Share

Bab 070

Author: Queen Moon
last update Last Updated: 2025-02-04 21:46:31
“Ini kampus terbaik dan terkenal di Capital, apa kalian tidak takut konsekuensi dari perbuatan kalian jika menyakitiku di area kampus!” Laura berteriak keras, berharap ada yang mendengarkannya, dan juga memperingatkan orang yang mengangkat teleponnya.

Pemuda itu tertawa mengejek. “Ya, kami juga nggak peduli dan nggak kuliah di kampus sampah yang penuh orang-orang angkuh seperti kalian,” balasnya sinis lalu memerintahkan kedua temannya.

“Bawa dia.”

Salah satu pria menutup mulut Laura dengan lakban saat dia berteriak. Mereka menariknya ke tempat yang sepi dan masuk ke salah satu gudang.

Laura memberontak dengan sekuat tenaga, tapi kekuatannya tak bisa dibandingkan dengan kedua pria itu. Mereka melemparnya ke lantai gudang yang keras dan kotor.

“Jalang, sebaiknya kamu nggak berisik dan bermain dengan kami,” kata pemuda pacar Amy.

Laura takut melihat ekspresi mesum di wajah mereka dan bergerak mundur.

“Jika kamu berani menyakitiku, keluargaku nggak akan melepaskan kalian maupun pacarmu,” a
Queen Moon

Hai apa kabar readerku, terima kasih sudah sentiasa menunggu cerita ini. Jangan lupa vote dan kasih bintang 5 untuk cerita author ya biar Author semangat nulis^_^

| 5
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Normina Maria Atakama
thor please up setiap hari
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 071

    Laura menjerit keras hingga paru-parunya sakit. Tangannya berusaha sekuat tenaga mendorong pria di atasnya.Sementara Rendy, pacar Amy, merekam kejadian itu dengan senyum jahat di wajahnya.“Enyah!” Dia berusaha menendang pria itu dan menggunakan lututnya mengenai selangkangannya.Pria itu mendesis kesakitan dan menampar kuat wajah Laura.“Dasar jalang!”Pipi Laura terasa sakit dan pandangannya berputar sesaat. Sudut bibirnya robek hingga dia merasakan darah di lidahnya.Sementara para pria itu tertawa terbahak-bahak, berusaha merobek bajunya.Laura menggeleng kepala putus asa, berusaha mendorong tangan-tangan yang merobek pakaiannya dan berteriak.“Keluargaku adalah keluarga Adams, kalian akan menderita jika menyakitiku. Keluargaku nggak akan melepaskan kalian!”“Siapa pula keluarga itu?” balas Rendy acuh tak acuh. “Kami tidak peduli kamu berasal dari keluarga mana. Kamu hanya anak yatim miskin yang jadi pelayan di keluarga Samson. Tidak ada yang akan peduli padamu.”“Suamiku, Lucian

    Last Updated : 2025-02-05
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 072

    Laura mendapat pelecahan, tentu Lucian tidak akan membuat masalah ini tersebar untuk menjaga reputasi Laura. Laura juga selalu tidak ingin menarik perhatian atau mencolok. "Baik, Tuan Wilson." Lucian menutupi wajah Laura dengan jaket dan membawanya pergi dari gudang itu. Sementara Rendy dan dua anak buahnya diringkus oleh sekuriti kampus. Amy juga tidak akan mendapat nasib baik setelah membuat pacarnya melakukan tindakan kekerasan pada Laura. Keluarga Adams juga akan mengejarnya setelah mendengar berita penganiayaan pada Laura. Mia dan Cassie mengikuti Lucian ke rumah sakit. Mereka berdua sangat cemas dan ketakutan melihat kondisi Laura, mengesampingkan rasa ingin tahu mereka terhadap Lucian yang menjadi suami Laura. Keluarga Adams segera mendapat kabar dari Profesor Robbin yang memberi tahu mereka. . . Laura bermimpi aneh. Dia berada di sebuah ruangan yang sangat dikenalnya: rumahnya, dikelilingi oleh para pelayan lama. Rumah itu didekorasi dengan hiasan pemakaman. Waj

    Last Updated : 2025-02-05
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 073

    Sean mengusap kepalanya dan mengerutkan kening.Willy tersenyum hangat pada Cassie. “Kamu pasti anak perempuan dari keluarga Crowell, kan?”“Y-ya…,” Cassie tersenyum gugup.“Kamu pasti tahu kami siapa, kan?”“Ya… Anda dari keluarga Adams?”“Benar, kami dari keluarga Adams. Tapi kami tidak ingin identitas kami terlalu menarik perhatian dan nggak ada yang boleh tahu, termasuk suami Laura.”Cassie mengangguk bingung, tapi tidak berani bertanya. Dia terlalu gugup bertemu seluruh anggota keluarga Adams yang bergengsi.Mia berusaha untuk tidak bersuara. Dia tidak berasal dari keluarga kaya dan terkemuka seperti Cassie, sehingga keberadaannya kurang diperhatikan.Ada begitu banyak pertanyaan di kepalanya. Apa sebenarnya hubungan Mia dan keluarga Adams? Sekelas bersama para pewaris keluarga konglomerat Capital, dia sedikit mengetahui tentang keluarga-keluarga terkemuka, termasuk keluarga Adams. Tidak banyak yang mengetahui wajah atau bertemu langsung dengan anggota keluarga Adams, selain Tri

    Last Updated : 2025-02-06
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 074

    “Begitu ya….” Laura bergumam, keningnya berkerut.“Jangan terlalu dipikirkan. Amy pasti akan ketemu dan dihukum. Kamu harus beristirahat, kamu sudah banyak menderita hari ini,” kata Mia, menarik selimut untuk menutupi tubuh Laura.“Ya, terima kasih sudah menjagaku hari ini. Kalian juga harus pulang. Orang tua kalian pasti khawatir,” balas Laura.“Kami akan menjengukmu besok.” Cassie melambai padanya, lalu bersama Mia keluar dari kamar rawat Laura.Laura menghembuskan napas setelah Mia dan Cassie pergi. Dia merasakan rasa sakit di lengannya dan ingin tidur.Tapi dia takut tidur, takut mimpi di kehidupan sebelumnya kembali padanya.Dia menarik napas, mencoba rileks dan tidak memikirkan mimpi di kehidupan sebelumnya.Lambat laun, matanya mulai terpejam dan dia tenggelam dalam mimpinya...Selama ini, Amy telah mengamati apa yang dilakukan pacarnya.Rendy, adalah pacar miskin yang tidak disukainya. Tapi dia rela melakukan apapun untuknya, hingga dia selalu memanfaatkan Rendy untuk mengur

    Last Updated : 2025-02-06
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 075

    Mata wanita itu terpejam, keringat dingin mengalir di pelipisnya. Tangannya mengepal di selimut; Laura tampak tidak tenang dalam tidurnya. Dia memimpikan kehidupan sebelumnya, seakan nyata menyaksikan dirinya memohon belas kasihan Lucian untuk melihat putrinya untuk terakhir kali. Dia menyaksikan seluruh penderitaannya hingga meninggal dengan ditusuk di jantungnya. Rasa sakit di dadanya begitu nyata.“Sakit…,” rintihnya.Lucian, setengah tertidur di samping tempat tidurnya, tiba-tiba mendengar tangisannya yang lemah, putus asa dan tak berdaya. Dia menangkap tangannya yang mencengkeram dadanya.“Ssst, Laura, tenanglah…,” bisiknya.Seakan menemukan penyelamatnya, Laura menggenggam tangannya erat. Jari-jari mereka saling bertaut. Mata wanita itu masih terpejam dengan gelisah. Lucian mengeluarkan sapu tangannya untuk mengusap keringat di keningnya. Air mata mengalir di pipinya. “Ssst, tidak apa-apa sayang…,” bisiknya lagi, membujuknya tenang.Cengkeraman tangan Laura mengendur, dan p

    Last Updated : 2025-02-08
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 076

    Perawat laki-laki itu pergi setelah diusir Lucian.Laura mendesah, merasa agak canggung dengan Lucian setelah ciuman panas yang dimulai olehnya. Dia menggelengkan kepala, tak kuasa menahan kandung kemihnya. Dengan tangan kiri memegang infus, dia berusaha turun dari tempat tidur. Dia tak sabar menunggu perawat wanita datang membantunya.Saat turun, dia tiba-tiba merasa pusing dan hampir jatuh. Lucian dengan cepat menahannya. Satu tangannya di pinggangnya, tangan lainnya memegang infus. Laura merasakan panas tubuhnya dalam kedekatan itu dan mengingat sesi intim yang hampir membuat mereka bercinta di ranjang pasien. Dia merasa gelisah dan menggeliat mendorong Lucian, “Aku harus ke kamar mandi…""Oke, ayo. Aku akan membantumu.""Membantuku?" Mata Laura melebar menatapnya.Mata biru Lucian tampak gelap, menatapnya intens, mengingatkan Laura akan tatapan panas dan laparnya beberapa saat lalu. Wajah Laura terasa panas. Dia menepis tangan Lucian, "Tidak usah, aku bisa sendiri.""Jangan m

    Last Updated : 2025-02-09
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 077

    Lucian menegang.“Itu hanya mimpi buruk. Tidak nyata.”Laura memejamkan mata. Dia jauh lebih tahu apa itu mimpi buruk atau tidak.“Itu bukan hanya sekedar mimpi buruk. Aku merasakannya sendiri.” Suara Laura semakin pelan dan matanya terpejam saat kantuk mulai menghampiri. Tapi bibirnya tetap bersuara. “Kupikir aku berada di akhirat saat jantungku ditusuk dengan belati. Kemudian aku terbangun...”Suara Laura tak terdengar lagi, tapi Lucian mendengar kata-katanya dengan sangat jelas dan entah mengapa merasa gelisah.“Dalam mimpimu kamu meninggal?” bisiknya menatap belakang kepala Laura.Tak ada tanggapan darinya.Lucian ingin mendengar jawabannya, tapi melihat Laura sudah tertidur, dia tidak ingin membangunkannya.Kepalanya kembali memutar kata-kata Laura dan terus terngiang-ngiang di benaknya, membuatnya tidak bisa tidur.Dia menatap punggung Laura dengan tatapan tak terbaca dan membungkuk untuk menarik selimut ke tubuhnya. Dia berhenti sejenak menatap wajah polos Laura sesaat dan men

    Last Updated : 2025-02-10
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 078

    "Kamu anak yang manis sekali." Willy menepuk pipi Cassie dengan penuh kasih sayang. Sikap manis Cassie begitu menyenangkan. Willy telah membesarkan tiga anak laki-laki yang tidak tahu bagaimana bersikap manja, dan putrinya hilang saat kecil. Meski Laura akhirnya ditemukan, putrinya tumbuh terlalu dewasa dan tidak bisa bersikap manis seperti Cassie. Willy merindukan anak perempuan yang bisa bersikap manja dan manis padanya. Sikap Cassie sedikit menghibur kerinduannya."Titip Laura ya, nanti Ayah Laura dan kakak-kakaknya akan datang berkunjung."Mata Cassie berbinar nakal. "Ya, Bibi. Jangan khawatirkan Laura, Anda harus segera pulang dan beristirahat."Willy terkekeh lalu mengambil tasnya dan pergi meninggalkan kamar rawat Laura.Setelah Willy pergi, Laura menatap Cassie dan menggelengkan kepala, berkata, "Cassie, apa kamu sedang mencari muka di depan Ibuku?""Ketahuan ya?" Cassie tak menyangkal dan terkekeh."Perilakumu sangat jelas sekali. Benarkan, Mia?"Mia mengangguk tenang, dud

    Last Updated : 2025-02-10

Latest chapter

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 142

    “Oh, benarkah? Aku nggak ingat,” Laura mengusap kepalanya dan tersenyum. “Wajar kalau kamu tidak ingat kamu hanya kuliah beberapa bulan sebelum pindah.” Bella tersenyum kecil.“Willy, putrimu sangat cantik. Dia sangat mirip denganmu,” Nyonya Collis memuji Laura.Willy terkekeh bangga. “Dia memang sangat mirip cantik dan putri berharga kami karena satu-satunya di generasi ini.”“Wah, kamu sangat senang memiliki kakak-kakak laki-laki yang paling tampan,” kata Bella menatap Laura dengan iri. “Iri sekali, aku kakak perempuan tertua dan adik-adikku sangat nakal.”Laura hanya menanggapinya dengan senyum sopan lalu meminta pamit karena dia lelah pulang kerja dan ingin mandi.“Pergilah sayang, dan jangan lama-lama karena kita akan makan bersama. Dan panggilkan Tristan. Sejak tadi sore dia mengurung diri di ruang kerjanya.”“Baik, Bu.”Laura meninggalkan ruang tamu itu dan naik ke lantai dua di mana kamarnya berada.Dia berjalan menuju ke kamarnya dan berpapasan dengan Tristan. Matanya membel

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 141

    “Kamu kembali untuk mengurus bisnis keluarga mu di Capital?”“Ya, ibuku juga ingin aku segera menikah. Aku sudah lama menunda masalah pernikahan.”“Oh. Apa kamu sudah punya calon?”Glenn tersenyum dan mencondongkan wajahnya ke sisi Laura. “Aku sudah punya calon yang aku inginkan. Tapi aku akan menunggunya membuka hati padaku.”Laura hanya tersenyum canggung dan meraih lauk untuk diletakkan pada di piring Amel.“Jangan menunda urusan pernikahanmu. Kamu bukan Kak Tristan yang masih punya Kak Dean dan Sean. kamu adalah putra tunggal Bibi Alina, dia pasti ingin kamu menikah dan memberinya cucunya.”“Kamu benar, aku nggak boleh menunda urusan pernikahan. Bagaimana jika kita—“Laura memasukkan lauk ke mulut Glenn untuk menutupnya. “Ini cumi-cumi tiram yang kamu suka. Apa enak?”Dia tidak ingin Glenn mengungkit lamarannya pada Laura di depan Amel. Pria itu akan selalu melamarnya setiap kali mereka bertemu.Glenn mengerucutkan bibirnya tapi menerima suapan dari Laura dengan senang hati.Urat

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 140

    Laura menjauh dari kamar rawat si kembar, dia memikirkan kemarahan yang ditunjukkan Tristan beberapa menit yang lalu. Jarang dia melihat kemarahan Tristan.Kakak pertamanya adalah seseorang yang jarang menunjukkan emosinya. Kadang-kadang dia tidak bisa menebak isi pikirannya.Dia punya tebakan bahwa si kembar adalah anak-anak Tristan. Jika tidak, Tristan tidak akan repot datang kemari hanya untuk melihat seorang anak yang sangat mirip dengannya jika dia tidak yakin anak itu bukan anaknya.Dia merasakan interaksi aneh antara Tristan dan Mia. Tapi satu hal yang pasti, ini tidak akan berakhir baik bagi Mia.Kakak laki-lakinya adalah seseorang yang ingin semuanya di bawah kendalinya, dan tidak mentolerir sesuatu keluar dari kendalinya. Dia seseorang yang menuntut dirinya menjadi sempurna dan mengembangkan tanggung jawab sebagai putra sulung dari keluarga Adams dan pewaris Adams Group, dia tidak ingin memiliki cacat dalam dirinya. Seperti keberadaan anak haram….Laura menggelengkan kepala

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 139

    “Apa yang ingin Anda bicarakan, Tuan Adams?” Mia menatapnya tenang.“Mari bicara di luar,” kata Tristan melirik anak-anak Mia yang menatapnya penasaran.Mia melirik si kembar dan mengangguk. Meski enggan, dia hanya bisa mengikuti Tristan.“Mari bicara di sini, Tuan. Aku tak bisa meninggalkan anak-anakku terlalu jauh,” kata Mia berhenti di koridor yang sepi dan tak jauh dari ruang rawat si kembar.Tristan berhenti dan menatap Mia. Wajah wanita itu sangat cantik dan percaya diri di depannya, menatap Tristan dengan mata yang acuh tak acuh.Tiga tahun yang lalu, dia mengenal Mia sebagai gadis yang tak berani bicara padanya apalagi menatapnya.“Kamu berbicara pada Lucian Wilson dengan begitu sopan dan takut, tapi di depanku kamu tidak takut.”“Apa hubungannya pembicaraan kita dengan Tuan Wilson? Tolong katakan apa yang ingin kamu bicarakan padaku. Jangan membuang-buang waktuku.”Sudut bibir Tristan terangkat. Dia menunjukkan sebuah map coklat pada Mia.“Rupanya kamu sudah berbohong. Kamu ng

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 138

    “Aku ….” Mia berdiri terkejut dengan kunjungan mendadak dari Tristan Adams.“Tuan Adams, apa Anda ada urusan di sini?” Dia bertanya dengan suara yang sangat sopan, menyembunyikan kecemasan di dadanya.Jantungnya berdegup kencang. Dia berdiri membelakangi anak-anaknya, mencoba melindungi anak-anaknya dari tatapan menyelidik Tristan.“Aku hanya penasaran karena ibuku tidak berhenti membicarakan anak-anak kembarmu yang mirip denganku. Jadi aku datang untuk melihat sendiri dengan mata kepalaku.” Tristan berjalan masuk dengan tenang dan melirik ke belakang punggung Mia.“Mama … siapa paman itu?” Alana meraih tangan Mia dan menunjuk Tristan.“Orang asing sayang. Mama nggak kenal.”“Oh ….”Raut wajah Tristan semakin datar. Dia menyerahkan oleh-oleh yang dibawanya pada Mia.“Ini untuk anak-anakmu. Kenapa kamu menyembunyikan wajah anak-anak itu dariku? Aku sangat penasaran apakah mereka sangat mirip denganku.”“Maaf. Anak-anakku takut dengan orang asing.” Mia menghindari tatapan tajam Tristan.

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 137

    “Nenek, Amel ikut ….” Amel sama gembiranya dengan neneknya dan masuk ke kamar rawat.“Maaf, ibuku sudah bersikap tidak sopan. Dia senang dengan anak-anak dan bersemangat setelah mendengar dari Dean bahwa si kembar sangat mirip dengan Kak Tristan. Maaf ya ….” Laura meminta maaf menyadari raut wajah Mia terlihat tidak nyaman sejak mereka datang.“Tidak apa-apa. Apa Dean Adams … dokter di sini? Dia menyelidiki tentang anak-anakku?” Mia bertanya pasrah sambil mengusap wajahnya.Dia tidak menyadari salah satu anggota keluarga Adams bekerja di rumah sakit ini. Dan dia tak mengantisipasi kakak kedua Laura begitu tertarik pada anak-anaknya dan mengungkit tentang si kembar pada keluarga Adams.Pasti kemiripan di kembar dengan Tristan di ceritakan pada seluruh anggota keluarga Adams dan menarik perhatian mereka. Karena itu seorang Matriarch keluarga Adams datang jauh-jauh kemari tanpa peduli waktu sudah hampir larut malam.“Ya, ini salah satu rumah sakit yang dikelola olehnya. Kak Dean melihat s

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 136

    Ekspresi Tristan juga berubah serius. Dia berdiri dalam sekejap dari sofa.“Aku akan melihatnya sendiri!”“Tunggu! Tunggu dulu!” Dean buru-buru menahan kain celana Tristan. Untung kain celananya tidak melorot. Tapi Dean menatap tatapan sinis dari kakak tertua.Dia segera melepaskan celana Tristan dan cengengesan. “Aku nggak bilang anak-anak itu adalah anak-anak Tristan. Cuma bilang mirip!”Willy memukul pundak putranya gemas. “Kamu seharusnya bilang! Kamu hampir membuat ibu serangan jantung!”Tristan menatap adiknya tajam yang membuat Dean merinding takut.Dean mengusap belakang kepalanya. “Kalian akan lebih syok jika berkunjung dan melihat sendiri wajah anak-anak kembar itu. Mereka persis sekali dengan foto Kak Tristan di masa kecil. Lebih tepatnya kembar identik seperti aku dan Dean.”“mereka anak-anakmu berarti?”“Ibu, tolong jangan asal ambil kesimpulan, dong,” keluh Dean. “Pokoknya anak-anak itu persis seperti Kak Tristan. Ibu akan terkejut jika melihatnya nanti. Jadi aku ngomon

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 135

    Laura mengalihkan pandangannya ke samping. Posisi ini sangat intens dan membuatnya tidak nyaman.“Mengapa kamu peduli padaku? Saat itu kamu sudah bersama Viola. Apalagi yang kamu inginkan? Aku sudah melepaskanmu agar kalian hidup bahagia. Jadi, tolong menjauhlah dari hidup—”Laura tak sempat menyelesaikan kalimatnya karena bibirnya tiba-tiba terkunci dalam ciuman panas Lucian.Matanya melebar. Dia berusaha meronta dan mendorong pria itu, namun tubuh dan bibirnya tertawan oleh pria itu, dan dia tak bisa menggerakkan tubuhnya.“Lucian...” Laura tak sempat menyelesaikan kalimatnya karena lidah pria itu menyelinap masuk ke dalam mulutnya.Ciumannya sangat intens dan panas, mencuri nafas Laura. Lidahnya menggodanya dalam mulutnya membuat sensasi geli di bawah perut Laura.Laura menggelengkan kepala menyangkal ciuman ini sangat menggairahkan. Dia menggigit bibir bawah Lucian dengan kuat, menyebabkan pria itu mendesis dan melepaskan bibirnya.Dia dengan cepat mendorong lengan Lucian.“Dasar

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 134

    “Papa, kapan lagi Amel bisa ketemu Papa?” Amel menatap Lucian dengan penuh harap setelah Lucian selesai membayar makan siang mereka di kasir dan keluar dari restoran.Lucian berlutut di depan Amel dan mengusap kepalanya.“Amel bisa menghubungi Papa kapan saja. Apa Amel punya ponsel?”Amel menggelengkan kepala. “Mama nggak mengizinkan Amel pegang ponsel, nanti Amel jadi malas belajar.”“Benarkah, bagaimana ini? Kalau Amel punya ponsel, Amel bisa telepon Papa kapan saja. Bagaimana kalau telepon Papa dengan ponsel Mama?” Lucian berkata sambil melirik Laura yang berada beberapa langkah dari mereka, sedang menelepon seseorang di halaman parkir.Mata gadis kecil itu berbinar, lalu dia berlari menghampiri Laura dan menarik tangannya.“Mama, mama, mama!”Laura menunduk menatap Amel yang menarik-narik lengannya. “Ada apa, sayang?”Amel tersenyum lebar. “Boleh Amel pinjam ponsel Mama?”“Oh, tunggu sebentar, sayang.” Laura mengusap kepala Amel tanpa bertanya, lalu berbicara kembali di teleponnya

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status