Home / Historical / Pangeran Pengangguran Mendadak Menjadi Detektif / Kambing Guling, Kuah yang Bergolak, dan Mayat Setengah Terbakar

Share

Kambing Guling, Kuah yang Bergolak, dan Mayat Setengah Terbakar

Author: Aspasya
last update Last Updated: 2025-07-06 07:00:21

Setelah Menteri Xu berhasil pergi dari Manor Baili dengan selamat tanpa pingsan, sore hari datang dengan kedatangan yang sudah bisa diprediksi. Pangeran Ketiga, Xiao Zeyan, muncul di gerbang Manor Baili dengan hidung yang setia menuntunnya pada arah aroma makanan yang menggugah selera.

Ming'er, kali ini jauh lebih riang dibanding pagi tadi, menyambutnya di pintu dengan senyum penuh arti. Wajahnya berseri-seri seperti seseorang yang baru saja menyaksikan keajaiban.

"Yang Mulia datang di waktu yang sangat tepat."

Zeyan menanggapinya sambil menyipitkan mata curiga. Pengalaman bertahun-tahun telah mengajarkannya untuk tidak pernah mempercayai senyum Ming'er yang terlalu manis.

"Èr Láng diculik lagi? Atau ada restoran yang hari ini resmi menyerah dan gulung tikar karena ulahnya?"

Ming'er terkikik dengan suara yang sangat riang. "Tentu tidak Yang Mulia! Hari ini Tuan Muda tidak ke mana-mana. Beliau sedang menjalani hukuman dari Tuan Ma karena m
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pangeran Pengangguran Mendadak Menjadi Detektif    Tuan Ma, Lukisan dan Aroma Teh

    Setelah puas menyumpahi 'Baili Zhiyu' dengan segala macam makian yang mengalir lancar dari mulutnya sendiri, Zhiyu dan Wei Xuan dipersilakan gadis pemanah untuk masuk ke dalam rumah Tuan Ma. Gadis itu menurunkan busurnya sepenuhnya, meski mata tajamnya masih mengawasi setiap gerakan kedua tamu.Kondisi di dalam rumah Tuan Ma jauh berbeda dari yang mereka lihat dari luar."Ini lebih rapi dan mirip tempat tinggal seorang sarjana," bisik Wei Xuan lirih sambil mengamati sekeliling dengan mata yang terlatih menangkap detail.Zhiyu mengangguk setuju. Kontras yang mencolok antara eksterior yang tampak lusuh dengan interior yang tertata rapi ini mengingatkannya pada teknik penyamaran yang biasa digunakan para ahli strategi.Ruangan tempat mereka dipersilakan duduk dan menunggu Tuan Ma memang lebih mirip ruang belajar dengan lemari kayu tua yang dipenuhi gulungan-gulungan. Aroma tinta dan kertas lama bercampur dengan dupa halus yang terbakar di sudut ruang

  • Pangeran Pengangguran Mendadak Menjadi Detektif    Seribu Korban Baili Zhiyu di Tahun ini

    Zhiyu ditemani Wei Xuan berangkat ke Pasar Hantu saat malam menjelang. Bayangan keemasan senja berubah menjadi kegelapan yang ditembus cahaya bulan, menciptakan siluet-siluet misterius di antara bangunan-bangunan tua.Kali ini tanpa Yuan Qing dan Ming'er, dua pelayan setia Zhiyu yang sedang dalam masa hukuman karena insiden di Kuil Yansheng. Tuan Besar Baili merasa sangat malu pada Putra Mahkota dan Menteri Han Qingsheng setelah drama "penculikan" Li Bao yang mencoreng nama keluarga.Mereka berhenti sejenak di pintu gerbang Pasar Hantu yang lebih mirip gerbang desa tak terurus. Kayu-kayu lapuk berdiri miring dengan aura suram yang menyelimuti, seolah tempat ini menyimpan ribuan rahasia gelap.Zhiyu memperhatikan deretan rumah-rumah tua di kedua sisi jalan yang menuju gerbang. Energi di tempat ini terasa berbeda. Lebih pekat, lebih berbahaya, seperti ada kekuatan tak terlihat yang mengawasi setiap langkah pengunjung.Kawasan ini bukanlah kawasan an

  • Pangeran Pengangguran Mendadak Menjadi Detektif    Li Qingyan Dan Rencananya

    Di Manor keluarga Li, Li Qingyan duduk anggun di sebelah ayahnya yang sedang membaca dokumen administrasi. Sinar matahari membuat ruangan tampak hangat dan nyaman."Ayah," katanya sambil menyeduh teh dengan gerakan elegan, "hari ini Qingyan bertemu Letjen Wei Xuan."Li Chengfeng menoleh sambil meletakkan dokumen. "Wei Xuan? Di mana?""Di Kuil Yansheng," Li Qingyan menjawab sambil menuangkan teh ke cangkir ayahnya. "Dia sedang mengawasi Zhiyu Gē yang terlibat dalam kasus.""Ah, iya. Aku dengar Zhiyu terseret kasus aneh itu," Li Chengfeng mengangguk sambil mengambil cangkirnya. "Bagaimana keadaannya?"Li Qingyan menghela napas sambil duduk. "Seperti biasa, Ayah. Zhiyu Gē tidak sadar kalau dia selalu membuat orang khawatir.""Kakak ipar pasti pusing," Li Chengfeng berkata sambil menyesap tehnya."Makanya, Ayah," Li Qingyan melanjutkan dengan nada hati-hati, "Qingyan pikir... mungkin perlu mengawasi Zhiyu Gē lebih ketat."

  • Pangeran Pengangguran Mendadak Menjadi Detektif    Nama Resmi Kasus Dan Puisi Bai Mudan

    Setelah investigasi di Kuil Yansheng yang diwarnai kericuhan serempak oleh duo absurd dan pelayan kecil berlogika tajam, rombongan pun kembali ke aktivitas masing-masing.Walau hari itu ditutup tanpa interogasi lagi, aroma Manor Gao terus menggema di benak mereka seperti dupa yang belum padam.Di Mahkamah Agung, Han Qingsheng duduk berhadapan dengan Xu Jianghong di ruang kerja yang dipenuhi gulungan dokumen. Sinar matahari siang menerangi tumpukan arsip di meja."Kasus ini harus punya nama resmi," Han Qingsheng berkata sambil mengambil kuas dari tempatnya. "Tidak bisa terus disebut 'kasus suami hilang yang aneh itu'."Xu Jianghong mengusap dagu sambil berpikir. "Bagaimana dengan 'Misteri Manor Gao'?""Terlalu sederhana." Han Qingsheng menggeleng sambil menimbang kuas di tangannya. "Ini lebih dari sekadar manor.""Kalau begitu…" Xu Jianghong merenung sejenak sambil melirik tumpukan dokumen, "Teh Bunga Tujuh Rupa Dan Suami Yang Hil

  • Pangeran Pengangguran Mendadak Menjadi Detektif    Pelayan yang Terseret, Pendeta yang Tahu, dan Jejak ke Manor Gao

    Kedua pengunjung kuil yang barusan menyeret Li Bao berlari langsung ke arah Baili Zhiyu, lalu berhenti dengan gaya teatrikal yang terlalu dramatis untuk peziarah biasa."Tuan Muda!"Mereka berteriak penuh semangat seperti anak kecil yang menemukan mainan kesayangan, lalu melepaskan Li Bao begitu saja.Bocah itu nyaris jatuh ke lantai batu kuil dan terhuyung beberapa langkah sebelum akhirnya berdiri tegak seperti prajurit kecil yang belum tahu sedang dalam parade apa.Zhiyu melipat tangan di dada, matanya menelusuri wajah dua pengunjung aneh yang kini berdiri kikuk dengan senyum canggung."Oh… rupanya kalian.""Eh iya, Tuan Muda…" jawab mereka dengan senyum yang semakin canggung dan bahu yang nyaris menyusut karena malu.Zhiyu menoleh ke arah Putra Mahkota dan Menteri Han dengan ekspresi yang sabar tapi tegas."Masih belum memberi hormat pada Yang Mulia Pangeran Mahkota dan Tuan Menteri Han?"Keduanya la

  • Pangeran Pengangguran Mendadak Menjadi Detektif    Gulungan yang Dicatat, dan Pengunjung yang Tidak Dicantumkan

    Sementara itu, di dalam ruang administrasi, Xu Jianghong duduk tenang di hadapan meja rendah yang aroma tintanya sudah menyatu dengan udara dan dupa. Di seberangnya, Pendeta Rong Yi, seorang pemuda dengan gestur rapi tapi mata yang terus bergerak lincah ke rak-rak tinggi yang memadati ruangan."Menteri Xu," ujarnya sambil meletakkan beberapa gulungan di atas meja dengan hati-hati, "hanya ini catatan mengenai Xu Tingsheng."Xu Jianghong membuka gulungan satu per satu dengan ketelitian seorang investigator. Teks bergaya formal dengan kaligrafi yang rapi, berisi catatan data pribadi Xu Tingsheng. Nama, tanggal lahir, asal daerah dan kerabat. Sebuah catatan standar yang tidak berbeda dengan catatan para pendeta lainnya."Xu Tingsheng berasal dari Desa Sungai Perak," gumam Xu Jianghong sambil membaca. "Desa kecil di pinggiran ibukota.""Benar, Tuan Menteri," Pendeta Rong mengangguk. "Dia yatim piatu dan mulai tinggal di kuil sejak berusia dua tahun."

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status