Share

Bab 15 - Jejak Masa Lalu

Penulis: Jadeite
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-14 06:35:51

“Apa hubungannya dengan keluarga Wang?”

David memandang layar laptopnya. Wajah Aileen yang sekarang diperbesar hampir memenuhi layar.

Informasi Hans tentang pemilik apartemen sebelumnya masih berkutat di pikiran David.

Jari David bergerak lincah. Menggali informasi bukan hal sulit selama pernah punya jejak digital.

Hari sudah larut. Hans mungkin sudah tidur di kamarnya yang terletak bersebelahan. Ia baru saja pindah ke sebuah penthouse.

“Allisa Smith dan Rosaline Smith, ehm ….”

Sebuah foto wanita yang sudah berumur, berambut merah ikal dengan bola mata hijau. Cantik dengan wajah khas Eropa.

Tampaknya diambil beberapa waktu sebelum meninggal. Rosaline Smith sedang tersenyum,

Foto itu ia sandingkan dengan foto Allisa Smith. Bentuk matanya mirip walaupun warna irisnya berbeda.

Tangannya bergerak secara iseng menyandingkan foto Aileen sebelum ia dinyatakan meninggal dengan foto Allisa Smith.

“Ehm … menarik.” Sudut bibir kanan David naik ke atas. Pancaran matanya berbeda, seperti ada ya
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Paman, Beraninya Mencampakkan Mommy!   Bab 17 - Siapa Takut?

    “Amankan pria ini diam-diam!”Jari David menunjuk sosok Adam yang masih duduk di sofa ruang tunggu lobby. Lengkap dengan atributnya yang masih menggunakan kruk. Sesekali ia melirik ponselnya dengan gelisah. Sudah 10 menit, tapi belum ada tanda apapun. Waktu yang mereka sepakati tidak lebih dari 20 menit.“Bawa anak buahmu, ikut aku ke atas!” David memberikan laptop ke asistennya dan bergerak keluar, berjalan menuju apartemen. Bertingkah seperti biasa.Ia menunggu Adam diamankan terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam lift khusus.Pergerakan Kae dan Lianzo sudah diamati dari awal sejak mereka bermain dengan drone di taman.Malam sebelumnya, tepat sebelum ia pindah ke penthouse. Sistem keamanannya sudah ditambahkan terlebih dahulu secara diam-diam. David selalu berhati-hati sejak kejadian 6 tahun yang lalu.“Apa rencana Tuan?” Hans yang berdiri di sebelah David dengan anak buah berdiri di depan mereka. Ia penasaran sekaligus masih kaget melihat siapa penyusup sesungguhnya.“Ehm ….” Da

  • Paman, Beraninya Mencampakkan Mommy!   Bab 16 - Penyusup

    “Apalagi yang harus dipikirkan? Ini kesempatan bagus!”Maya melihat Aileen berjalan mondar-mandir tidak jelas. Sebentar-sebentar duduk kemudian melangkah lagi dan duduk lagi.Sepertinya pemandangan matahari mulai terbenam dengan latar pantai di teras ini tidak bisa lagi membuatnya tenang.“Kamu gak ngerti! Ini terlalu beresiko!” Raut wajah Maya yang gelisah tidak bisa disembunyikan. “Beresiko? Semua bisnis pasti ada resikonya. Tinggal lihat lebih banyak untung atau ruginya.” Maya berusaha membujuk. Kesempatan ini tidak datang dua kali.“Bukan resiko itu!” Jawaban Aileen membuat alis mata Maya menaik dan keningnya berkerut. Tiba-tiba ia teringat dengan kelakuan Aileen dan David waktu makan malam itu.“Apa ada yang Nyonya sembunyikan? Tentang Tuan David?” tanya Maya dengan hati-hati.Aileen berhenti bergerak. Matanya menatap Maya, asisten, orang kepercayaan, teman, saudara, entah apalagi sebutannya.Sepertinya ini saat untuk lebih terbuka.“Baiklah, aku akan ceritakan sebuah rahasia.

  • Paman, Beraninya Mencampakkan Mommy!   Bab 15 - Jejak Masa Lalu

    “Apa hubungannya dengan keluarga Wang?”David memandang layar laptopnya. Wajah Aileen yang sekarang diperbesar hampir memenuhi layar.Informasi Hans tentang pemilik apartemen sebelumnya masih berkutat di pikiran David.Jari David bergerak lincah. Menggali informasi bukan hal sulit selama pernah punya jejak digital. Hari sudah larut. Hans mungkin sudah tidur di kamarnya yang terletak bersebelahan. Ia baru saja pindah ke sebuah penthouse.“Allisa Smith dan Rosaline Smith, ehm ….”Sebuah foto wanita yang sudah berumur, berambut merah ikal dengan bola mata hijau. Cantik dengan wajah khas Eropa. Tampaknya diambil beberapa waktu sebelum meninggal. Rosaline Smith sedang tersenyum, Foto itu ia sandingkan dengan foto Allisa Smith. Bentuk matanya mirip walaupun warna irisnya berbeda.Tangannya bergerak secara iseng menyandingkan foto Aileen sebelum ia dinyatakan meninggal dengan foto Allisa Smith.“Ehm … menarik.” Sudut bibir kanan David naik ke atas. Pancaran matanya berbeda, seperti ada ya

  • Paman, Beraninya Mencampakkan Mommy!   Bab 14 - Pria Masa Lalu

    “Selamat malam juga Nona Maya dan Nona Allisa! Mari silahkan duduk!”Uluran tangan Maya langsung disambut Hans dengan lega. Tadi ia sudah khawatir tamunya tidak datang, karena itu berarti ia dianggap tidak becus.David bukan orang yang gampang dibuat senang, apalagi jika keinginannya belum tercapai.Dari tadi pandangan David tidak beralih dari wajah Aileen yang berusaha tidak mau menatap matanya, pria yang menjadi hantu masa lalunya.“Nona Allisa, kita ketemu lagi.” David menjabat tangan Aileen yang terulur sebagai bentuk kesopanan.Sentuhan itu singkat tapi cukup membuat napas Aileen tersendat.Satu hal yang disesali, kenapa ia tidak mencari tahu ter

  • Paman, Beraninya Mencampakkan Mommy!   Bab 13 - Bertemu

    “Umpan anda berhasil, Tuan! Tapi … tunggu dulu, bukannya ini alamat yang sama?”Teriakan gembira Hans langsung berubah. Mata membesar, menatap titik lokasi di layar laptopnyaBelum lama ia mengirim buket bunga besar untuk pemiliknya.“Maksudmu?” David yang sedang memantulkan bola ke dinding kamar, langsung menoleh.“Lokasinya sama dengan tempat tinggal pemilik Golden Spoon Co.” Hans berkali-kali melihat ke sistem pencarian, takut terjadi kesalahan.“Hmm … makin menarik. Kamu tahu apa yang harus dilakukan?” David kembali asyik memantulkan bola, kebiasaannya ketika sedang berpikir.Hans menganggukkan kepala dengan cepat.

  • Paman, Beraninya Mencampakkan Mommy!   Bab 12 - Rencana yang Gagal

    “Apakah mereka anaknya?”David menatap foto Aileen yang sedang bersama tiga anak seumuran. Maya juga terlihat dalam foto.Tatapan mata David tertuju kepada Kae, karena seperti melihat fotocopy dirinya pada waktu masih kecil.“Sepertinya, tapi tidak pasti. Wanita ini masih single karena tidak ada berita kedekatannya dengan pria.” Hans memperhatikan arah pandang David. Bosnya ini terlihat tertarik dengan Aileen.Umur David sudah 37 tahun. Sejak kejadian 6 tahun lalu, ia tidak pernah terlibat hubungan romantis dengan wanita manapun. David seperti menutup diri. Apakah karena merasa bersalah? Entahlah.“Ada satu informasi lagi. Mereka sedang menawar sebuah apartemen mewah di tengah kota.” Hans memperlihatkan sebuah gambar apartemen.Hans menceritakan pemilik sebelumnya apartemen itu dan bagaimana perusahaan Golden Spoon Co. berusaha membelinya tapi belum berhasil.“Menarik. Beli apartemen itu apapun caranya! Ini pintu masuk kita.” David tersenyum tipis.Hans dengan sigap melakukan apa yan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status