Share

Part 14

Seketika aku datang dan langsung menatap matanya dengan lebih dekat. Tanpa berjalan seperti biasa. Aku melayang di atas lantai. Kini, wajah kami berdua hanya berjarak tidak lebih dari satu jengkal.

"Kamu ingin mati sepertiku?" tanyaku dengan suara lembut seperti berbisik.

Ya.

Jangankan menjawab, untuk berkedip saja kini sudah tidak mampu.

"Jangan pernah lagi bertindak tidak sopan padaku. Jika masih ingin menghirup udara esok. Ingat itu!"

*************

Beberapa saat terdiam.

Akhirnya ia berteriak sambil minta tolong kepada seluruh penghuni rumah.

"Tolooong ... Ada setan! Mamah tolooong!"

Sementara di teras Ibu mertuaku masih sibuk mendengarkan penjelasan Pak Darno yang ditemukan pingsan pagi tadi, dan baru tersadar. Di sana, juga ada Mbok Ratih sedang mengantarkan teh buat mereka.

Sesampainya di ruang tamu.

Anak paling muda di rumah ini pun suda pucat ketakutan sambil menangis. Jelas, aku mendengar semuanya dari arah dapur. Mungkin, karena kini wujudku bukan lagi manusia. Ke
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status