Share

Rencana untuk kawan

***

Kuhampiri Nathan dan Violet yang duduk di bangku pengunjung, mereka berdua tampak begitu khusyuk membaca draft sampai tak menyadari keberadaanku di depan mereka.

“Apa kamu butuh sesuatu, Revan?” tanya Violet.

Aku mengangguk, aku menjanjikan kepada mereka untuk mengobrol saat istirahat pertama persidangan. Mereka tidak banyak membantah dan menyetujui apa yang kuperintahkan.

Tiara tiba-tiba datang, wajahnya sama penasaran dengan mereka berdua ketika menatapku. Aku langsung menghentikan pembicaraan tersebut dan berjalan kembali ke kursi panasku, Tiara hanya terdiam melongo melihat sikap kami yang cuek.

Persidangan berjalan alot, meski Nathan dan Violet banyak berbicara tentang fakta. Namun, hakim yang memimpin persidangan sepertinya tidak ingin mengakui hal tersebut, ia terus saja meminta skorsing waktu yang memuakkan.

Seperti layaknya pertandingan bulutangkis, Nathan dan Violet terus melemparkan serangan ke kubu lawan, kulihat

Rafaiir

Pilihan apa yang akan Revan putuskan? Memilih tinggal atau pergi? Simak terus kelanjutannya, yah. Jangan lupa vote, comment dan share ke temen-temen kalian, yah. Selamat siang

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status