Share

Bab 18

Axel termangu mendengar pengakuan Tika. Namun, dia enggan melepaskan dekapannya meski Tika meminta dilepaskan. Ditatapnya wajah Tika dengan seksama lalu ditatapnya mata wanita itu dalam.

'Siapa bilang aku mempermainkanmu, bodoh?' pekiknya dalam hati.

"Axel, lepaskan aku. Aku bisa jalan sendiri," Tika memohon. Alkohol memang luar biasa, bahkan Tika jadi memiliki keberanian untuk mengungkapkan perasaan yang telah lama disimpannya.

Axel tidak menjawab, dia masih memandang Tika lekat, membuat wanita itu makin tersipu.

"Ax, please?"

Bukannya mendengar permintaan Tika, Axel justru mendaratkan ciuman lembut ke bibir wanita itu, membuat Tika membeku. Ciuman itu hanya sesaat tapi bagi Tika seperti selamanya.

"Jangan terlalu banyak bicara," ucap Axel datar setelah mencium Tika.

"Axel," panggil Tika lembut sembari menatap Axel dalam.

"Ya?" 

Tika membalas jawaban Axel dengan ciuman. Kali ini tautan itu berlangsung cukup lama. R

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status