Share

2. Bunga Kerajaan

last update Last Updated: 2023-02-25 14:18:19

Kalau ada bunga yang cantik dan akan mekar, pasti kumbang-kumbang akan datang beramai-ramai. Tapi, kalau bunga itu dijaga dengan ketat dan tidak ada celah, maka kumbang pun tidak akan ada yang mendekat. Itu hanya kata ganti dari seorang perempuan cantik yang baru saja memasuki usia dewasanya. Dia adalah Lesha Lexid, Putri satu-satunya Duke Gerard Lexid dan adik satu-satunya Felix Lexid, sang ksatria pahlawan Kerajaan. Dia sangat cantik dan bersinar seolah semua sinar matahari menyerap ke tubuhnya. Sebagai seorang anak Duke satu-satunya dia tumbuh dimanja dan disayang oleh Ayah dan Kakaknya. Ibunya sudah lama mati karena sakit. Jadi ketiganya hidup rukun tanpa sang Ibu.

Semua hal terbaik diberikan kepada Lesha, perhiasan dan pemata terbaik, gaun terbaik, dan guru-guru terbaik. Jadi meskipun dimanja, Lesha juga sangat berpendidikan. Ayahnya sangat protektif juga kakaknya. Mereka semua sangat menyayanginya. Jadi meskipun Lesha sudah dewasa, dia belum punya tunangan. Itu semua terjadi karena menurut Ayah dan kakak laki-lakinya, belum ada laki-laki yang memenuhi standar dan kriteria mereka.

1. Mereka harus tampan, Putri mereka saja secantik peri salju mana mungkin harus mendapatkan pendamping hidup buruk rupa. Jadi syarat itu mutlak.

2. Mereka juga harus kaya, persetan kalau mereka dibilang materialistik, faktanya kebutuhan hidup selalu membutuhkan uang yang melimpah dan untuk menghidupi Putri yang seperti Peri Salju itu pasti membutuhkan banyak biaya untuk membeli gaun yang cantik, perhiasan dan permata yang paling bersinar. Semuanya butuh uang.

3. Dia harus kuat, untuk bisa melindungi peri salju, tentu saja dia harus memiliki kekuatan ekstra. Bahkan Felix bersumpah kalau laki-laki yang memenangkan adiknya harus bisa mengalahkan dia terlebih dahulu. Sang Dewa Perang.

4. Dari keluarga baik-baik. Demi apapun, reputasi dijaman ini sangat dibutuhkan, Ayah dan Kakaknya tidak mau kalau adiknya harus jatuh ke keluarga berantakan dan carut marut.

5. Anak tunggal, banyak syarat yang disiapkan Ayah dan kakak laki-lakinya salah satunya dia harus anak tunggal. Mereka juga tidak mau kalau peri salju itu harus terseret perseteruan warisan yang tidak perlu. Meskipun keluarga Duke Lexid kaya raya, tapi sebagai pihak mempelai yang punya saingan warisan akan sangat merugikan Lesha.

6. Dia harus pintar, banyak lelaki tampan tapi dia bodoh. Peri Salju kebanggaan Lexid harus bertanding dengan laki-laki sempurna. Baik fitur wajah, kekayaan dan kepintaran.

7. Kalau semua syarat itu terpenuhi, mereka juga harus mendapatkan restu semua penghuni kediaman Lexid termasuk para ksatrianya.

Jadi sepertinya, impian untuk mendapatkan pasangan itu terdengar mustahil bagi Lesha. Karena laki-laki itu bisa dipastikan tidak ada di Kerajaan Mulk dan bahkan si Kerajaan lainnya juga. Mana ada laki-laki sempurna yang seperti itu. Bahkan Kakaknya yang tampan dan kuat saja otaknya sedikit bodoh bila berurusan dengan matematika. Dia juga lelaki yang tidak peka sehingga sering membuat Lesha jengkel.

Lesha hanya tertawa saat kakak dan Ayahnya berdebat mengenai kriteria calon mempelai adiknya.

Tak hanya disayanhi oleh keluarganya, Lesha juga kebanggaan Duchy Lexid, dia disayang oleh semua karyawan, para ksatria dan seluruh rakyat Duchy. Dia anak yang baik dengan senyum cerah dan manis. Sikapnya hangat dan mempesona. Jadi wajar kalau semua orang memujanya. Setelah Dia dewasa dan menunjukkan wajahnya di perlaulan kelas atas, Dia juga dijuluki Bunga Kerajaan karena keluarga Kerajaan yang tidak punya anak perempuan. Lesha adalah kebanggaan semua orang di Kerajaan Mulk.

"Selamat pagi Ayah... Kakak...." Lesha tersenyum, dia datang terlambat di meja makannya.

"Ya ampun, peri salju Ayah..." Gerard tersenyum lebar. Sejak kematian istrinya 15 tahun yang lalu, Gerard yang berwajah muram kini selalu tertawa karena anaknya yang tumbuh semakin cantik dan cantik. dia juga mirip mendiang istrinya. Karena itu kerinduannya terobati.

"Hari ini peri salju kami cantik sekali!" kata Felix tak mau kalah. Dia juga tersenyum menyambut adiknya yang manis.

"Ahaha... Kakak juga selalu tampan setiap hari. Kakak Peri salju pasti punya banyak penggemar," goda Lesha kepada Kakaknya. Dua saudara ini memang punya wajah tampan dan ayu.

Felix hanya tersenyum lagi, memang benar kalau dia punya banyak penggemar, tapi dia juga sedingin es saat ada perempuan yang mendekatinya. Banyak surat yang selalu datang dan berakhir di pembakaran karena ulahnya. Bagi Felix, hanya mendiang Ibunya dan adiknya yang patut dia puja. Perempuan lain belum ada yang bisa menarik hatinya.

Mereka pun akhirnya memulai sarapan seperti biasa. Damai dan sejahtera.

"Bulan depan akan ada Ball perjamuan pendirian negara, undangan datang untuk menyertakan semua keluarga jadi sepertinya kita bertiga harus hadir," obrolah di tengah makan itu disampaikan oleh Gerard.

"Ya, kupikir aku sudah sampai dari peninjauan wilayah di Hutan Giberc," jawab Felix memberikan konfirmasinya

"Baik Ayah," Lesha menjawab sambil menyendok salah buah kesukaannya."Ayah sudah menyuruh Madam Lilian untuk datang siang ini Lesha," Gerard berkata demikian untuk menginstruksikan Lesha agar dirumah saja. Madam Lilian akan datang dengan keperluan membuatkan baju untuk Ball perjamuan.

"Ya Ayah, apa Ayah akan pulang terlambat nanti?"

"Ah...tidak-tidak, Ayah akan pulang saat makan malam nanti," Gerard tersenyum kembali, pun dengan Lesha. Felix tak banyak berkomentar, dia harus segera menyelesaikan sarapannya dan bergegas pergi untuk peninjauan wilayah di hutan Giberc. Sarapan itu damai dan kedamaian itu sudah berlangsung lama. Belum pernah ada guncangan di keluarga Duke Lexid sejauh ini. Sayangnya, kedamaian itu akan perak poranda sebentar lagi.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pangeran, Mari Akhiri Pertunangan Ini!   33. Putar otak

    Rubia dan Isabella cukup kaget setelah tahu pelabuhan hari ini begitu ketat. Pemeriksaan dilakukan dan prajurit Kerajaan Mormon terlihat lebih banyak. "Tuan Putri..." Bisik Rubia, "Ada yang tidak beres." Isabella mengangguk setuju. "Pasti sedang terjadi sesuatu!" Balas Isabella. Kali ini Rubia yang mengangguk. "Kita harus bagaimana?" "Bagaimana lagi..." Pertama mereka akan menjual kuda mereka. Tidak dibutuhkan kuda mahal seperti ini. Uangnya bisa digunakan untuk keperluan lain juga, mengingat mereka telah kehabisan bekal uang juga. Kemudian setelah sampai di Negara lain, mereka bisa membeli kuda yang lebih murah. Masalahnya adalah, sulit menemukan pembeli dengan kondisi keadaan terburu-buru. Yang ada malah, mereka tidak akan mendapatkan harga yang bagus. Sulit bagi Isabella untuk melepas Max, kudanya. Tapi mau bagaimana lagi, keadaan mendesak. "Tuan Putri pasti berada disini." Wakil kapten menyakinkan Kaptennya. Metty juga setuju akan hal itu. Mereka juga melakukan

  • Pangeran, Mari Akhiri Pertunangan Ini!   32. Terimakasih

    Setelah selesai membereskan semua preman itu, Felix kembali menghampiri dua wanita itu. "Terimakasih Tuan, saya berhutang budi pada anda." "Perjalanan seringkali menghadapi marabahaya, tidak dibekali ilmu beladiri, maka harus pandai menilai situasi. Perbuatan kalian di kedai tadi sangat berbahaya. Kedepannya akan banyak bahaya juga. Harap berhati-hati." Isabella tersentuh dengan kata-katanya. "Perbuatan baik dan perkataan baik mudah di ingat. Terimakasih banyak." Isabella kemudian menyerahkan jepit rambut kesayangan nya. "Nona itu..." Rubia hendak protes tapi langsung ditangkis perkataan nya. "Tidak apa-apa, ini hanya sebuah jepit. Kalau dia memang ditakdirkan jadi milikku. Maka dia akan kembali lagi nanti." "Hanya menawarkan bantuan. Tidak menerima imbalan." Kata Felix. Dia sudah kaya, tidak lagi membutuhkan harta. "Harap diterima Tuan. Ini adalah ucapan terimakasih ku." Karena tidak enak menolak. Akhirnya Felix menerima saja. "Terimakasih kalau begitu." Dan mereka pun

  • Pangeran, Mari Akhiri Pertunangan Ini!   31. Negoisasi

    Detak jantung Isabella telah berpacu sedemikian rupa. Jarak mereka berpisah hanya beberapa waktu, tidak mungkin dia sudah bisa pergi sangat jauh. "Kumohon... Tuan... dimana anda?" Isabella bergumam was-was sambil terus menarik tali kekang kudanya untuk terus melaju. Para pengejar itu juga menggunakan kuda. Tapi kuda mereka tidak sebanding dengan kuda milik Isabella dan Rubia. Kuda kerjaan itu sudah terlatih untuk ke Medan perang dan Kerajaan Romton dikenal sebagai pengendali kuda. Seperti sebuah keberuntungan, Isabella melihat ke arah depan, lelaki itu memacu kudanya dengan sangat kencang. Seperti sedang dikejar dan terburu-buru. Felix yang mengendarai kuda kudanya kini hanya bisa tersenyum. Dia jelas bisa mendengar suara banyak kuda yang berlari dibelakang nya. Kalau tidak salah menebak pasti dua Nona itu yang dikejar. "Rasakan sendiri!" Felix menambah kecepatan kudanya. "Sialan!" Umpat Isabella, dia melihat dengan jelas bahwa Tuan pengelana itu menambah kecepatan kudanya.

  • Pangeran, Mari Akhiri Pertunangan Ini!   30. Bantuan

    Mungkin Isabella dan Rubia beruntung, karena dibantu oleh seorang lelaki gagah dan kekar, membuat pemilik penginapan tidak berkutik. Selesai merebut barang barang itu, Rubia dan Isabella langsung mau pergi. Dia tidak tahu bahwa kehidupan di masyarakat bisa begitu licik. Cuih ... Rubia ingin sekali meludahi penginapan tersebut. Kasur keras dan makanan tidak enak. Belum lagi tipu muslihat mereka. Beruntung mereka hidup di Kerajaan Mormon. Coba saja mereka hidup di Romton. Habis sudah mereka digorok olehnya. Rubia, meski sebagai perempuan dia belajar juga bertempur. Sebagai pelayan pribadi Tuan Putri, kalau mengahadapi bahaya, dia juga harus bisa menyelamatkan Tuan Putri. Kuda mereka juga sudah selesai beristirahat, kini saatnya mereka melanjutkan perjalanan. Rubia merasa aneh. "Nona... kenapa lelaki itu membuntuti kita?" Isabella menengok ke belakang. Benar juga perkataan Rubia. Isabella mengentikan kudanya dan langsung menghampiri lelaki yang tadi membantunya. "Berpura-pura

  • Pangeran, Mari Akhiri Pertunangan Ini!    29. Jalinan Takdir

    Karena tempat itu adalah satu satunya penginapan di kota tersebut, Rubia dan Isabella terpaksa harus menginap disana. Awalnya Isabella tidak masalah kalau harus dipanggil Nona. Tapi demi keamanan, sepertinya mereka berdua sepakat untuk menyamar menjadi seorang laki laki. Isa dan Rub, nama samar yang seperti laki laki. Ditempat asing, para pengelana selalu menjadi sasaran empuk di peras. Tak jarang mereka dirampok, dibegal dan lain sebagainya. Kalau mereka masih mempertahankan identitas mereka sebagai perempuan, mungkin bukan hanya perampokan tapi juga pemerkosaan. Keamanan harus jadi yang utama saat ini. Ketika hendak pergi ke kamar penginapan dilantai dua, Isabella yang fokus melihat lantai kayu yang berderit setiap mereka lewat tak sengaja menabrak seseorang. "Aduh..." Katanya pelan. Orang itu adalah seorang laki laki dengan tinggi 190 cm, bahunya lebar dan badannya sangat keras. Mungkin sering berlatih otot. "Anda tidak apa apa?" Tanya orang tersebut. Meski ini salah Isab

  • Pangeran, Mari Akhiri Pertunangan Ini!   28. Mungkin saja takdir

    Setelah mendengar berita di kedai dia makan, Felix tidak terlalu memikirkan nya. Yah, dia sendiri sudah berpikiran bahwa pernikahan nya memang bukan karena cinta. Jadi selebihnya hanya sebuah penyesuaian saja. Sebagai Putri Kerajaan yang mungkin saja dia dimanja, setidaknya dia tidak akan mempermalukan dirinya kan. Para bangsawan itu seperti itu. Mereka pandai memakai topeng untuk menutupi kedok brengseknya. Masih di Kerajaan Mormon, Felix melanjutkan perjalanan nya kembali. Jujur saja, wanita di negeri Mormon itu cantik cantik. Makanya banyak dari mereka yang dinikahi oleh para petinggi kerajaan-kerajaan lain. Itu membuat Kerajaan ini aman dari serangan dan ancaman. Pondasi aliansi mereka kokoh. Para wanita disini memang diajari trik manipulasi dan mengontrol laki laki. Sungguh menyeramkan. Berbeda dengan kerajaan Romton. Dimana wanita kadang hanya sebagai budak nafsu belaka. Menuju senja dia mampir disebuah kedai di kota kecil. Perjalanannya masih akan memakan sehari semalam lag

  • Pangeran, Mari Akhiri Pertunangan Ini!   27. Kerajaan Romton

    Karena harus bertanggungjawab dengan semua keputusan berangkatlah Felix menuju Kerajaan Romton. Ekspedisi nya berjalan diam diam saja. Karena berita aliansi pernikahan mereka harus rahasia. Kalau tidak keluarga Kerajaan pasti akan turun tangan dan ikut campur masalah pernikahan nya. Tali kekang itu harus mereka pegang, agar pergerakan keluarga Lexid dibatasi. Sungguh licik sekali. Felix berangkat sendiri, tadinya Lesha bersikeras ingin ikut, tapi Felix tidak memperbolehkan nya. Dengan berat hati Lesha menekuk bibir nya kecewa. Dengan mengendarai kuda nya, dia pergi meninggalkan kadipaten. *** Suasana nya cukup sepi tapi tegang. Isabella berhasil turun lewat tali yang sudah disiapkan oleh Rubia. Tak lupa dia juga memakai baju pelayan agar tidak ketahuan. Setelah berhasil turun dan berhasil menghindar dari tatapan para ksatria, Isabella segera meninggalkan istana menuju taman. Di taman ada sebuah pintu belakang yang tembus dengan istal kuda. Rencananya dia juga akan pergi denga

  • Pangeran, Mari Akhiri Pertunangan Ini!   26. Rencana kabur

    Isabela sudah merencanakan dengan matang. Kemana dia akan pergi. Sebuah benua sebrang dengan segudang ilmu. Dia suka belajar dan kesetaraan, meskipun di negaranya perempuan hanya diajarkan cara untuk menyenangkan laki laki. Sungguh kuno dan terbelakang. Isabella tidak suka akan hal tersebut. Baginya, semua nya sama. Laki laki dan perempuan harus setara dalam hal pendidikan dan punya kesempatan yang sama dalam pekerjaan juga. Belum juga dia menggapai mimpinya, sudah mau dinikahkan juga dirinya. Isabela hanya berkeyakinan bahwa calonnya sama patriarki nya dengan laki laki di negerinya. Untuk apa jauh jauh ke negeri seberang kalau pemikirannya akan sama saja. Pembodohan! Itu adalah salah satu semboyan favorit nya. Memang belum kenal dan sudah menilai seenaknya tidaklah adil. Tapi feeling-nya berkata demikian. Jadi, kabur adalah solusinya. Putri Isabela sebenarnya tidak sendiri, dia dukung oleh Rubia, dayangnya. Rubia adalah anak pengasuhnya dan sekarang menjadi dayang pribadin

  • Pangeran, Mari Akhiri Pertunangan Ini!   25 Tantangan

    Lesha pulang dengan wajah kesal. Tantangan itu akan dia terima dengan senang hati. Karena bukan hanya Ayahnya yang akan berjuang, ada kakak dan dirinya. Segala daya pasti akan diusahakan dengan maksimal. Sampai rumah Lesha cukup kaget, karena kakaknya dan Ayahnya terlihat sedang berdebat "Ada apa ini, Kakak... Ayah ..." "Lesha..." "Putri Ayah..." Usut punya usut, kakaknya yang gila itu ingin mengusulkan pernikahan dengan Kerajaan Romton. "Apa?" Lesha bahkan juga ikut kaget. Kakaknya itu tidak pernah terlibat skandal dengan perempuan. Juga dia populer dan digilai perempuan, perempuan akan antri untuk bisa berkencan dengannya. Tapi apa sekarang? Usulan pernikahan. "Kakak sudah tidak waras!" "Benar." Lexid langsung menyetujui pendapat anak perempuan nya."Kamu tahu kalau kita menjalin aliansi pernikahan dengan Kerajaan Romton, kita pasti di pihak yang menang."Secara militer mereka pasti akan mendapatkan dukungan."Kakak, pasti ada cara lain. Jangan mengorbankan dirimu untukku

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status