Share

Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah
Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah
Author: Coklat Panas

Bab 1

Author: Coklat Panas
Hari ini Jihan Lionel kembali dari luar negeri. Wina Septa, kekasih rahasia Jihan, langsung dibawa ke Rumah Mansion No. 8.

Seperti yang disepakati sebelumnya, Wina harus membersihkan dirinya terlebih dahulu agar tidak ada aroma parfum maupun bedak kosmetik.

Wina dengan ketat memenuhi semua kesukaan Jihan. Setelah membersihkan diri dan mengenakan piama sutra, Wina masuk ke kamar tidur di lantai dua.

Jihan sedang duduk di depan komputer melakukan pekerjaannya. Tidak ada emosi yang terlihat dari matanya ketika dia melihat Wina masuk.

"Kemari."

Nada suaranya juga terasa tidak ada emosi apa pun. Hal ini membuat Wina merasa sedikit menyedihkan.

Jihan dikenal sebagai orang yang tidak banyak bicara dan bertemperamen tidak stabil. Karena takut dia marah, Wina tidak berani berlama-lama dan langsung berjalan menghampirinya.

Sesampai di depan Jihan, pinggangnya langsung ditarik mendekat dan dagunya dicubit.

Jihan menunduk dan mencium bibir merah Wina. Selanjutnya, Jihan membuka paksa giginya dan mengisap aroma mulutnya dengan gila-gilaan.

Jihan selalu enggan berbicara dan tidak lembut padanya. Setiap melihat Wina, Jihan langsung bercinta dengannya tanpa melakukan banyak pemanasan.

Jihan terlihat mulia dan sempurna. Akan tetapi, ketika menyangkut hal di ranjang, sifatnya langsung berubah menjadi sangat agresif.

Jihan pergi ke luar negeri untuk urusan kerjaan dan tidak menyentuh seorang wanita selama tiga bulan. Hal ini membuat Wina tahu malam ini Jihan tidak mungkin akan melepaskan dirinya dengan mudah.

Seperti yang Wina duga, Jihan lebih gila dari biasanya.

Jihan bercinta dengannya berkali-kali di sofa dan ranjang.

Setelah Wina tertidur karena kelelahan, Jihan baru puas.

Saat Wina bangun, tidak ada orang di sampingnya, tetapi terdengar suara gemercik air dari kamar mandi.

Wina menoleh ke sana, terlihat bayangan tubuh terpantul di kaca buram kamar mandi.

Hal ini membuat Wina sedikit terkejut. Jihan selalu pergi setelah bercinta dengannya, tidak pernah menunggu dia bangun, tetapi kenapa kali ini berbeda?

Wina memaksakan diri untuk duduk di atas kasur, dia menunggu Jihan keluar dari kamar mandi dengan tenang.

Beberapa menit kemudian, suara air di kamar mandi tiba-tiba berhenti. Jihan keluar hanya dengan melilitkan handuk di area bawah tubuh.

Air di ujung rambut menetes ke kulit berwarna seperti madu. Dengan perlahan, mengalir ke otot-otot perut yang terlihat sangat memesona.

Dengan wajah yang sangat tampan dan simetris, lalu mata gelap dan tajam yang seakan-akan bisa menembus hati itu, Jihan terlihat sangat baik.

Namun, aura dingin yang terpancar dari tubuhnya membuat orang lain tidak berani mendekatinya.

Ketika melihat Wina sudah bangun, Jihan menatapnya dengan dingin.

"Mulai sekarang, kamu nggak perlu datang kemari lagi."

Mendengar itu, Wina tertegun sejenak. 'Apa maksudnya nggak perlu datang lagi?'

Jihan berbalik, mengambil sebuah dokumen dan menyerahkan kepada Wina. "Kontrak ini berakhir lebih awal," ujarnya.

Setelah melihat kontrak menjadi kekasih rahasia itu, Wina akhirnya mengerti bahwa Jihan ingin mengakhiri hubungan tersebut.

Ternyata Jihan tidak langsung pergi bukan karena ingin menunggu Wina bangun, melainkan karena ingin putus.

Wina sudah bersamanya selama lima tahun, dia tahu hari seperti ini akan tiba, tetapi dia tidak ingin berakhir seperti ini.

Tanpa alasan dan penjelasan apa pun, tetapi hanya sekadar pemberitahuan.

Menahan rasa sakit di hati, Wina perlahan menengadah, melihat Jihan yang sedang mengenakan pakaian dan berkata, "Masih sisa enam bulan lagi, apa nggak bisa tunggu sampai selesai?"

Wina diberi tahu oleh dokter bahwa dirinya masih ada tiga bulan untuk hidup. Oleh karena itu, dia ingin menemani Jihan sampai akhir hayatnya.

Jihan tidak menjawab dan hanya menatap Wina dengan dingin. Tidak terlihat sedikit pun ekspresi berat hati. Hal ini membuat Wina merasa seakan-akan dia didepak begitu sudah bosan dimainkan.

Melihat Jihan diam membisu, Wina pun langsung sadar diri.

Sudah lima tahun, tetapi dia tetap belum bisa meluluhkan hati Jihan. Oleh karena itu, dia harus berhenti bermimpi lagi.

Wina mengambil kontrak itu. Dengan pura-pura santai, dia tersenyum manis dan berkata, "Jangan serius begitu, aku bercanda doang."

"Aku sudah lama ingin putus darimu. Aku malah senang kamu minta kontraknya berakhir lebih awal," tambahnya.

Tangan Jihan berhenti membetulkan lengan bajunya, alis matanya sedikit terangkat dan matanya yang dingin itu menatap Wina.

Melihat tidak ada sedikit kesedihan, tetapi malah sedikit kegembiraan dan lega di wajah Wina, Jihan mengernyit dan bertanya dengan datar, "Kamu sudah lama ingin mengakhiri hubungan ini denganku?"

Wina pura-pura tidak peduli, mengangguk dan berkata, "Ya, aku sudah nggak muda lagi. Sudah waktunya untuk menikah dan punya anak. Aku nggak mungkin terus bersamamu tanpa status yang jelas, 'kan?"

Di kehidupan ini, menikah dan memiliki anak merupakan hal yang mustahil bagi Wina. Namun, dia harus terlihat punya harga diri di depan Jihan.

Memikirkan hal tersebut, Wina tersenyum dan bertanya kepada Jihan, "Sekarang kontrak sudah berakhir, berarti ke depannya aku boleh punya pacar, 'kan?"

Tidak ada emosi yang terlihat dari mata Jihan. Setelah melihat Wina beberapa saat, dia mengambil jam tangan Blancpain yang diletakkan di samping kasur, berbalik dan pergi.

"Terserah kamu," jawabnya singkat sebelum pergi.

Sambil melihat punggung yang semakin menjauh itu, senyuman Wina perlahan memudar.

Wina tahu Jihan paling benci orang lain menyentuh barang-barangnya. Melihat tidak ada reaksi dari Jihan ketika mendengar dirinya ingin punya pacar, Wina merasa sepertinya Jihan benar-benar sudah bosan dengan dirinya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Ryatii
nama cowok nya kok kayak nama cewek ya ...
goodnovel comment avatar
Safitry
penasaran penulisnya cp ya kok gag ada namanya
goodnovel comment avatar
Intan
Aneh bgt orang sakit dan udah di vonis umurnya gk lama lagi tp stamina dia masih kaya orang sehat smpe bisa cepak cepak jeder dengan brutaliti ...
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1552

    Lama sekali Jodie hanya tertegun setelah menerima berita kematian Wina, tetapi akhirnya bergegas dan mengantar kepergian Wina ke tempat peristirahatan terakhirnya. Setelah semua orang meninggalkan pemakaman, Jodie mengelus batu nisan Wina dengan penuh rindu."Wina."Jodie perlahan berjongkok sambil bertopang pada batu nisan Wina dan menatap wajah Wina dalam foto dengan matanya yang sudah menua ...."Nggak disangka, ya?""Ternyata begitu aku jatuh cinta, rasa cintaku bisa bertahan selama ini," gumam Jodie sambil mengangkat alisnya. "Aku saja nggak tahu kalau aku ternyata tipe orang yang sepenyayang ini."Jodie menatap foto itu dan tersenyum. "Sampai-sampai ... aku merasa nggak ada satu wanita lain pun yang menarik perhatianku. Tuh Wina, aku nggak kalah dari Jihan, 'kan?"Namun, yang menjawab Jodie adalah bunyi kepak sayap burung yang terbang di pemakaman. Setelah semua binatang itu pergi, yang tersisa hanyalah keheningan. Sama heningnya seperti rasa cinta yang selama ini Jodie pendam da

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1551

    Sebelum kehidupan Wina berakhir, yang terlintas di benaknya adalah rasa cinta yang Jihan sembunyikan selama lima tahun itu ....Saat membalikkan tubuhnya dan bangun, Wina bisa melihat tubuhnya dipeluk dengan erat oleh sepasang lengan yang kuat dan bertenaga. Jika itu bukan cinta, lantas apa ....Wina juga bisa melihat suasana makan di akhir pekan itu dengan jelas. Jihan yang duduk di depannya sesekali melirik Wina melalui ekor matanya. Jika itu bukan karena Jihan sudah lama menyukainya waktu, lantas apa ....Apalagi setelah Jihan selesai melakukannya. Dia akan menggendong dan membiarkan Wina berbaring tengkurap, lalu mengusap-usap punggung Wina untuk menidurkannya seperti anak kecil ....Rasa cinta Jihan terwujud dalam hal-hal kecil. Mungkin sekilas tidak terlihat jelas cinta macam apa itu dan hanya Jihan sendiri yang tahu betapa dia menyayangi dan mencintai Wina ....Mata Wina tidak bisa lagi terbuka, rasanya jiwanya tersedot keluar. Dia tidak punya tenaga lagi untuk bangkit, dia juga

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1550

    Wina mengelus bagian belakang kepala Delwyn, ekspresinya terlihat sangat tenang seolah-olah dia sudah berdamai dengan kenyataan. "Kapan kamu akan menikah?"Tubuh Delwyn sontak menegang, air mata menggenangi pelupuk matanya. Dia pun perlahan menengadah dan melepaskan Wina. "Ibu ... aku ... aku belum bertemu dengan gadis yang kusuka."Wina bisa melihat pantulan dirinya dari bola mata Delwyn, jadi dia menyentuh wajah putranya. "Kamu lihat sendiri betapa menderitanya ibumu tetap bertahan hidup. Masa kamu nggak mau membiarkan Ibu menyusul ayahmu?"Sewaktu kecil Delwyn dikekang oleh orang tuanya, tetapi sekarang setelah besar, giliran dia yang mengekang orang tuanya. Karena hanya pengekangan ini saja yang bisa mencegah Delwyn menjadi yatim piatu. Jadi ... biarkan Delwyn menjadi egois untuk kali ini saja ....Delwyn meraih lengan Wina dan memohon, "Ibu, tolong tunggu sebentar lagi. Aku akan menemukan gadis yang kusuka dan menikahinya, oke?"Wina tidak tega menyakiti hati putranya, jadi dia me

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1549

    Demi putranya, Wina sama sekali tidak mengikuti Jihan. Namun, rambut Wina mendadak beruban dalam satu malam dan wajahnya seolah menua sepuluh tahun. Kerutannya sontak tampak lebih kentara, tatapan matanya selalu terlihat kosong.Di depan makam Jihan, Wina meminta Jihan untuk menunggunya. Sekarang Wina sudah punya anak, jadi dia tidak bisa melakukan sesuatu dengan asal. Nanti setelah putra mereka menikah, barulah Wina akan pergi menyusul Jihan. Jika Jihan ternyata tidak menunggunya, Wina akan menarik kembali janjinya tentang kehidupan selanjutnya sehingga mereka tidak akan pernah bertemu lagi ....Wina tidak menghadiri pemakaman Jihan. Itu sebabnya dia akhirnya terbangun, lalu berjalan ke makam Jihan dengan tubuh yang terhuyung-huyung. Tidak ada yang tahu tentang apa yang Wina katakan kepada Jihan, selain Delwyn yang memapah ibunya untuk menemui ayahnya ....Malam itu, Wina tiba-tiba pingsan di salju dan segera dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan pertama. Wina baru sadar s

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1548

    Bulu mata Wina tampak bergetar. Dia mengangkat matanya yang terkesan kosong dan menatap ke kejauhan. "Nggak, aku nggak akan ke mana-mana. Kami akan tetap di sini sampai aku ikut mati beku. Nggak akan ada yang bisa memisahkan kami."Semua orang sontak merasa tercekat. Mereka semua bergegas membujuk Wina agar jangan melakukan hal bodoh, tetapi Wina tidak mengacuhkan semua omongan mereka. Dia hanya duduk diam di sana sambil memeluk Jihan, menunggu ajal menjemputnya.Delwyn akhirnya menggenggam tangan Wina dengan erat sehingga pandangan Wina beralih kepadanya. "Ibu, aku tahu betapa Ibu mencintai Ayah dan Ibu pasti sulit menerima kenyataan ini, tapi tolong jangan lakukan hal bodoh. Aku sudah kehilangan Ayah dan aku nggak bisa kalau harus kehilangan Ibu juga ...."Suara putranya membuat Wina akhirnya perlahan menatap Delwyn. Wina menyentuh wajah Delwyn yang tampak begitu mirip dengan Jihan, lalu tersenyum kecil dengan senang ...."Ibu sudah lama mempersiapkan diri untuk kematian ayahmu. Kare

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1547

    Air mata Wina pun mendadak mengalir turun. Tidak ada tangisan yang memilukan hati, hanya keheningan dan bibir Wina yang terbuka. Wina ingin mengatakan sesuatu, tetapi sepertinya dia sudah mengatakan semua yang ingin dia katakan kepada Jihan. Pada akhirnya, Wina hanya menurunkan pandangannya menatap wajah Jihan yang sudah pucat itu ...."Bodoh. Mau seberapa banyak pun darahmu mengalir keluar, kamu tetap suamiku. Mana mungkin aku takut? Aku nggak takut. Kenapa kamu malah pergi ke tempat seperti ini sendirian?"Yang membuat Wina merasa begitu getir adalah karena dia tidak sempat berpamitan untuk terakhir kalinya. Namun, Jihan sama sekali tidak memikirkan rasa penyesalan Wina dan fokus ingin menyembunyikan kondisinya dari Wina ....Lantas, bagaimana jika ... Wina tidak mengenali tiruan Jihan? Apa itu berarti Wina tidak akan pernah menemukan tubuh Jihan? Apa itu berarti Jihan akan selamanya terkubur beku di bawah salju ....Jihan sudah mempersiapkan segala sesuatunya sebelum ajal menjemputn

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status