แชร์

Bab 190

ผู้เขียน: Elenor
Saat dia naik ke kamar, sudah hampir jam tujuh.

Elsa sudah bangun.

Ketika melihatnya kembali, dia segera menutup Whatsappnya.

Clara pura-pura tidak memperhatikan dan berkata dengan nada normal, “Pergilah mandi dan ganti pakaianmu.”

"Iya."

Clara mengemasi barang-barangnya dan hendak turun sambil membawa tasnya ketika dia melihat Bibi Sari membawa piyama yang dia kenakan tadi malam untuk dicuci.

Clara berkata, "Buang saja, nggak perlu dicuci."

Kemudian dia menambahkan, "Barang lainnya juga. Tolong bantu aku buang ya, Bi. Aku mungkin nggak akan butuh lagi nanti."

Surat cerai antara dia dan Edward akan segera dikeluarkan.

Bahkan jika dia menemui Elsa di masa depan, dia tidak akan ke sini, apalagi menginap di sini.

Dia tidak akan bisa menggunakan benda-benda itu lagi.

Dia juga tidak ingin mengambilnya.

Hubungan antara Clara dan Edward sebagai pasangan tidak pernah baik.

Clara bahkan jarang kembali dalam dua atau tiga bulan terakhir, yang mengindikasikan hubungan mereka mungkin telah berakhi
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก
ความคิดเห็น (24)
goodnovel comment avatar
Delisha Dirga
kayanya vanessa yg nyewa penjahat buat pura pura nusuk
goodnovel comment avatar
Ester Lestari
terlalu bertele-tele. kapan keadan jadi berbalik baik di sisi Carla. dan buat semua yg meremehkan Carla jdi melongo akan ke hebatannya?
goodnovel comment avatar
Elsa muthia Handini
oh iya benar jg y cari tahu yg melukai s pelakor tuh siapa
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทล่าสุด

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 556

    Pada hari terakhir pengurusan akta cerai mereka, Edward masih belum kembali.Masa pengambilan keputusan itu pun berlalu begitu saja.Clara mengira Edward tidak akan kembali selama beberapa hari, tetapi keesokan harinya, ketika dia dan Dylan sedang mengobrol tentang pekerjaan, Elsa tiba-tiba menelepon untuk memberi tahu bahwa Edward telah kembali.Dylan sangat marah hingga tertawa terbahak-bahak, dan berkata, "Serius? Dia nggak pulang lebih cepat atau lebih lambat, tapi tepat pas masa pengambilan keputusan kalian sudah berakhir. Dia pasti sengaja, kan?"Clara meletakkan ponselnya dan tidak berkata apa-apa.Tentu saja, hal itu tidak mungkin disengaja.Itu pasti hanya kebetulan.Dylan juga tahu itu tidak mungkin, tetapi dia masih merasa kesal.Dia tak kuasa menahan diri untuk berkata, "Kenapa kau nggak gugat cerai saja? Tapi tetap butuh waktu sebulan untuk sampai ke persidangan pertama..."Sebelum mereka sempat berkata apa-apa lagi, seseorang mengetuk pintu, dan percakapan mereka pun terh

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 555

    Dengan begitu banyak proyek yang menguntungkan, tetapi mereka tidak bisa ikut menikmati keuntungan dan hanya bisa menonton. Meskipun David merasa iri, tetapi dia tidak benar-benar mengeluh.Lagipula, selama hubungan Edward dan Vanessa tetap baik, mereka masih memiliki banyak peluang untuk menghasilkan uang, tidak perlu terburu-buru.Semua orang yang hadir memahami prinsip itu.Saat ini, mereka lebih mengkhawatirkan hal lain.Dari berita yang beredar, sepertinya Edward masih memiliki banyak pekerjaan yang harus diurus dan tidak akan bisa pulang dalam waktu dekat.Nenek Sanjaya merasa sedikit khawatir, dan berkata, "Apa jangan-jangan Edward masih belum bisa kembali sampai masa pengambilan keputusan selesai?"Rita yang jarang merasa khawatir pun ikut mengerutkan kening.Meskipun dia tidak terlalu cemas, menunda sesuatu bukanlah hal yang baik bagi mereka.Nenek Gori pun bertanya kepada Vanessa, "Vanessa, apa kata Edward?"Vanessa kembali tersadar dari lamunannya dan menjawab dengan jujur,

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 554

    Sore itu, ketika Clara tiba di rumah, Elsa juga baru saja pulang sekolah.Begitu Clara memasuki kediaman Keluarga Hermosa, dia mendengar Elsa sedang berbicara di telepon. Saat melihat Clara sampai, dia dengan gembira memanggil, "Mama."Setelah itu, orang di ujung telepon mengatakan sesuatu yang lain, dan Elsa berlari ke arah Clara. Sambil memegang telepon, dia berkata, "Ma, Ayah mau ngomong."Clara tertegun.Dia mengambil ponsel itu, menempelkannya ke telinga, dan berkata, "Halo.""Selamat ulang tahun."Clara merasa terkejut.Setelah hening selama dua detik, akhirnya dia berkata, "Terima kasih."Biasanya, pada saat itu, dia seharusnya menyebutkan soal hadiah yang diberikan Elsa tadi pagi dan berterima kasih.Tetapi Clara memegang ponsel itu, tanpa mengucapkan sepatah kata pun tentang hadiah itu.Edward tampaknya juga tidak ingin menyinggung soal itu, seolah-olah hadiah mahal itu bukan darinya.Edward berkata, "Aku masih sibuk di sini, jadi masih belum bisa balik."Clara mengerti maksud

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 553

    Bersamaan dengan bunga yang dikirim oleh Dani, juga ada kartu ucapan dan bunga kecil buatan tangan dari Tania.Hadiah sederhana itu dikirim oleh Dani atas nama Tania. Menurut Clara, bunga dari Dani kemungkinan besar hanya karena formalitas.Sekalipun itu sebuah formalitas, karena Clara telah menerima hadiah itu, dia tentu saja harus mengucapkan terima kasih secara langsung.Dia lalu menelepon Dani.Dani tahu Clara pasti akan menelepon setelah menerima bunga darinya. Dia telah menunggu telepon Clara cukup lama, jadi saat Clara menelepon, Dani langsung mengangkatnya dan berbicara lebih dulu, "Apa kau sudah terima hadiahnya? Selamat ulang tahun ya.""Iya, sudah. Terima kasih bunganya. Tolong kasih tahu Tania kalau aku suka banget sama hadiahnya."Dani tersenyum dan berkata, "Oke. Tania sudah menyiapkan hadiah itu dan dikirim dari setengah bulan yang lalu. Tania pasti senang banget kalau tahu kamu suka sama hadiahnya."Mendengar perhatian Tania, hati Clara merasakan sentuhan hangat, dan be

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 552

    Rana benar-benar terkejut mendengar penjelasan ibunya, lalu berkata, "Mahal banget!"Bukan hanya Rana, tetapi bahkan Nenek Hermosa dan Arini sendiri pun terkejut.Nenek Hermosa memandang Clara, dan berkata, "Clara, sini, lihat ini."Clara telah mendengar semua yang baru saja mereka katakan.Meskipun dia sudah bisa menebak dari bentuk kotak hadiah itu dan bobotnya saat tadi menerimanya, bahwa hadiah Edward untuknya bukan hadiah sembarangan.Namun, Clara tidak menyangka isinya adalah berlian yang sangat berharga.Seperti yang dikatakan Arini tadi, berlian pemberian Edward memang lebih berkilau dan murni daripada yang pernah dibeli Clara di pelelangan sebelumnya.Harga empat triliun yang disebutkan bibinya, hanyalah perkiraan yang sangat konservatif.Dari ekspresi Clara, Rana dan Nenek Hermosa dapat melihat bahwa dia pun tidak menyangka Edward akan memberinya hadiah yang begitu berharga. Rana bertanya, "Terus, ini harus diapain sekarang? Apa dibalikin saja?"Clara dan Edward memang akan

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 551

    Elsa hendak menyerahkan hadiah yang Edward siapkan kepada Clara, namun menarik tangannya kembali, lalu menggenggam tangan Clara dan berkata dengan manja, "Ma, coba lihat hadiah dari aku dulu dong."Clara berkata, "Oke."Clara menuruti permintaannya dan membuka kotak hadiah itu.Di dalam kotak itu terdapat sebuah lukisan cat minyak berbingkai, dan orang di dalam lukisan itu tak lain adalah dirinya.Di pojok kanan bawah lukisan itu terdapat tulisan kecil: [Selamat Ulang Tahun, Mama].Clara merasa seperti ada sesuatu yang menusuk hatinya, dan tangannya yang memegang bingkai itu tiba-tiba berhenti. Elsa menggenggam tangannya dan berkata, "Aku sudah menggambar ini dari setengah bulan yang lalu lho, Ma. Apa Mama suka?"Clara yang tersadar dari lamunan, melihat wajah Elsa yang menatapnya penuh harap. Dengan perasaan campur aduk, dia berkata dengan jujur, "Mama suka banget. Gambar Elsa sudah semakin bagus ya."Mendengar pujian Clara, Elsa sangat gembira. Dia berkata, "Kalau Mama suka, nanti a

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status