공유

Bab 120

작가: Elenor
Lebih dari sepuluh tahun berlalu sejak kejadian itu, tapi dia masih ingat dengan jelas.

Dia ingat dia pergi ke kamar mandi dengan sedih hari itu. Ketika kembali, dia melihat Nenek Gori memegang dua es krim di tangannya, itu dia beli untuknya dan Vanessa.

Tapi salah satunya secara tidak sengaja terpotong akibat tersenggol seorang pelayan yang lewat sambil bawa nampan kotor, es krim itu pun jadi kotor.

Vanessa segera memilih yang utuh.

Nenek Gori malah mengusap kepalanya dan tersenyum. Dia tidak membuang es krim kotor itu atau ganti yang baru.

Ketika dia kembali, neneknya menyerahkan es krim itu tanpa mengatakan sepatah kata pun tentang mengapa bisa terpotong.

Dengan kemampuan keuangan Keluarga Gori saat itu, nenek tidak hanya mampu beli satu es krim lagi, tapi bahkan seribu atau sepuluh ribu.

Tapi dia tetap tidak beli yang baru.

Sejak saat itu, dia sadar dengan sangat jelas, perasaan Nenek Gori padanya telah berubah.

Dia juga tidak akan pernah melupakan ekspresi jahat di wajah Vanessa
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터
댓글 (6)
goodnovel comment avatar
Hidayati Ida
author nya gak baca komenan kita, jadi cerita nya ga maju²
goodnovel comment avatar
Shinta Damar
gemeesh Ama cerita nya . maaf ya Thor.. lama" bisa di tinggal pembaca kalo ceritanya seperti ini, terlalu bertele-tele, gak ketemu" ayo Thor lebih jelas lagi ceritanya, maleess kalo terlalu bertele-tele, menghabiskan waktu..
goodnovel comment avatar
Shinta Damar
setuju, gemeesh banget.. terlalu bertele-tele..
댓글 모두 보기

관련 챕터

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 121

    Setelah berjalan agak jauh, Pak Arfan tanya, "Apa ada salah paham antara Bu Clara dan Keluarga Gori?"Dylan dan Clara saling berpandangan, lalu Clara berkata, "Nggak ada, Pak."Itu memang bukan salah paham.Tapi Pak Arfan salah memahami maksudnya dan mengira memang tidak ada masalah antara Clara dan Keluarga Gori."Baguslah kalau nggak ada." Dia sangat optimis dengan Morti Group, jadi dia berkata dengan sungguh-sungguh, "Mengingat Pak Edward sangat menghargai Bu Vanessa, Keluarga Gori pasti bakal naik ke puncak dalam sekejap. Kebanyakan orang nggak akan berani menyinggung Keluarga Anggasta, terutama Edward. Jadi, walau nggak gitu dekat dengan Keluarga Gori, sebaiknya jangan singgung mereka."Mendengar hal itu, Clara tersenyum. ‘Sungguh ironis.’Dia mungkin satu-satunya orang di dunia yang diberi tahu untuk berhubungan baik dan tidak menyinggung simpanannya karena suaminya terlalu sayang pada simpanannya itu.Mendengar hal itu, Dylan pun merasa tidak tahan.Dia berkata, "Morti Group ngg

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 122

    Artinya, dia tidak akan hadir.‘Jadi untuk apa aku tanya lagi?’Jadi, sekarang dia tidak mengatakan sepatah kata pun dan menutup teleponnya.Edward tampaknya tidak menyadari Clara yang biasa selalu tanya padanya tiap tahun apa dia bisa menemaninya datang ke Keluarga Hermosa untuk rayakan ulang tahun neneknya, kali ini tidak lagi menanyakan pertanyaan itu padanya.Setelah Clara menutup telepon, dia kembalikan ponsel itu pada Elsa dan berkata, "Mama besok malam bakal pulang untuk jemput kamu ke rumah nenek buyut. Kamu harus dengarkan mamamu pada hari Sabtu, jangan kemana-mana."Elsa mengerutkan bibirnya. "Tapi..."Edward tidak mengatakan apa-apa, tapi hanya menatapnya dengan tenang.Melihat hal itu, Elsa menyadari tidak ada ruang untuk negosiasi, jadi dia berkata dengan enggan, "Iya, Yah."Edward memujinya, "Anak baik."Elsa cemberut dan tak tahan untuk berkata, "Tapi, aku pengen main sama Tante Vanessa hari Minggunya, Ayah harus temani aku bareng Tante Vanessa."Edward tersenyum. "Oke."

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 123

    Elsa tidak menyadari ekspresi dingin di wajah Clara. Setelah mendengar apa yang dikatakan mamanya, dia merasa lega.Setelah pamannya beri hadiah pada Nenek Hermosa, Clara juga serahkan hadiahnya.Hal pertama yang diserahkannya adalah lukisan sulam. "Nenek Anggasta minta Edward siapkan hadiah lukisan sulam ini untuk Nenek."Nenek mengambilnya, membukanya dan memandanginya sejenak. Hadiah ini menyentuh hatinya. Dia sangat puas dan berkata, "Dia baik juga."Clara lalu menyerahkan perhiasan zamrud pada Nenek Hermosa. "Ini hadiah dari Edward untuk Nenek."Perhiasan zamrud itu kualitasnya sangat bagus.Nenek sangat menyukainya.Tapi karena Edward yang mengirimnya, dia hanya melihatnya sekilas, lalu menutupnya, menyingkirkannya, dan berkata dengan ringan, "Kelihatan bagus sekali, sampaikan terima kasih Nenek padanya."Mengenai apa Edward bakal datang rayakan ulang tahunnya hari ini atau tidak, dia tidak tanya sama sekali.Dia sudah terlalu malas tanya, tidak ingin tanya lagi.Clara tahu nenek

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 124

    Beberapa orang hanya tidak ingin menyinggung Edward.Tapi beberapa orang memang ingin berteman dengan Keluarga Gori dan Keluarga Sanjaya.Gimanapun Keluarga Hermosa telah mengalami banyak kemunduran dalam beberapa tahun terakhir, sementara Keluarga Gori dan Keluarga Sanjaya dapat dukungan dari Edward. Jadi tentu sudah jelas siapa yang harus dipilih.Pak Herman lalu minta maaf pada Bagas dan pergi.Nenek Hermosa dan bibinya, Arini awalnya tidak terlalu memperhatikan.Tapi seiring makin banyaknya tamu yang datang silih berganti, dan saat acara perjamuan hendak dimulai, jumlah tamu yang hadir di aula perjamuan malah terus berkurang, tentu saja mereka mulai menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Saat ini bahkan hanya beberapa meja yang terisi penuh, lebih dari separuh kursi di ruangan itu kosong, Nenek Hermosa dan Bibi Arini lalu datang dan bertanya dengan cemberut, "Kenapa ada gitu banyak tamu yang pergi? Apa yang terjadi?"Clara dan pamannya sempat tidak tahu harus jawab apa sete

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 125

    Melihat tamu yang tak ada habisnya berdatangan, Nenek Sanjaya dan Mario Sanjaya sekeluarga semua tersenyum.Benar seperti yang dipikirkan Clara dan yang lainnya, mereka memang ingat ulang tahun Nenek Hermosa.Tidak, lebih tepatnya, karena dulunya setiap tahun mereka selalu merayakan ulang tahun Nenek Hermosa, mereka tentu tidak dapat melupakan hari ini.Jadi, mereka sengaja jadwalkan pesta pindah rumah di hari ini.Mereka masih marah karena saat mereka ingin pindah ke seberang Kediaman Keluarga Hermosa, Clara malah ikut campur dan minta bantuan Edward, yang akhirnya mengacaukan rencana awal mereka.Tapi Edward akhirnya beri kompensasi pada mereka.Jadi bisa dibilang mereka dapat berkah berkat itu.Memikirkan hal itu, dan mengingat mereka secara sengaja menetapkan hari ini sebagai hari pindah rumah, lalu ‘merebut’ semua tamu yang diundang Keluarga Hermosa, mereka merasa lebih baik.Diana merendahkan suaranya dan tertawa, "Mungkin sudah nggak banyak orang yang tersisa di pesta mereka se

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 126

    Pada saat itu, Dani dan Gading juga datang.Melihat mereka, Keluarga Sanjaya dan Keluarga Gori serentak melangkah maju dan menghampiri.Gimanapun, keduanya memiliki status dan kedudukan yang luar biasa di ibu kota.Secara otomatis, mereka sangat menghormati mereka berdua.Diana pernah bertemu Dani sebelumnya.Ketika dia melihatnya lagi hari ini, wajahnya langsung bersemu merah.Melihat ekspresi penuh cinta dari putrinya, Fani pun ikut tersenyum.Keluarga Nainggolan, seperti Keluarga Anggasta, juga merupakan keluarga kaya kelas satu. Dani juga unggul dalam semua aspek. Melihat Diana menyukai Dani, Keluarga Sanjaya tentu saja senang.Pertama, ada Vanessa dan Edward. Lalu, ada Diana dan Dani. Yang pertama sudah pasti akan berhasil. Jika yang terakhir juga berhasil, maka Keluarga Sanjaya kelak pasti akan sangat dihormati di ibu kota.Memikirkan hal itu, Keluarga Sanjaya menjadi lebih antusias saat menghadapi Dani dan Gading.Tapi Vanessa malah mengerutkan kening saat melihat sikap keluarga

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 127

    Dylan yang mendengar ini langsung berkata, "Paman, apa kamu bisa tunggu sebentar? Ada tamu lain yang bakal segera datang, dia akan tiba dalam 10 menit."Bagas sudah tahu tentang hubungan Dylan dan Clara.Dylan memang sangat menjaga Clara.Jadi Nenek Hermosa dan Bagas sangat berterima kasih padanya.Mendengar Dylan berkata seperti itu, Bagas berkata, "Apa ada yang mau datang? Kita masih punya kursi di meja utama. Apa dia bersedia duduk di meja utama bersama kita?"Dylan: "Tentu saja, dia tentu bersedia.""Baguslah."Bagas mengangguk dan minta staf untuk melayani tamu lainnya terlebih dahulu, meja mereka akan dilayani nanti.Saat beberapa hidangan baru saja disajikan, Dylan mengecek ponselnya, menarik Clara ke pinggir, dan berkata, "Dia sudah datang. Ayo ikut aku ke bawah untuk menyambutnya."Clara mengangguk, saat dia hendak berbalik, dia mendengar suara yang dikenalnya berkata dengan dingin, "Nggak perlu, aku sudah masuk."Clara kaget dan berbalik. "Prof?"Prof Nian berkata “Iya.”Mere

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 128

    Clara duduk di sebelah Prof Nian.Tapi Prof Nian sedang bicara dengan Nenek Hermosa, tidak punya waktu untuk memperhatikannya.Clara pun menoleh dan berkata kepada Dylan, "Terima kasih."Dia dapat merasakan, setelah Prof Nian datang, neneknya benar-benar jadi bahagia.Dylan mengangkat bahu. "Jangan berterima kasih padaku. Prof juga bersedia balas pesanku karena lihat ide proyekmu beberapa waktu lalu. Jadi setelah aku beri tahu Prof masalah di sini, dia langsung bersedia datang. Jadi, berterima kasihlah pada dirimu sendiri."Tepat saat Clara hendak bicara, dia mendengar seseorang berkata, "Itu Edward?"Clara ragu-ragu sejenak, saat dia berbalik, dia melihat Edward muncul di pintu.Di bawah tatapan semua orang, dia berjalan mantap ke arah Nenek Hermosa dan berkata, "Selamat ulang tahun."Setelah mengatakan itu, dia menyodorkan kotak hadiah di tangannya dengan kedua tangan dan berkata, "Aku nggak tahu apa Nenek suka hadiah yang aku siapkan sebelumnya, jadi aku siapkan satu lagi. Kuharap N

최신 챕터

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 272

    Setelah Clara, Sandy dan Rana selesai menyalakan kembang api, mereka berpamitan kepada Nenek Hermosa dan yang lainnya lalu pergi keluar.Mereka akan pergi ke Pusat Menara Pemancar.Pusat Menara Pemancar merupakan tempat yang sangat bagus untuk menyaksikan pemandangan malam seluruh ibu kota.Pada malam liburan tahun baru, akan ada pertunjukan lampu yang indah dan pertunjukan lainnya.Ketika mereka tiba di sana, sudah banyak orang berkumpul.Terdengar tawa di mana-mana.Saat itu pertunjukan lampunya belum dimulai.Beberapa teman sekelas Rana telah membuat janji untuk melewati liburan tahun baru bersama di sana malam itu.Setelah mereka tiba beberapa saat, Rana bertemu dengan teman-temannya.Melihat dia dan Sandy, teman-teman sekelas Rana mengikutinya dan memanggil mereka ‘Kakak’. Kemudian mereka tidak dapat menahan diri untuk tidak melirik Clara dan berkata kepada Rana, "Kakak-kakakmu semuanya cantik-cantik ya! Sangat cantik!"Rana menjawab, “Tentu saja!”Beberapa anak muda bermain-main,

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 271

    Dani baru saja menutup telepon ketika Tania berlari ke arahnya lagi, memegang lentera kecil, "Om, aku mau menelepon video dengan Elsa!"Dani berpikir sejenak sebelum berkata, "Oke."Panggilan video dilakukan dan Elsa segera mengangkat telepon.Begitu dia mengangkat telepon, Tania dengan senang hati berbagi dengannya, "Elsa, lihat ini, aku punya lentera kecil!"Khawatir Elsa tidak bisa melihat dengan jelas dalam video, Tania meminta Dani untuk memegangi ponselnya lagi. Dia lari sambil membawa lentera kecil itu dan memperlihatkan lenteranya secara utuh.Dani dan Tania sedang berada di taman kecil. Cahaya di taman agak redup, sehingga lenteranya semakin terlihat jelas.Elsa menatapnya, tetapi sebelum dia sempat bereaksi, Tania berlari kembali dan berkata, "Ini hadiah Tahun Baru yang diberi tanteku. Lenteranya bagus dan lucu, ‘kan?"Elsa tidak dapat mengingat banyak hal yang terjadi dua atau tiga tahun lalu.Namun saat dia melihat Tania memegang lentera itu, beberapa gambaran terlintas di

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 270

    Elsa menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tersambung."Edward memeluknya, mengusap dahinya dengan ujung jarinya, menatap alis dan mata gadis itu yang mirip dengannya, "Apa kamu masih nggak senang walaupun tersambung?"Elsa mengerutkan kening, "Senang, tapi..."Aku sudah lama tidak menelepon mama. Setelah berbicara dengannya, dia merasa sangat senang, tetapi...Edward berkata, "Tapi apa?"Elsa berkata dengan suara tertahan, "Tapi Mama seperti nggak terlalu senang.""Kedengarannya agak serius? Tapi..." Edward menopang dagunya dan tersenyum, "Mungkin kamu sudah lama nggak bertemu mama dan sangat merindukannya. Saat mama selesai bekerja, dia akan menghabiskan lebih banyak waktu denganmu."Elsa mengangguk, tetapi berkata dengan tidak senang, "Tapi mama sangat sibuk. Mama bilang baru bisa menemaniku bulan depan...""Kalau begitu, Ayah akan menemanimu sampai bulan depan.""Oke."Elsa juga lelah. Setelah mengobrol sebentar, dia menguap, turun dari pelukannya, dan kembali ke kamarnya untuk ber

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 269

    Ketika Sinta dan yang lainnya sampai di rumah, mereka tidak melihat Clara dan mengira dia pergi ke bandara bersama Edward untuk menjemput Elsa.Sekarang Edward dan Elsa sudah sampai di rumah, tetapi mereka tidak melihat Clara, mereka berdua merasa sangat aneh.Namun, mereka tidak peduli dengannya dan terlalu malas untuk bertanya.Edward berkata, "Dia ada urusan yang harus dilakukan."Dustin tidak curiga dan terus menggoda Elsa.Nenek Anggasta tahu apa yang sedang terjadi, namun dia tidak mengatakan apa pun.Setelah makan malam, Elsa bermain sendiri sebentar, tetapi merasa bosan, jadi dia menelepon Clara.Bahkan saat berlibur, Clara tidak berniat membiarkan dirinya bermalas-malasan.Ketika Elsa menelepon, Clara sedang mempelajari informasi yang diberikan oleh Prof Nian.Melihat panggilannya, dan berpikir bahwa mereka sudah hampir sebulan tidak bertemu, Clara mengangkat telepon dengan santai, "Halo."Clara tidak menjawab teleponnya untuk waktu yang lama.Elsa awalnya tidak punya harapan.

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 268

    "Ayah, Tante Vanessa."Setelah keluar dari bandara, Elsa melihat Edward dan Vanessa. Dia melepaskan tangan Bibi Sari, berlari ke arah mereka dengan antusias, dan melemparkan dirinya ke pelukan mereka.Setelah masuk ke dalam mobil, Elsa mengobrak-abrik tas sekolah kecilnya dan menyerahkan gawai kecil menarik yang dibelinya saat jalan-jalan kepada Vanessa dan Edward."Ayah, Tante, aku membelikan kalian hadiah."Vanessa mengambilnya, mengusap rambutnya dengan lembut, dan berkata sambil tersenyum, "Terima kasih, Elsa."Nenek telah keluar dari rumah sakit hari itu, jadi Edward serta Elsa akan kembali ke rumah Keluarga Anggasta untuk makan malam.Setelah meninggalkan bandara dan mengantar Vanessa pulang, Edward meminta sopir untuk berbalik dan kembali ke rumah Keluarga Anggasta.Dalam perjalanan ke sana, Edward sempat menangani urusan kantor.Elsa tidak mengganggunya dan hanya bermain sendiri.Setelah sampai dan keluar dari mobil, Elsa berlari masuk ke rumah itu dengan tas sekolah kecil di p

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 267

    Dylan telah sampai ke rumah Keluarga Hermosa, dia sendiri yang mengantarkan kembang api itu ke sana.Adapun Dani, untuk menghindari masalah yang tidak perlu, Clara memberinya alamat di dekat rumah Keluarga Hermosa.Sekitar jam dua siang, Clara berangkat menuju tempat janji temu mereka.Dani mengatakan di telepon bahwa dia akan menyuruh seseorang mengirimkan kembang api itu kepadanya.Faktanya, setelah memarkir mobil, Clara melihat Dani sendiri yang datang.Dani berkata, "Kamu sudah sampai?""Iya.""Coba buka bagasinya."Setelah Clara membuka bagasi, Dani memindahkan kembang api dan beberapa hadiah Tahun Baru ke dalam bagasinya.Clara melihat hadiah Tahun Baru itu dan tidak bisa menahan diri untuk berkata, "Nggak perlu hadiah Tahun Baru...""Tania memintaku membawakannya padamu."Clara hanya bisa terdiam.Clara lalu meletakkan makrame yang dia buat sendiri dan beberapa hadiah Tahun Baru yang dibelinya setelah makan siang ke dalam mobil Dani, "Aku membeli ini untuk Tania."Dani tersenyum

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 266

    Dalam kasus itu, Elsa kemungkinan besar akan melewati tahun baru di Keluarga Anggasta.Nenek Hermosa di dalam hatinya enggan berpisah dengan Elsa, dan juga merasa sedih untuk Clara.Hati Clara merasa tenang, lalu dia menghibur Nenek Hermosa dengan berkata, "Nenek, aku baik-baik saja, yang penting Elsa bahagia."Tetapi Nenek Hermosa mengira dia memaksakan senyumnya hanya karena tidak ingin membuatnya khawatir.Nenek Hermosa menghela napas dan tidak menyebutkannya lagi.Setelah sarapan, Clara, Arini dan Nenek Hermosa pergi membeli barang-barang untuk perayaan Tahun Baru Imlek.Jalan-jalan di pusat perbelanjaan dihiasi dengan lampu-lampu dan lagu-lagu Tahun Baru yang familiar dan terdengar di mana-mana, menciptakan suasana Tahun Baru yang meriah.Mengenai barang-barang perayaan, Bibi Arini dan yang lainnya sebenarnya sudah membeli beberapa.Mereka sudah punya banyak barang di rumah, dan hari itu hanya untuk memeriksa dan melengkapi kekurangannya.Anak-anak sudah terlihat di jalan mengenak

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 265

    Pesta koktail Morti Group diadakan tiga hari setelah pesta koktail perusahaan Dani.Malam itu, Dani tiba cukup awal.Mungkin karena Vanessa, Edward, Doni dan yang lainnya tidak hadir, jadi tidak ada hal besar yang terjadi di pesta koktail Morti Group.Ada cukup banyak tamu malam itu.Clara dan Dylan sangat sibuk dan tidak punya banyak energi untuk memberi perhatian khusus pada Dani.Di tengah pesta koktail, mereka melihat Dani mengobrol dengan Bagas, dan kemudian mereka tiba-tiba menyadari Dani tidak pergi lebih awal.Padahal, pesta koktail Keluarga Gori juga diadakan malam itu.Mereka semua mengira Dani datang begitu awal karena dia berencana untuk pergi di tengah acara dan menghadiri pesta koktail Keluarga Gori.Tidak disangka...Dylan merasa sangat puas dan tidak dapat menahan diri untuk berkata, "Apa artinya menghargai kerja sama dengan Morti Group? Lihat, ini adalah contohnya. Kalau Doni itu... Ckck, aku bahkan nggak minat membicarakannya."Clara juga sedikit terkejut.Karena Dani

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 264

    Doni berkata dengan tenang, "Apa yang kalian berdua bicarakan?"Edward tersenyum lebar, "Kami belum sempat bicara."Doni mendengarkan dan belum sempat mengatakan apa pun, Clara bahkan tidak ingin menyapanya. Dia malah berjalan melewatinya dan pergi.Doni menatapnya, lalu mengalihkan pandangannya dan mendapati Edward sedang memegang dua minuman di tangannya, "Apa ini?"Edward berkata, "Ini minuman yang disiapkan secara khusus. Apa Anda mau mencobanya, Pak Doni?"Doni berpikir sejenak, "Cangkir satunya untuk Bu Vanessa?""Betul."Doni hendak berbicara ketika Edward tiba-tiba berkata, "Saya pergi dulu. Pak Doni, silakan dilanjutkan."Doni mengerutkan kening dan melihat ke arahnya pergi, dan mendapati bahwa Vanessa dan Dylan sedang berdiri bersama, dan Clara berjalan ke arah mereka.Doni tercengang.Edward terburu-buru pergi ke sana karena dia takut Vanessa akan diganggu oleh Clara dan Dylan, bukan?Memikirkan hal itu, Doni mengerutkan kening dan langsung berjalan ke sana.Vanessa sebenarn

좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status