แชร์

Sikap cuek dan dingin

ผู้เขียน: Inlut
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2021-03-25 08:59:09

"Oh Alhamdulillah kalau begitu biarkan dia istirahat dulu, nanti aku mau main sama dia Bunda!" seru Luna kepada Bunda Merlin mendengar Luna selalu saja berbagi cerita dengan anak gadisnya itu dan selalu ingin mengetahui bagaimana perkembangan dia di kampus barunya.

Sementara itu Syam yang terkenal menjadi sahabat dari Brian itu belum pulang dari kampus.

Ketika itu Brian dan juga Syam cerita dan duduk berdua di taman kampus.

"Aku mau tahu dong sebenarnya siapa sih anak baru di kelas kita! aku belum tahu dan tadi ingin aku melihatnya tapi sama sekali tidak sempat!" seru Brian kepada Syam. 

"Oh itu namanya si Luna dia itu pindahan dari kampus apa gitu tadi dia bilang tapi aku lupa, memangnya kenapa sih tumben banget kamu nanyain siapa mahasiswa baru yang ada di kelas kita?" tanya Syam yang bingung dengan pertanyaan sahabatnya itu karena selama ini Brian sama sekali tidak memperdulikan siapapun yang ada di kelas dan juga selalu bersikap cuek.

"Ya memangnya aku salah ya kalau aku mau bertanya seperti itu, aku juga ingin tahu saja sih dan kalau aku tidak tahu mungkin aku bakalan biasa saja sama dia," ucap Brian dengan nada yang sangat cuek.

"Tapi dia cantik loh! baik lagi dia berbicara sangat lembut dia seperti orang yang sangat polos gitu loh," ucap Syam menceritakan tentang Luna kepada Brian.

"Ah masa sih aku saja yang tidak pernah bergaul dengan anak-anak di kelas ya makanya itu tidak tahu bagaimana watak-watak mereka!" tegas Brian kepada Syam.

"Ya makanya itu kamu harus berbaur dengan anak-anak di kelas, kamu harus menghilangkan sifat-sifat kamu yang jelek seperti itu kan tidak enak kalau satu kelas membicarakan kamu tentang kecuekan kamu! padahal kamu mempunyai paras yang tampan," ujar Syam kepada Brian. 

"Halah kamu bicara apa sih kamu malah berbicara yang tidak-tidak kepada aku! oh iya nanti kamu main futsal atau tidak?" tanya Brian kepada Syam.

"Kayaknya tidak sih! kamu saja ya karena aku rasanya capek banget, oh iya, kalau kamu mau berkenalan dengan mahasiswa baru itu besok saja aku kenalin, gampang itu soalnya aku sudah berkenalan dengan dia tadi," ucap Syam kepada Brian. 

Brian pun tersenyum kepada Syam dengan sangat sadis. 

"Ih, kok kamu senyum seperti itu sih, memangnya kamu tidak mau ya berkenalan dengan mahasiswa baru itu? sumpah demi apapun dia itu sangat cantik dan juga lembut! kalau kamu kenal dia mungkin kamu bakalan jatuh cinta deh, hahaha," ucap Syam dengan tersenyum kepada Brian. 

"Halah kamu apaan sih! sudahlah jangan dibahas, aku tidak mau membahas itu ya nanti kalau ada waktu aku akan berkenalan dengan dia melalui kamu," ujar Brian kepada Syam.

Setelah mereka asyik ngobrol tidak lama kemudian mereka pun hendak pulang ke rumah.

Tetapi Syam telah dijemput oleh kekasihnya dan Brian ditinggal begitu saja 

"Itu sudah datang cepet banget dia jemput aku! aku dijemput dengan pacar aku jadi kamu di sini saja ya sendirian, nanti kamu kan pulang sendiri kan sudah gede haha," ujar Syam kepada Brian.

Syam pun meninggalkan Brian sendirian di taman itu dan pergi pulang ke rumah bersama pacarnya.

"Sialan bisa-bisanya dia pergi meninggalkan aku begitu saja, aduh ya sudahlah aku di sini saja dulu,"

ujar Brian dengan pelan.

Tak lama kemudian Brian memesan ojek online untuk dia pulang ke rumahnya 

 

Malam pun tiba dan di kamarnya, Luna selalu saja merenung dan juga Masih memikirkan banyak hal tentang apa yang dia rasakan di hari pertama dia masuk di kampus barunya.

"Alhamdulillah aku mempunyai teman yang baik dan juga kenalanku disana sangat baik semua dan dosen-dosen di sana juga sangat menghargai aku aku jadi orang yang sangat beruntung di hari ini," gumam Luna dengan pelan.

Luna kala itu sedang berada di kamar sendirian dan dia selalu banyak-banyak bersyukur kepada Allah karena sudah mempunyai teman yang sangat baik dan membantu dirinya untuk beradaptasi di lingkungan yang baru.

 

Ketika Luna sedang merenung dalam kamarnya tiba-tiba Ayah Rian mengetuk pintu kamar anak gadisnya itu.

"Tok tok tok," suara ketukan pintu dari luar.

"Iya siapa ya? masuk saja tidak dikunci kok!" tegas Luna yang berada di dalam kamar.

Akhirnya Ayah Rian pun membuka pintu dan menanyakan keadaan dari anaknya itu.

"Kok di kamar terus sih memangnya sudah makan malam?" tanya Ayah Rian kepada Luna dengan tersenyum kepada nya.

"Belum Ayah, aku sedikit lagi mau salat dulu habis itu aku makan malam," ucap Luna kepada Ayahnya.

"Ya sudah kalau begitu Ayah, bunda dan juga Lina sudah menunggu kamu di meja makan ya, kamu salat saja dulu nanti kamu langsung gabung kita makan bersama-sama," ucap Ayah Rian dengan lembut kepada anak gadisnya.

Luna pun tersenyum manis kepada Ayahnya yang selalu saja memperhatikan dirinya.

Akhirnya Ayahnya pun keluar dari kamarnya dan Luna bersiap-siap untuk menunaikan ibadah salat Maghrib.

Luna pun bergegas pergi mengambil air wudhu dan setelah itu dia menunaikan ibadah salat.

Setelah beberapa saat Luna pun Selesai salat dia langsung saja bergabung untuk makan malam bersama Ayah, Bunda dan juga adik kecilnya.

Ketika Luna bergegas pergi menemui keluarganya di dapur dia sangat terlihat bersemangat.

"Tuh kan lihat Ayah! betapa senangnya anak jadi semua itu senyum sendiri hehehe," ucap Bunda Merlin kepada Ayah Rian dan sangat terlihat dari wajah Luna yang tersipu malu ketika mendengarkan perkataan dari Bundanya itu.

"Ihh Bunda Ini apaan sih kan katanya Bunda aku harus beradaptasi di lingkungan baru ini dan aku sekarang sudah mempunyai teman yang baik-baik banget di kampus, padahal aku baru pertama kali masuk di kampus," ujar Luna kepada keluarganya.

Luna pun duduk dikursi dan bersiap untuk makan malam bersama keluarganya.

"Ya begini, Ayah kan suka kalau kamu bersemangat seperti ini ayah juga tidak sia-sia pindah di sini kalau kamu bahagia seperti itu!" tegas Ayah Rian kepada Luna.

"Iya ini ayah, Alhamdulillah aku sangat bahagia banyak yang sayang sama aku ketika aku masih di kampus baru itu," ucap Luna dengan tersenyum sangat bahagia kepada Ayah Rian.

"Ih sama dong! sama Lina juga bahagia ketika masuk sekolah pertama kali di sekolah Lina semuanya baik-baik banget guru-gurunya juga baik-baik semua loh," ucap Lina.

Semua terlihat bahagia ketika berpindah di tempat belajar yang baru.

"Nah kalau semuanya bahagia seperti ini kan kita enak semuanya ngumpul dan semua makan bersama seperti ini menceritakan kesenangannya masing-masing," ujar Bunda Merlin kepada anak-anak sangat terlihat wajah Bunda Merlin sangat bahagia ketika mendengarkan cerita dari anak-anaknya itu.

Dia merasa menjadi Ibu yang sangat bangga kepada anak-anaknya, begitu pula dengan Ayah Rian yang selalu saja memuji Bunda Merlin bisa mendidik anak dengan cara yang baik.

bersambung 

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป

บทล่าสุด

  • Pacar Simpanan    Kedatangan Karina merubah segalanya

    "Sudah lah ya soalnya sedikit lagi dosen kita akan masuk kamu tidak boleh bersedih seperti itu," ucap Gadis yang masih terus mengerti Luna tersenyum ketika mendengarkan perkataan Gadis.Selang 2 jam kemudian ketika telah menyelesaikan kegiatan kampusnya tiba-tiba ketika dia ingin pergi ke kantin bersama Gadis karena datang menghampiri Luna untuk mencaci-maki Luna di hadapan teman-temannya.Karina pun langsung saja masuk ke dalam kelas ketika dosen keluar dari kelas Luna dan juga Brian."Ohh kamu ya yang ngerebut pacar aku! Kamu kira kamu itu cantikn jangan seenaknya saja ya mengambil punya orang!" ucap Karina dengan sangat kasar dengan menunjuk wajah Luna yang sedang duduk dihadapannya.Emosi Luna yang memuncak ketika melihat perilaku Karina yang marah besar kepada dirinya akan tetapi Gadis tak tinggal diam saja dan mendekati Luna agar Luna tidak terlalu takut dan tidak terlalu merasa sendirian."Ada aku disini kamu jangan takut aku tid

  • Pacar Simpanan    Kemarahan Luna

    Luna sangat heran mendengarkan perkataan dari Brian, tingkah laku Brian seakan-akan dirinya tak pernah punya salah.Sebenarnya ada apa dengan Brian Luna pun tak tahu."Kenapa sih kamu tidak merasa kalau kamu itu salah apakah telah melupakan semuanya kejadian yang tadi malam?" tanya Luna dengan sangat kecewa kepada Brian.Brian membahas apa yang sudah terjadi."Kamu kenapa marah-marah terus sudahlah marah-marah nya, kita bicarakan itu hanya berdua jangan kamu melibatkan orang lain dalam permasalahan kita!" Tegas Brian memberitahu Luna agar tidak memberitahu orang lain tentang masalah mereka.Luna yang mendengarkan hal itu pun langsung saja bertambah marah karena menurut Luna dirinya juga berhak bahagia akan tetapi Brian selalu saja menyuruhnya untuk berdiam diri dan tak berkata sama kepada siapapun."Brian, aku ini seorang perempuan aku lemah aku hanya manusia biasa aku juga membutuhkan teman untuk bercerita cara untuk menceritakan sebu

  • Pacar Simpanan    Bercerita tentang semuanya

    "Sebenarnya aku tidak mau jujur kepadamu, tapi aku mau menceritakan semuanya kepadamu," ucap Luna yaang tiba-tiba ingin berbicara kepada Gadis dan mengungkapkan semua perasaannya dan menceritakan keadaan hati dan juga pikirannya kepada Gadis."Ya iyalah apa gunanya aku ada di sini dan menjadi teman kamu, kalau aku tidak bisa mendengarkan semua keluh kesahmu!" tegas Gadis yang mencoba untuk memancing Luna agar Luna berbicara kepadanya karena Gadis tidak ingin melihat Luna sangat murung dan tidak bisa berkata apapun dan sangat terlihat tidak berdaya di hadapan Gadis."Sebenarnya aku mempunyai masalah dengan Brian dan itu menyakitkan sekali aku tak tahu lagi mau berbicara apa tentang dirinya, sungguh aku kesakitan dengan perlakuannya," ujar Luna yang sangat sedih dan menatap dengan tatapan yang kosong."Ketika melihat hal itu dihadapannya Gadis pun merasa sangat tersentuh hatinya karena Luna tak biasanya mempunyai sikap dan sifat seperti orang yang sangat sedih sep

  • Pacar Simpanan    Nasihat untuk luna

    "Ayah cepat sembuh ya Ayah pokoknya tidak boleh memikirkan apapun yang sangat berat ya Ayah," ujar Luna dengan menasehati Ayah Rian karena Luna sangat menginginkan agar Ayahnya sehat kembali seperti dulu lagi dan Ayahnya pun tersenyum manis kepada Luna.Akan tetapi tiba-tiba ayah Rian bertanya kepada Luna tentang Brian."Ayah mau bertanya kepadamu tentang Brian, apakah kamu dekat dengan dia kamu jawab saja dengan yang sebenarnya karena Ayah ingin sekali kamu jujur kepada Ayah," Tegas Ayah Rian dengan menatap wajah Luna.Ketika mendengarkan perkataan dari Ayahnya Luna pun kaget dan bingung hendak berbicara apa kepada Ayahnya dia merasa tertekan dan takut untuk membicara yang sesungguhnya kepada Ayah Rian."Ada apa ya? kok ayah berbicara seperti itu tidak seperti biasanya Ayah menanyakan tentang hal itu kepada aku, memangnya ada apa sih Ayah?" tanya Luna dengan sangat penasaran menatap wajah Ayahnya akan tetapi Ayahnya tak membicarakan apapun kepada d

  • Pacar Simpanan    Kesalahan yang terjadi

    Luna masih saja bersedih karena memikirkan apa yang dilakukan oleh Brian kepadanya ketika itu dia tak bisa berkata apapun dan selalu saja berbaring bahkan semangat untuk kuliah pun tidak ada.Akan tetapi tiba-tiba ponsel Luna pun berbunyi dan akhirnya Luna pun meraih ponselnya di atas meja."Siapa sih yang menelepon aku jam begini rasanya aku males banget deh mengangkatnya! Tapi gimana lagi aku takutnya ada keperluan kampus," ujar Luna dengan sangat pelan dan meraih ponselnya yang di atas meja.Luna pun melihat siapa yang menelponnya dan ternyata yang menelponnya adalah Gadis yang merupakan sahabat terbaiknya.Luna mengangkat telepon Gadis dan berbicara kepadanya."Iya halo... Ada apa sih Gadis tumben banget kamu jam segini menelepon aku ada apa sih?l tanya Luna dengan nada yang sangat datar.Ketika mendengarkan perkataan dari teman itu Gadis penuh rasa sangat heran dan bertanya kepada Luna."Kamu kenapa sih sensi banget seperti

  • Pacar Simpanan    Tak bisa menghargai

    Lagi-lagi Luna merasakan hal yang sangat kecewa dirinya telah mempercayai Brian sangat dalam akan tetapi Brian tak menghiraukan ketulusannya.Luna sekarang tak berarah dirinya masih saja membayangkan bahwa Brian setia kepadanya."Ya ampun aku sedih banget begini sih sudah mau tengah malam aku ingin cerita kepada Gadis tapi aku takut kalau dia menertawakan aku dengan apa yang aku rasakan sekarang," ujar Luna dengan sangat pelan dirinya takut jika Gadis tak menghiraukan dirinya jika dirinya terlalu jadi budak cinta.Luna terus-menerus menangis membayangkan semua yang terjadi pada percintaannya bersama Brian akan tetapi berbeda dengan Brian yang selalu saja merasa bodo amat dengan apa yang terjadi pada Luna.ketika itu Brian langsung saja menemui Syam yang menjadi sahabat terbaiknya itu."Enaknya kayak gini aku langsung ke rumah Syam saja, aku mau menceritakan semuanya kalau aku pendam sendiri aku malah jadi pusing lebih baik aku pergi bertemu Syam sa

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status