Share

Pulang?

Aku benci belajar.

Itulah sebab mengapa aku mendadak menjadi artis fenomenal yang membelakangi papan tulis. Pak Luth yang terkenal baik hati itu melempariku dengan kapur tulis warna yang ia gunakan untuk menggambar bunga-bunga di kelas ketika mendapati ku tertidur pulas di kelasnya. Aku sudah menguap hampir belasan kali saat beliau menerangkan tentang bagaimana putik dan serbuk sari bersatu.

Aku langsung membuat kesimpulan, hidupku tak lebih rumit dari perkawinan silang tumbuhan. Aku menguap, mengedipkan mata, menguap, mengedipkan mata. Siklus itu berlangsung selama jam pembelajaran.

Ku amati pojok kelas, Grandia tengah bersandar di tembok. Tangannya disilangkan di depan dada. Dia menatapku datar saat aku melemparkan tatapan ini-semua-salah kamu-mengajakku-aku-begadang-sampai-malam.

Bel istirahat berbunyi tepat di atas kepalaku. Pak Luth berjalan keluar dari kelas tanpa menatapku sama sekali. Semu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status