Share

Bab 643

Wina menatap wajah tampan Jihan yang tidak ada tandingannya. Setelah ragu-ragu selama beberapa detik, dia berinisiatif melingkarkan lengannya di leher Jihan, seolah ingin menyenangkannya.

"Jihan, aku telepon Alvin, boleh?"

"Nggak boleh."

Mendapat penolakan tegas, wajah Wina langsung tertunduk. "Kenapa?"

Pria itu mengangkat dagu Wina dengan satu tangan dan berkata dengan tegas, "Mulai sekarang, kamu nggak boleh ketemu Alvin, nggak boleh bicara sama dia atau menghubunginya."

Kalau begitu, bagaimana Wina bisa memberi tahu Alvin kalau kakaknya tidak pernah mengkhianatinya dan Gisel adalah putri kandungnya?

Saat Wina tengah memikirkan akan hal ini, tangan Jihan bergerak mengambil ponsel dan mulai menelepon.

Wina melirik nomor yang tertera di layar, lalu membandingkannya dengan nomor pada informasi. Seketika, sudut bibirnya perlahan terangkat.

Jihan lebih suka menelepon Alvin sendiri daripada membiarkan Wina meneleponnya.

Jihan menelepon dua kali, tetapi panggilan tidak dijawab. Jadi, dia te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status