Share

Bab 163

Author: Queen Moon
last update Huling Na-update: 2025-05-17 23:58:49

Sementara itu, Nyonya Wina menuntun Lucian ke kamar tamu. Mereka melihat dua pelayan berjaga di luar.

“Itu mereka! Mereka yang membawa Laura ke tempat tidur Tuan Finn.”

Lucian bergegas dengan amarah. Kedua pelayan menahannya. “Berhenti! Kamu tidak bisa masuk.”

Kedua pelayan itu berusaha menghentikan Lucian.

“Minggir!”

"Lucian!" Viola bergegas menarik tangan Lucian. "Sudah terlambat! Laura sudah menjadi pelacur Tuan Finn--"

"Aaaaa!"

Mereka tersentak mendengar teriakan wanita dari dalam kamar.

"Enyah!" Lucian membentak Viola dan menarik kerah dua pelayan, menyingkirkan mereka dari pintu.

Dia menendang pintu hingga terbuka. "Laura--!"

Viola tersenyum puas mendengar suara Lucian tercekat dan berjalan masuk untuk melihat kehancuran Laura. Dia membeku melihat keadaan sebenarnya di dalam kamar.

"Apa yang terjadi... Apa kamu membunuh Tuan Finn?" Dia menutup mulutnya, terkejut.

Di tengah ruangan, Tuan Finn terbaring di lantai bersimbah darah dari kepalanya. Laura berdiri kokoh dengan gaun mera
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Hi Hi
update dong tolong
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Chapter 34

    “Tuan Tristan. Tidak semua orang sepertimu yang hanya bermain-main untuk kepuasan sendiri,” balas Mia tanpa ekspresi.Tristan tidak menjawab. Ekspresi wajahnya terlihat muram.“Tolong buat kontrak dan penuhi syaratku. Beritahu aku setelah kontraknya selesai dibuat.”Mia melirik jam tangannya lalu berkata, “aku akan keluar. Sebentar lagi Bu Syifa dan Simon kembali.”Tanpa menunggu tanggapan Tristan, dia berjalan keluar dengan tergesa-gesa.Mia terkejut ketika keluar dari kantor Tristan, Syifa berdiri di depannya dengan tatapan menusuk.“Bu-bu Syifa … kapan kamu datang?” Mia agak cemas dan mencoba tersenyum profesional. “Hm, memangnya aku harus memberitahumu?” Syifa membalas acuh tak acuh.“Oh, tidak ….” Mia meremas tangannya yang berkeringat dingin, takut Syifa mendengar apa yang dia lakukan di kantor Tristan.Namun raut wajah Syifa terlihat datar san acuh tak acuh, membuat Mia tidak mengetahui apa dia tahu apa yang dilakukan Mia dan Tristan di dalam kantor.Mia menatap map coklat di

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Chapter 33

    "Ah, maafkan aku. Kupikir itu akan diserahkan sore ini karena aku baru mendapat tugasnya tadi," ujar Mia melirik Syifa bingung.Syifa tersentak dan menatap Mia tajam."Sepertinya ini salah paham. Aku yakin menyerahkannya jam sepuluh. Dan ...." Dia menelan ludah menyadari tatapan tajam Tristan tertuju padanya. Dia menundukkan kepalanya meminta maaf. "Maafkan aku. Aku keliru mengira berkas itu diserahkan nanti sore. Sepertinya aku salah memberi informasi pada Bu Mia."Tristan menutup berkas di atas meja Mia dengan suara keras."Baiklah, aku akan mentolerir kesalahan ini. Syifa, Simon ... Kalian akan menggantikan aku untuk mengevaluasi setiap departemen hari ini. Tidak ada departemen yang boleh terlewatkan.""Ya, Tuan."Syifa dan Simon mengangguk lalu berjalan menuju meja mereka untuk mengambil catatan dan tablet, lalu berbalik meninggalkan kantor itu.Mia bingung karena tidak mendapat tugas dari Tristan untuk mengikuti Simon dan Syifa."A-apa ... Tidak ada tugas untukku?"Meski hanya me

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Chapter 32

    "Hahaha, kami tidak terlalu dekat." Danis mengusap belakang kepalanya dan melirik Mia.Mia mengangguk dan menanggapi. "Ya. Aku mengenal Pak Danis saat dia membantuku mengangkat barang ke ruang arsip dan sering mengajak makan siang bersama.""Wah, sampai makan siang bersama. Pak Danis mencoba mendekati Bu Mia, ya?" ujar Seorang karyawan pria di samping Danis menggoda."Tidak, tidak seperti itu kok ... Bu Mia, jangan dengarkan ucapannya. Aku nggak begitu kok ...." Danis buru-buru membantah dengan panik. Tapi wajahnya memerah dan melirik Mia kikuk."Ah ...." Mia tak tahu harus berkata apa."Ayolah, nggak usah malu-malu. Tuan Tristan, tidak keberatan jika kamu mendekati sekretaris magangnya," goda pria itu lagi. Rekan-rekannya yang lain juga ikut menggoda."Wah, Bu Mia, kamu sudah menarik perhatian Pak Danis. Wajar sih, Bu Mia sangat cantik seperti selebriti," ujar Syifa ikut nimbrung dalam percakapan itu dan tersenyum pada Mia. "Pak Danis harus cepat loh, orang secantik Bu Mia ada banyak

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Chapter 31

    Mia mendongak menatapnya sementara Danis menegur para karyawan wanita."Semua ini sedang makan dan butuh ketenangan. Kalian membuat Bu Mia terganggu hingga dia tidak bisa makan dengan tenang.Mia membelalak mendengar kata-kata Danis yang menegur para wanita itu demi dirinya."Ah, jangan khawatir, aku tidak terganggu. Silakan lanjutkan saja obrolan kalian," ujarnya kaku dan mencoba tersenyum pada para karyawan wanita itu.Para karyawan di meja itu menoleh menatap Mia penasaran seolah baru menyadari MIa duduk di samping mereka."Bukankah dia sekretaris baru Tuan Tristan?""Dia makan bersama kita? Aku tidak sadar."Mereka berbisik-bisik dan menatap Mia, tersenyum dengan ramah."Bu Mia, maafkan kami. Kami tidak tahu kamu makan di sini. Kami terlalu asyik mengobrol.""Jangan khawatir, lanjutkan saja obrolan kalian. Aku tidak terganggu kok." Mia berkata dengan ramah pada mereka."Bu Mia sangat ramah sekali, berbeda dengan Bu Syifa," ujar salah satu karyawan."Husst ...." salah rekannya mend

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Chapter 30

    Melihat Tristan tidak akan berhenti, Mia menawarkan dengan malu-malu.“ba-bagaimana … bagaimana jika aku menghisapmu?”Tristan mendongak menatapnya, sudut bibirnya terangkat. “Baiklah.” Dia menarik keluar tangannya yang di bawah rok Mia dan menjauh sedikit untuk melepaskan tiga kancing kemejanya. Dia mencengkram pergelangan tangan Mia, lalu menariknya ke arah kamar mandi.Di dalam kamar Mia didorong berlutut di depan Tristan.Pria itu mencengkram rambutnya lembut sementara tangan satunya membuka kancing celananya lalu mengeluarkan batang kerasnya yang menegak di depan wajah Mia dan menekan ke bibirnya.“Sekarang … hisaplah.”..."Apa kalian sudah mendengar rumornya?"Di kantin cukup ramai di jam makan siang. Mia duduk bersama karyawan lain dan Danis. Sekelompok karyawan wanita duduk di sampingnya bergosip. "Rumor apa?""CEO kita memiliki wanita simpanan."Mia hampir tersedak nasinya mendengar ucapan karyawan wanita di sebelahnya."Kamu baik-baik saja?" Tanya Danis lalu menyerahkan

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Chapter 29

    “Tuan Tristan, apa kamu yang kamu lakukan?” Desis Mia menahan dada Tristan yang menekannya dan meronta agar pria itu melepaskannya.Tristan menangkap pergelangan tangannya dan menekan ke dinding. Tatapannya tidak lepas dari wanita itu.“Apa kamu marah?”“Ya, siapa yang tidak nyaman jika kamu tiba-tiba seperti ini?” gumam Mia dengan suara pelan.“Bukan itu. Apa kamu marah karena aku tidak ingin kita menikah?”Mia mendongak menatapnya, matanya tidak berkedip. Setelah beberapa saat dia berkata dengan acuh tak acuh.“Aku tak berhak marah. Kita juga hanya partner sex, aku sangat sadar diri tidak pantas menikah denganmu atau menjadi bagian dari keluarga Adams.”Tristan terdiam sesaat lalu bergumam. “Aku tidak akan menikah. Aku tidak menyukai ikatan seumur hidup, karena itu aku tidak menikah dengan siapapun. Tidak ada wanita lain yang aku nikahi selama aku bersamamu.”“Aku tahu.” Tanggapan Mia masih acuh tak acuh.Tristan menatapnya dan meraih dagunya, membuatnya mendongak menatapnya.“Seper

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status