulis: Inlut
last update Terakhir Diperbarui: 2021-03-23 06:45:18

Keluarga yang sangat harmonis dan juga sekali menciptakan keharmonisan. 

Akhirnya Ayah Rian pun memerintahkan Luna untuk membereskan rumah yang akan di tinggali dan juga di bantu oleh Bunda Merlin.

"Luna! kamu membersihkan rumah dulu ya dengan di bantu dengan Bunda Merlin, karena Ayah mau bertemu duku dengan Pak RT dulu!" seru Ayah Rian yang sedang berdiri di hadapan Luna. 

"Oh iya Ayah, nanti Luna yang membersihkan!" jawab Luna dengan nada yang bersemangat untuk membereskan rumah barunya.

"Nah semangat gitu dong,  jadi Ayah kan merasa senang jadinya hehe," ketus Ayahnya dengan tersenyum lebar dan memandang wajah Luna. 

Tak lama kemudian, Ayah Rian pergi meninggalkan Luna, Lina dan juga Bunda Merlin, untuk bertemu dengan Pak RT. 

Bunda Merlin pun dengan sigap memerintahkan anak-anaknya untuk segera membersihkan dan merapikan yang ada di dalam rumah baru mereka. 

"Ayo Luna! Lina!  Kita bersihkan semua dan kita rapikan rumah baru kita!" seru Bunda Merlin dengan sangat bersemangat.

Luna dengan semangat nya yang membara langsung mengambil sapu dan juga kain untuk membersihkan debu yang ada di rumah itu. 

Begitu juga dengan adik Luna yang masih kecil dan yang mempunyai wajah imut dan lucu, Lina ikut membersihkan dan merapikan rumah bersama dengan Luna dan juga Bunda Merlin. 

Beberapa saat kemudian setelah semuanya selesai di kerjakan dan terlihat rumah sangat rapi dan bersih mereka pun beristirahat.

"Nah kalau keadaannya seperti ini kan enak ya!  Sudah selesai semuanya dan juga sudah bersih enak sekali untuk di pandang!" ucap Bunda Merlin dengan tersenyum melihat kondisi rumah barunya yang telah mereka bersihkan bersama-bersama.

"Alhamdulillah Bunda semuanya sudah terlihat rapi, aku mau membersihkan badan dulu ya Bunda karena aku merasa tubuhku sangat kotor dan bau!" seru Luna dengan nada yang lembut kepada Ibunya. 

"Iya silahkan kamu jangan lupa untuk membersihkan toilet juga ya, agar terlihat bersih!" tegas Bunda Merlin kepada Luna yang hendak pergi mandi. 

"Oh iya Bunda, siap Bunda,  terimakasih banyak ya Bunda sudah di ingatkan," ujar Luna sambil bergegas ke arah toilet. 

Mereka semua beristirahat karena mereka telah menempuh perjalanan yang panjang dan sama sekali belum beristirahat.

Tak lama kemudian Ayah Rian datang dan terlihat sangat senang ketika melihat rumah barunya sangat bersih dan juga rapi. 

"Assalamualaikum!" ucap Ayah Rian yang baru pulang dari rumah Pak RT untuk melaporkan perpindahan rumah.

"Walaikusalam, Eh Ayah sudah pulang,  gimana urusan sama Pak RT sudah kelar?" tanya Bunda Merlin kepada Ayah Rian yang baru saja datang. 

"Alhamdulillah sudah selesai dan tinggal melengkapi berkas-berkas untuk menetap di perumahan ini!" ucap Ayah Rian kepada istrinya.

"Istirahat saja dulu kalau begitu, kamu terlihat sangat lelah dan belum istirahat juga iya kan!" tegas Bunda Merlin yang memperhatikan Ayah Rian yang berdiri di hadapannya.

"Iya ini Bunda soalnya aku juga kan tadi ke rumah Pak RT lalu Pak RT juga sedang tidak ada di rumah jadi aku tadi menunggu Pak RT sampai pulang ke rumah, jadi sedikit lama ya ini aku lelah banget rasanya! apalagi kita kan lama di perjalanan," ucap Ayah Rian kepada istrinya itu.

"Ya sudah kalau begitu kamu mandi saja dulu nanti istirahat bersama-sama!" tegas Bunda Merlin kepada ayah Rian.

Tak lama kemudian Ayah Rian pun bergegas untuk pergi meninggalkan istrinya itu dan sementara itu Luna yang keluar dari kamarnya itupun melihat Ayahnya sangat terlihat lelah.

"Bunda! Ayah sudah pulang ya?" tanya Luna Kepada Bunda Merlin. 

"Ya alhamdulillah tadi itu sudah pulang Ayah kamu juga tadi berbicara kepada Bunda katanya dia sangat lelah," ucap Bunda Merlin memberitahu anak gadisnya itu yang selalu saja bertanya tentang Ayahnya. 

"Oh begitu ya Bunda, Oh iya Bunda aku mau berbicara sesuatu tentang kuliahku dong, Bunda mau kan mendengarkan aku, soalnya aku kan harus cepat-cepat pindah dan juga beradaptasi dengan teman-teman aku yang baru," ucap Luna dengan lembut kepada Bundanya.

Bunda Merlin pun memandang wajah Luna yang terlihat sangat cemas memikirkan perkuliahannya.

"Kamu ada apa sih namanya kamu tenang saja bunda tidak akan diam kok tentang kuliah kamu Bunda akan tetap ada kalau kamu membutuhkan dan soal kuliah kamu, nanti akan segera diurus!" ucap Bunda Merlin kepada Luna.

Luna pun tersenyum manis kepada Ibundanya itu dan juga selalu saja berpikir positif agar dia dapat segera kuliah bersama teman-teman barunya.

Akhirnya Luna pun duduk di samping ibundanya dan dia ingin bertanya tentang kuliahnya.

"Bunda jadi gimana ya besok sudah bisa atau tidak aku masuk kuliah untuk pertama kalinya?" tanya Luna kepada Bunda nya itu.

Bunda nya pun tersenyum manis kepada dirimu yang selalu saja menenangkan dirinya.

"Iya jelas lah kamu bisa besok kamu siap-siap ya karena nanti kita harus berbicara tentang kuliah kamu!" ucap Bunda Merlin dengan lembut kepada anak gadisnya. 

Keesokan harinya Luna pun bersiap untuk pergi bersama Bunda Merlin untuk mengurus kuliah  

"Bunda aku sudah siap untuk pergi mengurus perkuliahan ku!" tegas Luna yang sangat bersemangat dan berdiri dihadapan Bunda Merlin.

"Iya nak habis ini kita pergi dan kamu juga sudah bersiap-siap kan mau menjadi bagian dari kuliah mu ini apalagi sekarang kamu kampus baru," ucap Bunda Merlin dengan tersenyum manis kepada Luna.

"Ya tentu saja aku sudah siap lah Bunda semuanya pokoknya aku sudah mempersiapkan!" seru Luna.

Luna terlihat sangat bahagia ketika dia akan masuk di kampus barunya semua urusan perkuliahan pun akan diurus oleh Bunda Merlin.

Akhirnya mereka pun pergi ke kampus dan mengurus semua urusan agar Luna dapat masuk di kampus tersebut.

Beberapa saat kemudian setelah Bunda Merlin selesai mengurus berkas dan juga semua yang diurus untuk perpindahan Luna.

akhirnya Luna pun bisa masuk ke kelas dan juga mengikuti perkuliahan perdana untuk Luna. 

"Terima kasih ya, bunda, sudah berkorban banyak buat Luna dan membuat Luna jadi bisa berkuliah di tempat ini!" ucap dengan tersenyum manis bahagia kepada Ibundanya itu.

Luna pun langsung saja memeluk erat Bundanya karena dia merasa dirinya sangat bahagia ketika bisa masuk di kampus barunya.

"Sudah lah nak itu sudah tanggung jawab Ibundamu ini, untuk mengurus anak-anaknya Bunda dan juga mendidik anak-anaknya Bunda! kamu yang hati-hati ya dan ingat kamu baru perdana masuk di kampus ini kamu harus menjaga sopan santun dan semuanya!" ucap Bunda Merlin kepada anaknya itu.

Telah lama kemudian Bunda Merlin meninggalkan Luna sendirian di kampus itu dan Luna pun berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.

Ketika Luna masuk ke dalam kelas dan memperkenalkan dirinya dia melihat begitu banyak teman-teman baru yang menyambut dirinya.

Ketika itu Luna bersama dosen masuk ke dalam ruang kelas, dimana ruang kelas itu adalah akan menjadi ruang kelas di mana Luna belajar.

Luna pun memperkenalkan dirinya kepada teman-temannya.

"Assalamualaikum," ucap Luna kepada teman-teman barunya di depan kelas. 

Teman-teman kelas Luna terlihat sangat baik dan juga menyambut kedatangan Luna yang membuat Luna semakin bahagia ketika melihat teman-temannya itu sangat menghargai dirinya.

Setelah melihat semuanya menyambut Luna sangat bahagia Luna pun memperkenalkan dirinya dengan sangat sopan. 

"Perkenalkan nama saya Luna saya perpindahan dari kampus lain," ucap Luna memberitahu teman-temannya di depan kelas.

Setelah Luna selesai untuk memperkenalkan dirinya dosen pun mengarahkan Luna untuk duduk di samping seseorang yang belum dia kenal.

"Halo aku boleh kan duduk disini disamping kamu?" tanya Luna kepada seseorang yang belum dia kenal itu. 

"Halo juga ya boleh dong kamu dulu ke sini saja ya lagian di bangku ini kosong kok dan disini aku cuman sendirian, jadi kamu boleh duduk di sini," ucap seseorang itu terlihat ramah kepada Luna.

Dia selalu saja tersenyum kepada Luna Luna merasa sangat senang ketika melihat seseorang itu, karena dia mempunyai sifat yang sangat baik dan ramah kepada Luna.

Ketika Luna duduk di samping temannya itu langsung saja teman barunya itu pun mengajak dirinya untuk perkenalan. 

"Oh iya nama aku Gadis nama kamu Luna ya tadi aku dengar kamu mau perkenalkan diri didepan kelas," ujar teman barunya itu memperkenalkan dirinya kepada Luna.

Luna pun tersenyum manis kepada temannya itu.

"Iya nama aku Luna salam kenal ya, aku baru lo disini dan baru kemarin aku pindah rumah di daerah sini," ucap Luna kepada Gadis. 

Gadis adalah mahasiswa yang sudah lama di kampus itu dan dia dikenal sangat baik dengan teman-teman.

bersambung 

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Pacar Simpanan    Kedatangan Karina merubah segalanya

    "Sudah lah ya soalnya sedikit lagi dosen kita akan masuk kamu tidak boleh bersedih seperti itu," ucap Gadis yang masih terus mengerti Luna tersenyum ketika mendengarkan perkataan Gadis.Selang 2 jam kemudian ketika telah menyelesaikan kegiatan kampusnya tiba-tiba ketika dia ingin pergi ke kantin bersama Gadis karena datang menghampiri Luna untuk mencaci-maki Luna di hadapan teman-temannya.Karina pun langsung saja masuk ke dalam kelas ketika dosen keluar dari kelas Luna dan juga Brian."Ohh kamu ya yang ngerebut pacar aku! Kamu kira kamu itu cantikn jangan seenaknya saja ya mengambil punya orang!" ucap Karina dengan sangat kasar dengan menunjuk wajah Luna yang sedang duduk dihadapannya.Emosi Luna yang memuncak ketika melihat perilaku Karina yang marah besar kepada dirinya akan tetapi Gadis tak tinggal diam saja dan mendekati Luna agar Luna tidak terlalu takut dan tidak terlalu merasa sendirian."Ada aku disini kamu jangan takut aku tid

  • Pacar Simpanan    Kemarahan Luna

    Luna sangat heran mendengarkan perkataan dari Brian, tingkah laku Brian seakan-akan dirinya tak pernah punya salah.Sebenarnya ada apa dengan Brian Luna pun tak tahu."Kenapa sih kamu tidak merasa kalau kamu itu salah apakah telah melupakan semuanya kejadian yang tadi malam?" tanya Luna dengan sangat kecewa kepada Brian.Brian membahas apa yang sudah terjadi."Kamu kenapa marah-marah terus sudahlah marah-marah nya, kita bicarakan itu hanya berdua jangan kamu melibatkan orang lain dalam permasalahan kita!" Tegas Brian memberitahu Luna agar tidak memberitahu orang lain tentang masalah mereka.Luna yang mendengarkan hal itu pun langsung saja bertambah marah karena menurut Luna dirinya juga berhak bahagia akan tetapi Brian selalu saja menyuruhnya untuk berdiam diri dan tak berkata sama kepada siapapun."Brian, aku ini seorang perempuan aku lemah aku hanya manusia biasa aku juga membutuhkan teman untuk bercerita cara untuk menceritakan sebu

  • Pacar Simpanan    Bercerita tentang semuanya

    "Sebenarnya aku tidak mau jujur kepadamu, tapi aku mau menceritakan semuanya kepadamu," ucap Luna yaang tiba-tiba ingin berbicara kepada Gadis dan mengungkapkan semua perasaannya dan menceritakan keadaan hati dan juga pikirannya kepada Gadis."Ya iyalah apa gunanya aku ada di sini dan menjadi teman kamu, kalau aku tidak bisa mendengarkan semua keluh kesahmu!" tegas Gadis yang mencoba untuk memancing Luna agar Luna berbicara kepadanya karena Gadis tidak ingin melihat Luna sangat murung dan tidak bisa berkata apapun dan sangat terlihat tidak berdaya di hadapan Gadis."Sebenarnya aku mempunyai masalah dengan Brian dan itu menyakitkan sekali aku tak tahu lagi mau berbicara apa tentang dirinya, sungguh aku kesakitan dengan perlakuannya," ujar Luna yang sangat sedih dan menatap dengan tatapan yang kosong."Ketika melihat hal itu dihadapannya Gadis pun merasa sangat tersentuh hatinya karena Luna tak biasanya mempunyai sikap dan sifat seperti orang yang sangat sedih sep

  • Pacar Simpanan    Nasihat untuk luna

    "Ayah cepat sembuh ya Ayah pokoknya tidak boleh memikirkan apapun yang sangat berat ya Ayah," ujar Luna dengan menasehati Ayah Rian karena Luna sangat menginginkan agar Ayahnya sehat kembali seperti dulu lagi dan Ayahnya pun tersenyum manis kepada Luna.Akan tetapi tiba-tiba ayah Rian bertanya kepada Luna tentang Brian."Ayah mau bertanya kepadamu tentang Brian, apakah kamu dekat dengan dia kamu jawab saja dengan yang sebenarnya karena Ayah ingin sekali kamu jujur kepada Ayah," Tegas Ayah Rian dengan menatap wajah Luna.Ketika mendengarkan perkataan dari Ayahnya Luna pun kaget dan bingung hendak berbicara apa kepada Ayahnya dia merasa tertekan dan takut untuk membicara yang sesungguhnya kepada Ayah Rian."Ada apa ya? kok ayah berbicara seperti itu tidak seperti biasanya Ayah menanyakan tentang hal itu kepada aku, memangnya ada apa sih Ayah?" tanya Luna dengan sangat penasaran menatap wajah Ayahnya akan tetapi Ayahnya tak membicarakan apapun kepada d

  • Pacar Simpanan    Kesalahan yang terjadi

    Luna masih saja bersedih karena memikirkan apa yang dilakukan oleh Brian kepadanya ketika itu dia tak bisa berkata apapun dan selalu saja berbaring bahkan semangat untuk kuliah pun tidak ada.Akan tetapi tiba-tiba ponsel Luna pun berbunyi dan akhirnya Luna pun meraih ponselnya di atas meja."Siapa sih yang menelepon aku jam begini rasanya aku males banget deh mengangkatnya! Tapi gimana lagi aku takutnya ada keperluan kampus," ujar Luna dengan sangat pelan dan meraih ponselnya yang di atas meja.Luna pun melihat siapa yang menelponnya dan ternyata yang menelponnya adalah Gadis yang merupakan sahabat terbaiknya.Luna mengangkat telepon Gadis dan berbicara kepadanya."Iya halo... Ada apa sih Gadis tumben banget kamu jam segini menelepon aku ada apa sih?l tanya Luna dengan nada yang sangat datar.Ketika mendengarkan perkataan dari teman itu Gadis penuh rasa sangat heran dan bertanya kepada Luna."Kamu kenapa sih sensi banget seperti

  • Pacar Simpanan    Tak bisa menghargai

    Lagi-lagi Luna merasakan hal yang sangat kecewa dirinya telah mempercayai Brian sangat dalam akan tetapi Brian tak menghiraukan ketulusannya.Luna sekarang tak berarah dirinya masih saja membayangkan bahwa Brian setia kepadanya."Ya ampun aku sedih banget begini sih sudah mau tengah malam aku ingin cerita kepada Gadis tapi aku takut kalau dia menertawakan aku dengan apa yang aku rasakan sekarang," ujar Luna dengan sangat pelan dirinya takut jika Gadis tak menghiraukan dirinya jika dirinya terlalu jadi budak cinta.Luna terus-menerus menangis membayangkan semua yang terjadi pada percintaannya bersama Brian akan tetapi berbeda dengan Brian yang selalu saja merasa bodo amat dengan apa yang terjadi pada Luna.ketika itu Brian langsung saja menemui Syam yang menjadi sahabat terbaiknya itu."Enaknya kayak gini aku langsung ke rumah Syam saja, aku mau menceritakan semuanya kalau aku pendam sendiri aku malah jadi pusing lebih baik aku pergi bertemu Syam sa

  • Pacar Simpanan    Sebuah Pilihan

    "Apa kurangnya aku kenapa sampai kamu berpacaran juga dengannya," ujar Luna dengan mata yang memerah dan emosi."Kalian berdua sama-sama cantik! aku tidak bisa untuk memilih salah satu dari kalian berdua jadi tolong mengerti! Aku tidak bisa memilih antara kamu atau dia," ucap Syam menjelaskan kepada Luna.Akan tetapi Brian tak merasa dirinya melakukan kesalahan dan tak bisa meninggalkan salah satu dari mereka berdua.Luna langsung saja merasa sangat terpukul karena perasaan yang pernah dimainkan oleh lelaki idamannya."Aku tanya kepadamu, apa kurangnya aku, aku telah mempercayaimu dengan sangat dalam tetapi kenapa kamu masih saja berani untuk membohongi aku menyanjungmu di hadapan Ayah dan juga Bunda dan apa yang apakah ini yang kamu berikan kepadaku! "Tegas Luna dengan sangat marah dan kecewa kepada Brian dan menatap wajah Brian dengan sangat penuh kemarahan.Brian yang melihat kemarahan Luna pun tampak biasa saja karena dirinya masih mempun

  • Pacar Simpanan    Meneteskan air mata

    Akhirnya Luna yang melihat sebuah cafe dirinya pun langsung saja turun dan melihat menu makanan di cafe tersebut.Akan tetapi ketika datang di kafe tersebut dan ia mendapati mobil Brian yang terparkir di depan cafe tersebut."Loh, kayaknya aku tahu deh ini mobil Brian! Tapi kok dia di sini ya dan dia tidak mengabari aku sedikitpun memangnya dia bertemu siapa sih dan apa kenapa dia harus di cafe," batin Luna yang mulai penasaran karena dia telah melihat mobil yang terparkir di depan cafe di mana dia ingin membeli makanan untuknya.tanpa basa-basi Luna pun langsung saja masuk ke dalam Cafe dan memastikan sebenarnya Brian datang bersama siapa ke tempat cafe tersebut.Ketika masuk ke dalam Cafe Luna pun melihat Brian bersama Karina yang sangat terlihat bermesraan di hadapan Luna tak kuasa Luna melihat hal itu.Luna pun langsung saja meneteskan air mata dan tak bisa berkata-kata apapun."Ini yang sedangaku lihat benar atau tidak soalnya aku

  • Pacar Simpanan    Makan berdua

    "Ya sudahlah kalau begitu aku mau bersiap-siap dulu dan mengganti pakaianku untuk bertemu dengan kamu, oke aku share lokasi aku sekarang," ujar Karina kepada Brian.Mereka berbuat janji ingin bertemu lagi karena Karina telah mengatakan bahwa dirinya sangat rindu kepada Brian.Brian pun mematikan teleponnya dan bersiap-siap untuk menjemput Karina."Aduh capek juga ya mempunyai dua wanita yang satu ingin ketemu dan yang satunya juga selalu mau dimanja," ucap Brian dengan menyombongkan dirinya bahwa dirinya mempunyai dua orang wanita sekaligus.Ketika Brian sedang bersiap-siap sementara itu Luna pun juga bersiap-siap akan keluar dari dan mencari makan karena dirinya merasa sangat lapar."Ya ampun jam segini tidak biasanya juga aku laper banget gila kira-kira sudah tidur atau belum, tapi kalau aku membangunkan dia pasti aku dimarah oleh Bunda, ya sudahlah aku pergi sendiri saja naik motor hanya mencari makanan juga," ucap Luna dengan sangat pelan

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status