Share

Bab 19

Tika mengerjapkan mata, seketika ngilu terasa di sekujur tubuhnya. Meski begitu, senyumnya merekah. Rasa sakitnya setimpal dengan apa yang dia peroleh, menjadi kekasih Axel. Pria yang amat disukainya. 

"Pasti, Rose akan kaget setengah mati kalau aku memberitahunya soal ini," senyum Tika makin terkembang membayangkan raut Rose.

"Tapi, Axel tidak menginginkan hubungan kami diketahui." 

Tika menghela napas, lalu perlahan bangun dari posisi tidurnya. Tika mengecek ponselnya yang disimpan di nakas dekat tempat tidur. Ada panggilan dari Rose. 

"Baru saja aku memikirkan anak itu, ternyata dia langsung menelepon," gumam Tika sebelum menggeser tombol hijau pada layar ponsel.

"Tika, aku kangen banget sama kamu tau." Suara khas Rose langsung terdengar nyaring dari seberang.

"Rose, nanti orang salah paham kalau mendengar ucapanmu," protes Tika.

"Tika, sejak kapan kau peduli ucapan orang."

"Sejak sekarang."

"A

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status