Share

Bab 205

Author: Runayanti
last update Last Updated: 2025-10-22 10:08:12
Senyum tipis muncul di bibir Afgan. Ia mendekat, lalu tanpa memberi waktu bagi Jannah untuk menolak, tangannya mengambil novel itu dengan hati-hati.

“Sayangku,” ujarnya lembut sambil menyentuh bahu Jannah, “lihat… belakangan ini kesehatanmu sudah mulai pulih. Jangan membaca terlalu malam. Aku tidak ingin kesehatanmu terganggu kembali.”

Ia menunduk, matanya menatap lembut bayi Jannah yang mulai terlelap di dalam baby boks. “Lihat gadis kecilmu itu, dia sudah mulai tertidur, bukan?”

Jannah spontan mengelus sang bidadari kecilya dengan gerakan pelan, senyum hangat muncul di wajahnya. “Dia sehat,” ucapnya dengan suara lembut yang nyaris seperti bisikan. “Dan aku yakin… dia akan tumbuh besar menjadi sangat cantik dan pintar.”

"Tentu saja."

Afgan mengangguk perlahan, ekspresi wajahnya seolah penuh kasih, meski di balik matanya ada sesuatu yang tersembunyi.

Dengan lembut dia mengelus bayi mungil itu lalu berjongkok di hadapannya dan mendekatkan bibirnya seolah sedang berbisik dengan bidadari
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Oliva Loda
kok anak tiri? maksudnya siapa?, bukankah Alfi itu putra kandung Deon?hhh......
goodnovel comment avatar
Djudju Djuariah
afgan kejam.juga
goodnovel comment avatar
Alan Nasution
info dong , aku baca loncat2 . erica itu jannah ya ? buknnya jannah sudah meahirkan ? kok hamil lagi ? gimna , tolong bantu jawab
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pak Deon, Istrimu Menolak Kembali   Bab 355

    Ia hanya menatap lurus ke depan, matanya basah namun wajahnya dingin. Untuk pertama kalinya, ia benar-benar mengerti sesuatu—cinta yang melukai, bukan cinta. Itu hanyalah keinginan untuk memiliki."Perempuan ini, dia berlari kepadaku dengan menawarkan semua kelembutan yang ingin aku miliki sebagai pria dewasa. Lihatlah dirinya yang begitu cantik. Dengan status sebagai istri orang, dia merayuku. Membuatku percaya bahwa ia ingin meninggalkan dan bercerai dengan suaminya yang gila kerjaan dan sibuk berselingkuh dengan asistennya, Bella.""Tidak, kau omong kosong." Deon berdiri dan memekik dengan marah.Hakim mengetukkan palu.“Diam. Pengunjung yang menganggu area persidangan akan diusir keluar secara tidak hormat!"Hening. Deon duduk kembali dengan telinga yang masih terasa panas."Pengadilan akan mempertimbangkan semua pernyataan.”Vonis dijatuhkan dua minggu kemudian.Ruang sidang kembali penuh.Media me

  • Pak Deon, Istrimu Menolak Kembali   Bab 354

    Deon menarik napas lalu menggendong Jannah sehingga ia kembali dibaringkan ke atas ranjang. Deon duduk di atas ranjang lalu mulai bercerita."Cahyo patah kakinya, Naila mengalami persalinan dini tapi ibu dan anak sehat, sementara Vincent, paling parah dari semuanya. Ia sempat melawan anjing-anjing ganas itu sendirian. Dia baru selesai menjalani operasi bedah karena divonis geger otak ringan.""Vincent, menyelamatkanku dan Afgan memukul kepalanya sampai dia pingsan sebelum diseret ke kandang anjing," sahut Jannah dengan suara serak."Hmm, aku pasti tidak akan melupakan jasa Vincent dalam menyelamatkanmu, tapi saat ini, aku punya urusan penting bersamamu," ucap Deon lalu bergerak mendekati Jannah."K-kau, mau apa?""Menciummu, istriku. Aku sudah merindukanmu terlalu lama..."Sebuah ciuman yang lama dan hangat membuat kedua insan itu seolah sedang terbang ke dunia lain yang indah.Jannah melingkarkan tangannya di leher Deon dan menerima

  • Pak Deon, Istrimu Menolak Kembali   Bab 353

    Beberapa saat kemudian, bantuan dari polisi setempat dan ambulance sudah tiba untuk memberikan pertolongan.Semua korban sudah berhasil ditemukan walau dengan luka yang cukup banyak. Di antara semua itu, hanya Amara yang tidak memiliki luka apa pun di tubuhnya.Gadis mungil itu masih tertawa dengan riang dan bermain dengan bonekanya saat ditemukan, sementara Vincent mengalami luka yang paling banyak dan parah karena sempat melawan segerombolan anjing peliharaan Afgan sebagai bentuk mempertahankan dirinya sendiri.Semua diantar ke rumah sakit dengan menaiki ambulance. Jannah ditempatkan di sebuah kamar khusus untuk pasien VIP, tentunya dengan perawatan penuh dan pengawalan yang ketat di depan kamar.Beberapa saat kemudian, ia duduk di atas ranjang, memeluk dirinya sendiri. Masih berusaha merangkai semua peristiwa yang baru saja terjadi.Amara tertidur di ranjang kecil di sampingnya. Nafas putrinya teratur, damai, seolah dunia tak pernah mencoba menc

  • Pak Deon, Istrimu Menolak Kembali   Bab 352

    Sopir itu ikut bergerak, cepat dan presisi, memotong setiap upaya Afgan untuk bangkit. Satu tendangan menyapu kaki, satu pukulan mengunci bahu. Tidak ada kata-kata. Tidak ada ampun. Hanya bunyi napas berat dan dentuman tulang bertemu logam."Aarghh!"Afgan mencoba tertawa tertawa yang patah dan gila. “Kalian… pikir… ini selesai…?”"Kau hanya pengecut yang berani menyerang berdua dengan lawan tanpa senjata!"Cuih!Afgan membuang ludahnya yang sudah bercampur darah ke lantai dan menatap tajam ke arah Deon.Tatapan menantang yang membuat kemarahan Deon semakin menjadi-jadi."Ayo, pukul lagi, kalian pengecut!"Deon tidak menjawab. Matanya kosong, rahangnya mengeras. Ia mengangkat tongkat itu sekali lagi, seluruh tubuhnya gemetar, bukan karena ragu, melainkan karena menahan sakit yang menjalar dari kakinya hingga kepala. Namun ia tetap mengayunkannya.Tongkat bisbol yang sudah bercampur

  • Pak Deon, Istrimu Menolak Kembali   Bab 351

    Air menetes dari rambutnya, dingin menusuk kulit, tapi yang membuatnya gemetar bukan suhu air yang menyengat dinginnya, melainkan tatapan Afgan yang lapar dan tidak terkendali.Tubuh Jannah basah dan lekuk tubuhnya tercetak dengan jelas.“Afgan… jangan,” suaranya bergetar. “Ini salah. Tolong berhenti.”Pria itu tidak mendengar. Atau tidak mau peduli ocehan peempuan itu sama sekali.Ia meraih pergelangan tangan Jannah. Cengkeramannya keras, menyakitkan. Jannah tersentak, lalu panik menguasai seluruh tubuhnya ia berteriak sekuat tenaga.“TOLOOONG!”"MMpphhhh!"Afgan sudah menutup bibirnya dengan ciuman paksa yang kasar. Tangan kasarnya menekan pinggang Jannah dan sebelah tangannya lagi menahan tengkuk lehernya sehingga Jannah tidak berkutik.Tapi suara teriakan singkat itu berhasil memantul di lorong-lorong batu, pecah, nyaring, penuh ketakutan.Di sisi gedung yang lain, langkah D

  • Pak Deon, Istrimu Menolak Kembali   Bab 350

    Kedua orang itu masuk ke dalam.Pintu kaca berat didorong dengan satu hentakan bahu. Begitu terbuka, aroma lembap dan dingin langsung menyergap, bercampur bau logam dan wewangian menyengat yang membuat kepala Deon kembali berdenyut.Kesadarannya belum pulih secara keseluruhan.Lorong utama di hadapan mereka terbentang panjang, lampu-lampu temaram menyala setengah hati, seakan gedung dengan interior kuno itu sendiri enggan memperlihatkan apa yang disembunyikannya.Belum sempat Deon melangkah lebih jauh, dua penjaga muncul dari balik pilar marmer.“HEY—”Kalimat itu tidak pernah selesai.*BUGH!*Tongkat baseball di tangan sopir itu melayang cepat, presisi, menghantam sisi leher penjaga pertama. Tubuh besar itu ambruk tanpa suara. Penjaga kedua baru sempat mengangkat senjata ketika pukulan kedua mendarat telak di pergelangan tangannya, disusul hantaman ke perut yang membuatnya terlipat sebelum jatuh

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status