Share

Kenapa?

Sinta terbatuk-batuk karena terkejut, Biru duduk di samping kirinya. Suasana menjadi canggung, seorang ibu paruh baya mendatanginya dan bertanya.

"Mau makan apa, Nak?" tanyanya ramah.

"Oh, maaf saya hanya menunggunya tidak untuk makan," jawabnya dengan nada dan ekspresi datar. Sinta dan Vivi tercengang.

"Ooh, begitu," balas Ibu itu lirih hendak pergi.

Namun Biru langsung berkata. "Saya bayar makanan mereka saja, berapa totalnya?"

Ibu itu menghadap ke arah makanan Sinta dan Vivi, menghitung totalnya.

"Lima puluh ribu, Nak," balas Ibu itu sambil tersenyum.

Biru berdiri, mengeluarkan dompet dan mengambil uang di dalamnya yang hanya tinggal selembar saja.

"Ambil saja, Bu, kembali-" ujar Biru namun segera dipotong Sinta.

"Dibungkus dua lagi sama es jeruknya dua, Bu. Pas kan nggak kembali uang?" tanya Sinta memastikan.

"Eh, iya, Neng. Pas kok," kata Ibu itu berlalu, ia tak jadi menerima uang lima puluh ribu cuma-cuma.

"Masih muat maka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Bunda Hafizh
dasar biru bucin tuuu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status