Share

Part 10

Beberapa detik.

Mereka hanya terdiam bengong, melihat keanehan bagaimana minyak tersebut bisa berada di sana.

"Berarti benar! Mungkin rumah ini suda ada hantunya," pungkas Ibu mertaku.

"Hantu?" tanya kedua anaknya kompak.

"Iya. Seperti tadi yang baru saja dilihat Om Fandi. Sebelum tidak sadar, ia mengatakan kalau ada hantu di ruangan ini."

Lagi.

Aku hanya berpura bodoh dengan reaksi mereka. Terlihat, wajah kedua adik Iparku pucat seketika.

"Kayanya emang benar, Nyah. Tadi juga saya mendengar suara wanita tertawa di luar. Sepertinya suara Ndemit," sambung Pak Darno. Yang tadi sempat mendengarku cekikikan di luar.

"Beneran, Pak? Jangan buat suasana makin horor," cetus Siska yang kini berpindah tempat duduk di dekat sang Ibu. Karena ketakutan.

"Bener, Non. Saya berani sumpah."

"Jadi tuh Masnya mau didiamkan terus, Bu? Minyak anginnya buat apa?" tanyaku memecah suasana horor mereka.

Mendengar itu.

Mereka langsung bergegas memberikan minyak. Dan tidak lama, pria mesum itu pun tersadar dari
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status