Share

24. Kesedihan Dhea mengenang ayah dan adiknya

Part 24

Dhea kembali terbangun pagi ini tepat pukul lima pagi, dia segera mengecek ponselnya, kemarin dia sudah menyetel aplikasi azan di HP-nya, kenapa tidak berbunyi? Wanita muda itu mendesah, ternyata ponselnya memang dimatikan nada deringnya.

Dhea menarik selimutnya, ternyata di sebelahnya suaminya tertidur dengan nyenyak. Kapan lelaki ini pulang ke rumah? Tadi malam Dhea tidur jam sebelas malam, lelaki ini belum pulang ke rumah. Sayangnya Sania tidak bisa menemaninya lebih lama, sehingga adik iparnya itu pulang pukul sepuluh malam.

Dhea beranjak ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu, ketika keluar kamar mandi, ternyata Bram sudah bangun, dia tengah duduk di pinggir ranjang dengan kakinya menjuntai mengenai lantai.

"Sudah bangun, Bang? Ayo kita salat subuh berjamaah," ajak Dhea sambil mengambil mukena di lemari.

"Iya, tunggu sebentar!"

Dengan langkah gontai, Bram menuju kamar mandi, sementara Dhea menggelar sajadah untuknya dan suaminya.

Bram langsung mengenakan kain sarung da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Gav Ri
kok males sama Bram ayo Dhea cepet sadar tinggalkan aja tuh suami yang sok baik...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status