Bab 174. Katakan Dengan Jelas

Tak seorang pun berani bicara. Bahkan suara nafas saja seakan tertahan di tenggorokan.

Jimmy menatap satu per satu wajah di ruangan itu. Tatapannya dingin, penuh wibawa, seperti sedang menilai siapa saja yang berani bicara sembarangan.

“Saya ulang… siapa yang tadi bilang Alisha simpanan Zayden?” Kali ini suaranya pelan, tapi justru jauh lebih mengerikan.

Tak ada yang menyahut. Beberapa orang menunduk, sebagian berpaling, tak sanggup menahan tatapan pria itu.

Jimmy mendengus pelan. “Kalian pikir, perusahaan ini milik mainan anak-anak? Kalian seenaknya menyebar fitnah, membuat suasana kacau, lalu berharap semua bisa selesai begitu saja?”

Alisha berdiri diam di tempatnya. Wajahnya tetap tanpa ekspresi, seperti biasa. Tidak ada air mata. Tidak ada amarah di wajahnya. Tapi dadanya berdegup kencang.

“Saya juga mendengar ada kejadian lebih parah di perusahaan ini, kalau pekerja sebagian besar menentang manajemen.” Jimmy kembali berkata dengan tatapan menelisik ke setiap sudut yang ada di sana