แชร์

Bab 085

ผู้เขียน: Queen Moon
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-02-15 23:23:45

Cassie dan Laura keluar mall dengan menenteng banyak tas belanjaan.

Tiba-tiba sebuah mobil berhenti di depan mereka. Kaca jendela diturunkan, memperlihatkan wajah Lucian. Dia turun dari mobil dan menghampiri kedua gadis itu.

Laura mengerutkan kening menatap Lucian. Apa yang dilakukan pria itu di sini?

“Mengapa kamu di sini?”

“Aku mendengar kamu sedang keluar dan belanja dengan Nona Muda Crowell di mall. Jadi aku datang menjemputmu,” balas Lucian tenang.

“Apa kalian sudah selesai?”

“Y-ya, kami sudah selesai dan hendak pulang.” Cassie yang menjawab.

Lucian meliriknya lalu menatap lima kantung belanjaan di tangan Laura.

“Mengapa kamu nggak membawa pengawal atau pelayan pergi untuk membawa barang-barangnu? Apa kamu sadar lenganmu masih sakit?” katanya lalu mengambil paper bag di tangan kiri Laura dan melirik Cassie tajam.

Tatapannya terlihat jelas menyalahkan gadis muda itu.

Cassie meringis dan berkata, “Aku melihat Laura tampak bosan di rumah, jadi aku membawanya keluar belanja.”

“Lengan
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก
ความคิดเห็น (1)
goodnovel comment avatar
Sintia S
modus lu cessy......
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทล่าสุด

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Chapter 21

    “Kamu membuatku menunggu sangat lama ….” Tristan berbisik menggigit daun telingannya, tangannya meremas pantatnya membuat Mia memerah malu. Sensasi kenikmatan menjalari tubuhnya.Ketika Tristan akan menciumnnya lagi, Mia menahan dadanya seorang perawat mendekat menatap mereka dengan tatapan aneh dan merengut.Dia menyembunyikan wajahnya di dada Tristan.“Tolong … tidak di sini ….”...Mia tersentak ketika tubuhnya ditekan ke daun pintu kamar Tristan di apartemennya.Bibirnya mencium sepanjang leher Mia sebelum menemukan bibirnya.Mia mencengkeram rambutnya saat lidah pria itu membelit lidahnya. Tangan panas kasar pria menyentuh tubuhnya di mana-mana lalu menarik turun celana dalamnya dan mengangkat roknya.Mata Mia membelalak dengan malu saat Tristan melepaskan bibirnya dan meluncur turun ke bawah pinggulnya. Mulutnya terbenam di kelopak labianya.“Ap-apa … apa yang kamu lakukan? Di sana kotor ….” Mia mendesis mendorong kepala Tristan menjauh dari pinggulnya.Tristan menatapnya d

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Chapter 20

    Jantung Mia masih berdegup kencang, tak menyangka dirinya akan berhasil lolos dari Tuan Hendra dan perjodohan paksa yang dilakunan oleh ornag tuanya.Tangan Tristan yang melingkari pinggangnnya bergerak mengusap punggungnya dan salah satu tangannya melepaskan sapu tangan dari mulut Mia.“Tidak apa-apa, semua baik-baik saja. Kamu aman bersamaku.”Mia menyadari tubuhnya gemetar bersandar di tubuh Tristan.Dia menarik napas dalam-dalam dan menjauh dari Tristan. Kepalanya tertunduk saat dia mengucapkan terima kasih.“Terima kasih sudah menyelamatkan aku Tuan Tristan.”“Apa yang terjadi? Kamu membiarkan dirimu dijual oleh orang tuanmu begitu saja?” Suara Tristan terdengar sangat dingin. “Kamu selalu bersikap keras dan menolak dengan sangat keras, mengapa kamu tidak bisa melawan orang tuamu?! Ayahmu orang yang sudah meninggalkannu!”Mia memejamkan mata, tidak merasa marah mendengar kata-kata Tristan yang mengkritiknya.“Kejadian hari ini … aku dijebak oleh ayahku. Awalnya aku datang untuk m

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Chapter 19

    Dia mengenakan mantel hitam dan kaus hitam di baliknya, terlihat misterius dan mencolok jika dibandingkan dengan para direktur dan dokter yang menganakan jas putih. Wajahnya yang tampan terlihat dingin acuh tak acuh mendongak memandang ke arah mereka.Mia merasakan harapan memandang sosok Tristan dengan memohon.Dia meronta dari cengkeraman pria itu dan berteriak di balik sapu tangan yang dimasukkan ke dalam mulutnya."Trishmmp!"Tristan langsung menahan lift yang hendak tertutup dan memandang dengan dingin."Siapa kalian? Apa yang kalian lakukan pada wanita itu?""Jangan ikut campur, lanjutkan saja perjalanan kalian," balas Tuan Hendra acuh tak acuh."Kalian! Beraninya kalian begitu pada Tuan Adams?" Salah satu direktur rumah sakit menegur Tuan Hendra."Adams? Oh, maafkan aku ...." Sikap Tuan Hendra berubah dan dia mengernyit menunjukkan sikap hormatnya dengan sopan. "Sungguh kehormatan bertemu dengan salah tokoh terkemuka, tapi ini bukan urusan Anda."Tristan menatap mereka dingin

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Chapter 18

    Dia melirik Alya yang mengangkat dagu dengan angkuh. "Juga ... Ibumu bilang Tuan Hendra ini orang yang sangat kaya dan dengan uang 1 miliar ini, kami tidak akan pusing memikirkan tagihan rumah sakit Mitha dan kehidupan sehari-hari. Tidak seperti kamu yang bekerja sebagai sekretaris dengan gaji gede, aku dan ibumu tidak berpenghasilan gede dan hanya punya utang." Suaranya menjadi tergesa-gesa saat dia melanjutkan kalimatnya. "Jika kamu menikah dengan Tuan Hendra, hidupmu tidak akan susah. Kamu bisa menjadi Nyonya Hendra dan tinggal di rumah besar dengan banyak pelayan melayanimu. Anak-anakmu juga akan ditampung oleh Tuan Hendra. Kamu diuntungkan, begitu juga dengan kami. Jika kamu menikah dengan Tuan Hendra, kami janji tidak akan mengganggu kehidupanmu lagi."Mia mengusap rambutnya benar-benar sangat marah dengan ayah kandungnya yang seperti ini."Aku tidak peduli dengan alasanmu. Kamu tidak berhak atas hidupku atau mengaturku. Jika kalian butuh uang, jual saja Mitha!""Putriku sedang

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Chapter 17

    “Kamu beruntung sekali memiliki orang tua yang mau mempertahankan hidupmu tanpa tahu kapan kamu akan bangun dan menghabiskan biaya untuk tagihan rumah sakit.”Jika saat itu Mia yang ditabrak truk, mungkin ayahnya tidak akan peduli dengan hidupnya atau membayar biaya rumah sakitnya.“Tapi tetap saja mereka memerasku untuk membayar tagihanmu.”Dia mengusap keningnya dan berbalik untuk pergi dari tempat itu.Dia berhenti sejenak melihat Abraham dan Alya masuk dengan sekelompok orang.Alya berbicara dengan seorang pria paruh baya yang terlihat glamor mengenakan pakaian mewah dan jam tangan mahal. Sementara dua pengawal berada di luar."Ayah, kamu dari mana saja? Aku akan membayar tagihan rumah sakit Mitha ...."Abraham membuang muka, berdiri di samping Alya. Wanita itu seolah tidak melihat Mia dan berbicara manis pada pria berpakaian glamor."Nah, ini putri sulung kami, Mia Moore." Suara Alya terdengar lembut menunjuk Mia, memperkenalkannya pada seorang pria yang terlihat cukup tua."Baga

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Chapter 16

    Mia melirik dan melihat ayahnya menelepon.Dia tidak menjawab dan mengabaikannya sampai panggilan terhenti.Tapi tak lama kemudian ayahnya menelepon lagi.Syifa menoleh dari meja kerjanya dan menegur, "Sebaiknya kamu angkat atau matikan. Itu mengganggu, tahu.""Maaf…"Mia sangat ingin mematikan ponselnya, tapi jika dia tidak mengangkat panggilan telepon Alya akan datang ke perusahaan tempat kerjanya untuk mengganggu."Bu Mia…" Syifa sekali lagi meliriknya dengan tajam karena dering ponsel Mia kembali berbunyi."Maaf…" gumam Mia, bangkit dari kursinya dan keluar dari meja kerjanya sambil membawa ponselnya.Dia bersandar di dinding lorong dekat kantor CEO.Tempat itu sepi dan jarang ada yang datang ke kantor CEO saat Tristan tidak ada."Mia…" Suara ayahnya terdengar di ponsel, bukan Alya seperti yang diharapkan Mia.Dia menghela napas muram. "Ada apa, Ayah?""Kapan kamu akan datang?""Aku masih kerja, Ayah.""Uhm… tak bisakah kamu datang?""Enggak bisa, Ayah. Apa kamu ingin aku dipecat?

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status