Juna menarik napas panjang sambil memejamkan mata ketika mendengar uang 50 juta rupiah disebutkan sebagai harga gadis LC itu.โJadi kamu berharga 50 juta?โ tanya Juna setelah matanya membuka sambil menoleh ke gadis di sampingnya.Gadis itu tidak berani menatap mata Juna dan kepalanya tertunduk sambil sesekali terisak lirih.โBagaimana? Kau tidak bisa bayar dia, โkan?โ Mata manajer melotot gahar ke Juna karena dia mulai merasa percaya diri bisa menekan dan mempermalukan Juna. โBegitu kok masih sok-sokan jagoan, uang 50 juta saja tidak becus!โTawa mengejek manajer tempat karaoke muncul sekarang dan sangat mengganggu mata Juna.โApakah kau yakin punya surat perjanjiannya yang berkekuatan hukum secara sah? Bisa mengeluarkannya?โ Juna berusaha tenang dan terkendali.Kini giliran manajer itu terdiam dan lenyap sudah tawa licik mengejeknya tadi. Gelagat manajer ini ditangkap Juna sebagai suatu kesempatan.โAyo, keluarkan surat perjanjiannya! Buktikan kalau dia sudah kau beli dan sah menjadi
Betapa pongahnya manajer tempat karaoke itu bersikap sekarang setelah mengetahui bahwa pemilik tempat dia menggantungkan hidup ini datang.Memang, pemilik karaoke biasanya datang secara berkala dalam sebulan.Manajer tempat karaoke itu tadinya merasa kecut ketika mengetahui Juna memiliki hubungan dekat dengan Ferdinand. Namun, dia merasa lega karena Ferdinand ternyata berdiri netral di tengah-tengah dia dan Juna dan justru hendak mendamaikan mereka.โOh, pemilik tempat ini?โ Juna tidak terlihat gentar.Hal itu membuat perasaan manajer tempat karaoke menjadi bingung. Kenapa Juna masih bisa tenang? Padahal harusnya Juna mulai terlihat gugup atau semacam itu.Apa yang membuat Juna bisa begitu tenang dan santai?โDi sini, Tuan!โ Anak buah di sana membawa pemilik karaoke ke ruangan manajer. โOrang yang membuat gaduh dan menyebabkan pak manajer marah ada di sini!โSeorang lelaki masuk ke ruangan manajer tempat karaoke dibuntuti seorang anak buah. Si manajer sudah tak sabar ingin melihat Jun
Manajer bernama Alan melotot ke dua lelaki tadi dengan maksud memberi isyarat agar mereka tutup mulut tak perlu bicara apalagi menyebut namanya.Yang lebih kacau lagi adalah salah satu dari mereka malah langsung menuding ke Juna. โIya! Aku yakin itu dia! Bos Alan, tolong tangkap dia! Dia mematahkan tanganku!โManajer yang sudah kepalang malu bergegas berdiri dari berlututnya, memukul kepala orang itu dan menghardik, โDiam! Bos apanya? Jangan sembarangan bicara atau aku cincang kau!โLelaki tadi bingung melihat tanggapan dari Alan. Bukankah biasanya si manajer akan selalu memihak mereka dan memberikan perlakuan istimewa pada mereka setiap datang ke tempat karaoke itu? Kenapa sekarang โฆ.โSiapa dia, Alan?โ tanya Teguh dengan suara dingin pandangan memicing tajam ke manajernya.โAโAh! IโItu bukan apa-apa, Bos! Mereka bukan siapa-siapa aku! Mereka hanya orang tak penting. Mungkin pengunjung manja yang berpikir bisa seenaknya bertingkah hanya karena punya sedikit uang.โ Si manajer gugup ke
Mata gadis itu berkaca-kaca dan berbinar ketika senyumnya muncul. โMau, Tuan! Mau! Saya akan bekerja untuk Tuan!โ Dia bersemangat menerima tawaran Juna.Bekerja pada penyelamatnya, tentu ini hal yang masuk akal, bukan?โJangan panggil tuan, panggil saja pak.โ Juna bersikap santai sambil mengeluarkan uang dan kartu nama dari dompetnya. โIni, gunakan ini untuk pulang. Besok temui aku di kantorku ini. Bilang ke resepsionis sambil menunjukkan kartu namaku ini ke dia bahwa kau sudah punya janji denganku.โGadis itu mengembalikan uang Juna dan tetap menerima kartu namanya. โTerima kasih, Pak! Selamat malam!โ Dia membungkuk lagi ke Juna dan Teguh, lalu berlari keluar untuk pulang menggunakan angkutan umum.Juna dan Teguh saling berpandangan dan tersenyum.โBocah zaman kini penuh semangat darah muda.โ Teguh sambil terkekeh.โSaya setuju dengan Pak Teguh, ha ha!โ Juna menimpali.Saat mereka melangkah keluar dari tempat karaoke, langit sudah berubah hitam pekat dengan hiasan bulan serta bintang
Juna, Teguh, dan orang-orang di restoran sederhana itu sama-sama terkejut dengan seruan wanita paruh baya itu.โAku menghamili seorang gadis? Kenapa aku tak tahu itu?โ Juna membatin di hatinya.Sementara, wanita paruh baya itu semakin keras memberontak dari tarikan mantan gadis LC yang merupakan putrinya.โMa! Sudah! Jangan mempermalukan diri sendiri di sini! Mama ngawur!โ Mantan gadis LC tadi masih terus menarik-narik lengan ibunya yang keras kepala.โAku sedang memperjuangkan harga diri dan masa depanmu di sini! Mempermalukan apanya?โ Ibu si gadis mantan LC melotot ke putrinya dan menyentakkan lengan sehingga dirinya bisa terbebas.Dengan berjalan cepat, ibu si gadis mantan LC segera mendatangi meja tempat Juna dan Teguh duduk.โMasih bisa enak-enakan di sini makan hotpot, heh?โ Ibu si gadis mantan LC memarahi Juna sebelum tangannya menyambar teko teh panas di meja, hendak menyiramkan ke Juna.Namun, apakah itu mungkin terjadi dilakukan pada bekas panglima kuat dari era kuno?Sett!
Si ibu menoleh ke Juna dengan pandangan linglung, โKaโKamu sudah menerima dia di kantormu? Jadi, kamuโoh, maksudku, Anda โฆ pemilik perusahaan?โJuna tersenyum melihat perubahan panggilan untuknya dari si ibu.โIbu, duduklah terlebih dahulu. Tentu tak baik berdiri terus begitu untuk Anda dan putri Anda yang sedang hamil.โ Juna menunjuk dengan sopan ke dua kursi kosong di meja mereka.Maka, dengan sikap sungkan dan malu, si ibu menarik Kezia untuk menerima tawaran duduk dari Juna.Kezia duduk di sebelah Juna, sedangkan si ibu di sebelah Teguh.โPelayan!โ Teguh memanggil pelayan. โTolong berikan 2 piring lagi. Tambah juga dagingnya.โSebagai orang yang bertanggung jawab pada hidangan di meja, tentu teguh paham apa yang harus dia lakukan.Kezia dan ibunya pun ikut makan meski dengan rasa sungkan karena tadi mereka sudah membuat keributan.โPโPak Juna, maafkan saya.โ Ibunya Kezia sudah mengetahui nama Juna dari Teguh. โSaya ini orang kampung, minim tata krama. Maaf kalau saya tadi kasar da
Kezia justru kesal mendengar ucapan ibunya. โMama ini apaan, sih? Membuatku malu saja di depan calon bosku!โ Kemudian sambil bersungut-sungut, dia masuk ke kamarnya.Namun, si ibu masih saja mengejar dan ikut masuk ke kamar untuk memberikan berbagai bujukan bernada sama: menjadi pacar Juna, si bos.Ketika Kezia sedang berada di bawah bujuk dan persuasi level memaksa dari ibunya, Juna saat ini sedang bersama Anika, menikmati waktu berdua mereka di penthouse.โRasanya sepi nggak ada mbak-mbak yang menemani aku.โ Anika menatap sekeliling yang terasa sunyi saat duduk bersama Juna di ruang tengah.โโKan ada aku, Sayang.โ Juna mendekatkan bibirnya ke wajah Anika sambil setengah berbisik.โMas ini โฆ.โ Anika tersipu dan menjauhkan sedikit wajahnya dari Juna yang sedang terkekeh.โAku sudah pindahkan mereka di apartemen yang aku beli murah dari Hamid. Sebenarnya beberapa apartemen di sana aku ingin berikan ke kamu dan Rafa.โ Juna menyampaikan rencana itu sambil meraih jemari Anika untuk dia ma
โHarghhh โฆ mmrrghh โฆ.โ Juna masih menggeram sembari menahan sakit di kepalanya.Menyaksikan pria tercintanya dalam kondisi aneh dan kesakitan begitu, bagaimana mungkin Anika tidak langsung berpikiran, โIni tulahku! Ini kesialan yang melingkupi aku. Aku sudah membawa celaka ke Mas Janu!โJuna memicingkan mata menahan sakit di kepala yang mendadak berdenyut hebat dan melihat Anika di depannya yang sudah terduduk dan menangis tanpa suara.โNik โฆ Sayang, jangan menangis.โ Juna menahan sakit sambil meraih Anika untuk dia peluk.โMas Janu pasti kena tulah aku, ya โkan? Hiks! Mas Janu โฆ lihat, benar, โkan? Aku ini cuma bawa sial untuk siapa pun pasanganku, hiks!โ Anika menangis di dada Juna pada akhirnya.โTidak, Nik. Bukan karena itu.โ Juna kini mengerti kenapa Anika menangis.Sebenarnya dia terharu dengan Anika menangis untuknya ketika melihat dia kesakitan. Di merasa sangat dicintai oleh wanita terkasihnya. Bukankah itu membahagiakan?Sementara itu, Anika menggeleng dan masih tersedu-sedu
Juna dan ketiga istrinya mengangguk. โKami akan berusaha untuk itu, Ma. Terus doakan kami agar selalu memiliki hal baik.โ Juna menanggapi Wenti. Kemudian, keningnya berkerut, โMa, apakah Mama akhir-akhir ini sering cepat lelah dan mual?โ โEh, kok tahu?โ Wenti terhenyak kaget. Namun, kemudian dia sadar bahwa putra angkatnya ini bukan manusia sembarangan. โSelamat, Ma!โ Juna maju untuk memberikan pelukan tulus ke Wenti. Anika dan Shevia paham makna ucapan Juna dan mereka bergantian mengucapkan selamat pula sambil memeluk Wenti. โEh? Mama kenapa?โ Rinjani belum paham. โMama sudah hamil lagi, Kak.โ Shevia menjelaskan. Di antara mereka, Rinjani memang yang paling hebat jika itu mengenai intuisi bisnis, tapi dia payah dalam aspek lainnya yang berkaitan dengan hubungan antar manusia. Wenti menanggapinya dengan senyum simpul dan sedikit malu-malu. *** โYa ampun, lihat mereka! Sungguh keluarga besar yang ramai.โ Seseorang menahan pekikannya ketika melihat Juna dan keluarga kecil dia tu
โYa ampun, lucu sekali dia! Cantiknya โฆ.โ Rinjani sambil menggendong bayinya, dia menoleh ke bayi Shevia.โDedek bayinya Kak Rin juga ganteng, tuh!โ Shevia menunjuk bayi di gendongan Rinjani dengan dagunya.Mereka saling memuji bayi milik madu masing-masing.โMbak Anika masih menyusui anaknya, yah?โ tanya Shevia setelah dia berhasil menidurkan bayinya.โIya. Masih di kamar. Semua anaknya tenang sekali, jarang menangis. Benar-benar bayi kalem seperti ibunya.โ Rinjani mengomentari anak kembar Anika.Kemudian, pintu depan terbuka dan masuklah Juna yang baru pulang dari kantornya.โMana jagoan-jagoanku?โ tanya Juna sambil mendekat ke mereka dan mulai mencium bayi-bayinya di gendongan ibunya masing-masing. โBIntang โฆ umcchh! Wulan โฆ umchh! Sudah wangi semua!โโLah ini anakku masa sih dipanggil jagoan?โ Shevia sambil mengangkat sedikit bayi perempuan di gendongannya.โLho, dia ini nantinya seorang jagoan wanita! Menjadi perempuan kuat yang akan melindungi orang tertindas dan menebar kebajik
โWah, gedungmu begitu wow sekali, Jun!โ Rinjani menatap gedung baru Juna. Matanya berkeliling menelisik semua interior di sana.โIni juga berkat bantuanmu.โ Juna berkata di dekat telinga Rinjani.โKok aku?โ tanya Rinjani sambil menjauhkan kepalanya dari Juna untuk menatap suaminya dari jarak yang tepat.โKamu kira aku tidak tahu kalau kau mengirim investor gadungan untuk membantu pendanaan untuk gedung ini, hm?โ Juna sambil mencubit lembut pinggang Rinjani.Karena sudah ketahuan begitu, Rinjani hanya bisa tertawa. Shevia dan Anika di sebelahnya tersenyum.Siang ini, mereka baru saja mengadakan peresmian gedung baru apartemen Juna yang besar dan spektakuler. Meski bukan merupakan apartemen paling wah dan nomor satu di Samanggi, namun tetap mencuri perhatian publik karena dimiliki oleh pengusaha muda dengan berbagai gonjang-ganjing isu di belakangnya.Isu paling sering dibicarakan publik mengenai Juna belakangan ini tentu saja tidak lain dan tak bukan adalah mengenai ketiga istrinya yan
โHah? Om Fer yakin dengan berita yang Om terima?โ tanya Juna saat dia berbicara dengan pengacaranya, Ferdinand, di telepon. โSangat yakin, Jun! Periksa saja ke rutan kejaksaan. Oh, atau untuk lebih akuratnya, datang saja ke rumahnya, pasti sedang ramai di sana.โ Ferdinand menyahut dari seberang. Juna tak bisa berkata-kata. Dia segera mengakhiri teleponnya dengan si pengacara. โAda apa, Jun?โ tanya Rinjani dengan wajah ingin tahu. โBerita apa? Ada berita apa dari Om Fer?โ Dia semakin mendekat ke Juna di sofa ruang tengah. Anika datang sambil membawa nampan berisi beberapa cangkir wedang cokelat jahe dan camilan buatannya seperti kue pukis dan bakwan jagung. โBobby meninggal tadi sore.โ Juna berkata sambil menatap Anika dan Rinjani secara bergantian. โHah?!โ pekik Rinjani karena terlalu kaget dengan berita yang diucapkan suaminya. Juna mengangguk ke istrinya. โAda apa? Siapa yang meninggal?โ Shevia keluar dari kamarnya karena suara pekikan Rinjani terdengar hingga ke telinganya.
โTiโTidak begitu! Ular sialan!โ geram Nyai Mirah dan dia mulai mengejar Nyai Wungu yang melarikan diri sambil tertawa melengking meledek permaisuri Ki Amok itu.Kemudian, Ki Amok memanggil Nyai Mirah untuk pulang bersamanya ke istana mereka. Nyai Mirah segera berdiri melayang di sebelah Ki Amok dengan wajah merona menyebabkan kulitnya semakin memerah.โKami pulang dulu. Nanti jika Mirah dibutuhkan lagi oleh istrimu, panggil saja, tak apa, tapi itu harus benar-benar gawat. Kalian pasti mengerti maksudku, โkan?โ Ki Amok berkata ke Juna yang masih membopong Anika.โYa, ya, ya, aku paham. Intinya kami tidak boleh mengganggu kemesraan kalian berdua kecuali sangat gawat darurat.โ Juna membatin menanggapi Ki Amok.โYa, kami paham, Ki. Terima kasih, sekali lagi untuk Anda dan pasukan, juga terima kasih pada Nyai Mirah atas bantuannya.โ Juna mengangguk sebagai tanda dia menghargai mereka.Kemudian, kereta kencana Ki Amok pun pergi dari sana.Juna menoleh ke Nyai Wungu dan bertanya, โApakah Nya
โApakah Dewi Salwapadmi menyaksikan aku dan Nik โฆ bercinta selama ini?โ Juna memiliki pemikiran demikian. Ya ampun, Juna mendadak saja super malu jika mengingat seperti apa dia memesumi Anika selama ini. Belum lagi tingkah dia saat menggauli Anika. Dia bertanya-tanya, apakah itu disaksikan dan juga dirasakan sang dewi? Mendadak saja senyum lebar dan menahan geli dari Dewi Salwapadmi muncul saat dia bertutur ke Juna, โJangan khawatir mengenai itu, Tuan Panglima. Aku selama ini tertidur di raga Anika dan mulai terbangkitkan ketika bertarung melawan mantan istrimu.โ Mendengar ucapan Dewi Salwapadmi melalui mulut Anika, Juna merasa sangat lega sekaligus malu karena pikirannya ternyata bisa dibaca sang dewi. โAโAh, iya, baiklah, Ndoro Dewi. Terima kasih penjelasannya.โ Juna sedikit merona karena malu. Kemudian, Dewi Salwapadmi menoleh ke Nyai Mirah, dia berkata, โNyai Mirah, aku sungguh tersentuh dengan pengabdianmu yang luar biasa pada ndoro putrimu ini. Tingkah lakumu sejak dulu jug
โSemua sudah usai?โ Juna terengah-engah sambil menanyakan itu pada dirinya sendiri meski itu sebuah gumaman rendah. Anika bergegas terbang ke suaminya dan menyebelahinya di angkasa. Sedangkan Juna mulai merasakan armor yang melingkupi tubuhnya mulai memudar hilang secara perlahan. โMas โฆ semua sudah selesai. Pertarungan telah Mas menangkan.โ Anika tersenyum lembut. Benar, semua sudah usai. Segala ancaman bahaya dan mimpi buruk yang pernah ditakutkan Anika, yang telah menjadi momok baginya selama beberapa minggu ini sekarang lenyap. Seakan batu besar yang mengimpit dada Anika, kini telah terangkat dengan kematian Lexus. Juna menengok ke istrinya sembari dia ikut tersenyum. โKita yang memenangkan ini, Nik. Kita. Bukan aku saja. Kau, dan semua yang lainnya.โ Tentu saja dia tidak boleh mengambil semua kredit yang ada. Bergegas, tangan Juna meraih Anika untuk memeluk wanita itu sembari hatinya berucap syukur pada semesta dan penciptanya yang telah memberikan restu sehingga dia bisa m
โHm?โ Juna mendadak saja merasakan dirinya menjadi lebih bertenaga, energi murninya melonjak tinggi.Setelah dia berpikir cepat, dia merasakan adanya energi dari Shevia dan Rinjani.โTernyata mereka.โ Juna tersenyum setelah memahami dari mana energi tambahan untuknya datang secara tak terduga.Saat ini, pedang di tangan Juna menebas tegas ke depan sehingga dengan cepat menyebabkan udara mengalir berputar mengakibatkan munculnya pusaran udara hanya dari ayunan pedang tersebut.Wusshh!Kibasan pedang Juna memicu beberapa ledakan bunyi memekakkan telinga ketika gelombang udara yang tadinya hanya memunculkan pusaran angin, kini berubah menjadi badai, menyapu udara di sekitar Lexus.Energi petir beserta angin badai dari kibasan pedang Juna menyerbu ke Lexus, bagaikan ular raksasa membuka mulutnya hendak menelan Lexus untuk mengunyahnya menjadi ketiadaaan.โJangan harap semudah itu!โ seru Lexus ketika dia juga mengibaskan pedang api hitam di tangannya sehingga energi api miliknya bertabraka
โJangan sombong dulu, manusia bangs4t!โ teriak Lexus pada Juna. โJangan kau kira karena kau memiliki zirah itu maka kau bisa sekuat aku!โLexus merobek udara hampa dan mengempaskan angin panas yang bisa membakar kulit manusia biasa dengan segera meski hanya dari hempasan anginnya saja.Juna tidak gentar meski fisik Lexus sudah semirip iblis. Dia memiliki banyak dendam terhadap sosok di depannya. โKau yang akan berakhir mengenaskan, Lexus!โZirah di tangan Juna mengumpulkan energi murni yang kini bermuatan energi keilahian.Dhuaarr!Ketika pukulan Juna bertabrakan dengan tinju iblis Lexus, mereka berdua sama-sama terdorong ke belakang. Tapi Juna lekas menerjang maju lagi, tak memberi kesempatan Lexus untuk menarik napas berikutnya.โKau sudah tak sabar mati, hah?โ teriak Lexus sambil mendorongkan energi iblisnya ke arah Juna.Tangan berzirah Juna menangkap kepalan tangan Lexus dan mendorongnya ke samping agar dia bisa menyarangkan tinju di tangan lain ke tubuh Lexus.Dhaakk!Betapa kag