LOGINLuna tiba-tiba teringat saat ke kantor Reed Group untuk pertama kali ketika dia melihat Jordan jatuh pingsan di depan ruangannya. ‘Apa dia benar-benar punya penyakit parah sampai akhirnya dirawat di rumah sakit?’Dia segera menggeleng pelan. Mau Jordan sekarat sekalipun, itu bukan urusannya, dan dia tidak mau peduli atau merasa penasaran kepada Jordan walau sedikit saja.“Baguslah,” ucap Luna lirih. “Aku tidak bermaksud mendoakan hal buruk menimpanya. Tetapi, aku harap dia masih dirawat inap sampai aku kembali.”Harvey terkekeh kecil. “Jangan khawatir. Dia tidak akan pernah mengetahui tentang Carl.” Sam telah memastikan dengan kedua matanya sendiri, seminggu lalu Jordan menerima hasil tes DNA dan membacanya. Harvey tidak khawatir lagi tentang Jordan yang mungkin akan berulah karena menginginkan darah dagingnya, keturunan keluarga Reed.“Lagi pula, dia sebentar lagi dia juga akan menjadi ayah.” Harvey menyeringai licik.Harvey sudah mengetahui perselingkuhan Olivia dan Mark jauh hari
Luna memejamkan mata dengan erat selagi mengusap kasar wajahnya. Kemudian dia berbalik memeluk Carl dan menyisir lembut rambut putranya itu.Ketika perasaan tidak menyenangkan menguasai pikirannya, dengungan pesan dari ponsel seakan membangungkannya. Luna kembali melepaskan Carl, berguling ke arah sebaliknya untuk mengambil ponsel. Dia segera membaca pesan yang ternyata dari Liam.[Maaf mengganggu malam-malam begini, Nona Luna. Saya lupa menyuruh perwakilan Reed Group untuk menyampaikan kepada Anda, bahwa kami sudah menyediakan akomodasi lengkap untuk perjalanan bisnis ke Gresea City. Anda dan penanggung jawab dari Aura Tech tidak perlu mempersiapkan transportasi atau menyewa hotel.]Luna mengetik kalimat panjang, yang berisi pertanyaan basa-basi dan pada intinya ingin mengetahui apakah Jordan akan ikut ke sana. Namun, dia segera menghapusnya lagi sewaktu menerima pesan lain dari Liam.[Sopir kami akan menjemput ke kantor Aura Tech, namun sayangnya kami tidak bisa me
Perut Luna tiba-tiba terasa seperti diaduk-aduk sampai dia ingin memuntahkan seluruh makanan yang hampir dicerna, telapak tangannya yang mengepal berkeringat, dan debaran jantungnya semakin cepat. Dengan satu kalimat terakhir yang diucapkan Jordan, Luna jadi terpikirkan sesuatu. Jordan Reed mungkin sudah tahu tentang Carl.“Ada apa ini? Kenapa ruangan ini mendadak jadi sunyi hanya setelah aku tinggal beberapa menit saja?” Suara Clara tiba-tiba memecah keheningan. Dia baru saja kembali bersama Liam yang berjalan di belakangnya.Baik Jordan maupun Luna tidak ada yang menanggapi. Mereka sama-sama diam seperti dua orang yang bermusuhan hingga membuat kening Clara mengerut.“Apa kalian begitu menikmati makanannya sampai tidak ada yang mendengarku?” tanya Clara lagi.Luna akhirnya menghela napas yang sejak tadi ditahan. Dia lega bisa menghindari pembicaraan dengan Jordan berkat kembalinya Clara. Sekilas, dia melirik ke arah Jordan, dan pria itu sedang menyuap makanan ke mu
Luna tidak bisa tidur semalam karena pesan singkat Jordan yang terus mengganggu. Ada belasan pesan yang berisi pertanyaan yang sama dan peringatan-peringatan keras karena dia sengaja tidak membalas. Akhirnya, dia mematikan ponselnya, namun tetap tidak bisa menghilangkan kekesalannya kepada Jordan sampai tidak bisa tidur nyenyak.Perintah Jordan saat ini semakin memancing emosi Luna. Jawabannya tadi secara tidak langsung menunjukkan bahwa dia tidak mau membicarakan masalah lain, selain pekerjaan, tetapi Jordan kembali menuntut jawaban.Dia bukan orang yang berkewajiban untuk selalu mematuhi apa pun perintah Jordan. Namun, Jordan bicara dan memperlakukannya seperti bawahan yang bisa disuruh-suruh seenaknya hanya karena pria itu telah berinvestasi pada Aura Tech, dan Luna tidak menyukai cara Jordan memperlakukannya.“Hubungan kita tidak sedekat itu sampai aku harus memberi tahu tempat tinggalku,” jawab Luna, mencoba tetap bersikap tenang.Tinju Jordan di atas meja terke
Setiap kali Luna ada urusan di luar kantor dan tidak bisa mengajak Carl, Harvey selalu menemani keponakannya itu. Tidak ada celah bagi siapa pun bisa mengganggu Carl saat ini. Rencana Mark dengan cepat dihalangi Sam Walker, tangan kanan Harvey.“Carl, Paman akan bicara sebentar dengan Paman Sam di luar. Jangan membukakan pintu untuk siapa pun,” pesan Harvey.“Baik, Paman,” jawab Carl patuh.Harvey segera menemui Sam yang menangkap pria mencurigakan yang mencoba menyuap sekuriti apartemen untuk memeriksa kamera pengawas. Sam selalu berpatroli di sekitar, juga memastikan sekuriti menjaga dengan ketat keamanan apartemen. Ketika mendengar informasi yang menjaga ruang kontrol, Sam langsung ke sana dan memeriksa sendiri.Dia tidak peduli urusan orang lain selama tidak merugikan Blackwood. Namun, ketika dia melihat orang suruhan Mark memaksa sekuriti itu dengan memberikan uang untuk menunjukkan rekaman CCTV yang menunjukkan Clara dan Carl di berbagai sud
Luna sebenarnya tidak mau bertemu Jordan lagi. Komunikasi antara Aura Tech dan Reed Group pun kini hanya melalui karyawan yang ditugaskan. Akan tetapi, dia tidak bisa menolak permintaan Clara yang ingin didampingi bertemu dengan Jordan di kantor Reed Group.Datang bersama Clara, setidaknya membuat Luna cukup tenang. Kehadiran orang-orang terdekatnya mampu membuat Luna menjadi lebih kuat.Dia tidak akan mengulangi kesalahan yang sama dengan bersikap lemah di depan Jordan. Dan menunjukkan bahwa pria itu sama sekali tidak memiliki pengaruh apa pun dalam hidupnya.“Selamat datang, Nona Clara dan Nona Luna. Tuan Jordan sudah menunggu di ruangannya.” Liam menyapa keduanya begitu mereka sampai di lantai ruangan Jordan.Clara bercakap-cakap akrab dengan Liam selagi mereka menuju ruangan Jordan. Luna sedikit heran, setahunya Clara baru pertama kali ini bertemu Liam dan mereka hanya berkomunikasi melalui telepon. Namun dari cara mereka bicara, mereka sepert







