Share

Esensi Ruh

Di ruang megah Akademi Thunders Elite, sinar matahari menyinari ruangan yang luas dengan langit-langit yang tinggi. Dinding-dindingnya dihiasi dengan ukiran indah yang mencerminkan kebesaran dan keanggunan akademi tersebut. Perabotan dan furnitur yang elegan terpampang dengan apik, menciptakan atmosfer yang mewah namun terasa nyaman.

Di tengah ruangan, Nona Rexana, pemilik Akademi Thunders Elite, berdiri dengan anggun. Tubuhnya yang ramping dan tinggi menunjukkan keturunan ras Nymphys, ras sihir yang mempesona. Gaun yang dikenakannya terbuat dari kain yang cantik dan sensual, mengikuti lekuk tubuhnya yang sempurna.

Dengan rambutnya yang panjang dan mengkilap, mengikatnya dengan mahir dalam sanggul yang cantik. Beberapa helai rambut yang lembut terlepas dari sanggulnya, menambah pesona alami pada penampilannya.

Di tangan kanannya, Nona Rexana memegang kipas tangan yang bukan sembarang kipas. Kipas tersebut adalah karya seni yang terbuat dari bahan-bahan pilihan dan dihiasi dengan ornamen yang halus. Tiap gerakan tangan Nona Rexana dengan kipas tersebut terasa begitu anggun dan terkoordinasi, seolah menari dalam harmoni yang sempurna.

"Rexana, ternyata dugaan kita benar. Valviect berasal dari ras Ansiel yang konon setiap mahluk rasnya memiliki Esensi Ruh. Sepertinya Valviect pun tidak sadar, karena dia juga terkejut saat sayapnya membentang," ujar Hao Chen dengan suara yang penuh keyakinan.

Suasana ruangan Rexana dipenuhi dengan kehadiran yang tegang dan penuh antisipasi. Valviect berdiri di depan pintu, dadanya naik turun dengan cepat karena perasaan gugup dan keingintahuan yang melanda dirinya. Master Hao Chen telah meminta Valviect untuk menemui Rexana, dan sekarang saatnya tiba.

Dengan napas yang dalam, Valviect mengetuk pintu dengan lembut. Seakan-akan seluruh dunia berhenti sejenak saat pintu itu terbuka perlahan. Di baliknya, Rexana muncul dengan senyum hangat yang menyebar ke wajahnya.

"Mari masuk, Valviect," ucapnya dengan suara lembut namun penuh kekuatan.

"Aku telah lama menantimu."

Dengan langkah ragu, Valviect memasuki ruangan itu. Mata Valviect terpesona oleh keindahan ruangan yang memancarkan aura magis dan elegan. Dinding-dindingnya dihiasi dengan artefak-artefak misterius, sementara cahaya lembut memancar dari lentera kristal yang tergantung di langit-langit.

Rexana berdiri di tengah ruangan, memancarkan keanggunan dan kepercayaan diri yang mengesankan. Rambutnya yang disanggul cantik tergerai dengan angin lembut, dan kipas tangannya memberikan sentuhan elegan pada setiap gerakannya.

"Duduklah, Valviect," ucap Rexana seraya menunjuk ke kursi yang nyaman di depan meja kerjanya.

"Valviect, apa yang kau rasakan saat itu? Ketika sayapmu muncul, ketika Esensi Ruhmu terbangun?" tanya Rexana, suaranya penuh dengan kelembutan namun penuh arti.

Valviect menelan ludah. Semua mata terarah padanya, menanti jawabannya. Ketegangan dalam dirinya semakin memuncak.

"Demi kebenaran, aku merasakan sesuatu yang luar biasa. Ada kekuatan yang terbangun di dalam jiwaku tapi aku tidak tahu apa itu Esensi Ruh. Dan... sayapku muncul secara tiba-tiba," ucap Valviect dengan suara bergetar namun penuh dengan kepastian.

Ketika Valviect mencermati wajah Rexana, kepingan memori mulai terjalin dalam benaknya. Dia mengingat momen saat dirinya berada dalam bahaya, terjebak di antara dunia kegelapan. Dan kemudian, seperti kilat yang menyambar, Rexana muncul dengan kekuatan yang tak terduga. Dia melambaikan kipas tangannya dengan elegan, mengeluarkan serangan magis yang memukau, menyelamatkan Valviect dari kejatuhan di tebing yang tinggi.

"Wajahnya tampak tidak begitu asing," gumam Valviect dalam hati.

Namun, pertanyaan lain muncul dalam pikiran Valviect. Apakah ada sesuatu yang ingin diketahui atau dibagikan oleh wanita ini? Rasa ingin tahu menggelora dalam dirinya, mendorongnya untuk mencari jawaban di balik panggilan ini.

Valviect merasa bahwa saat ini ada lebih banyak yang tersembunyi di balik kehadiran Rexana. Dia adalah sosok yang jauh lebih besar dari sekadar seorang wanita anggun dengan kipas tangannya yang memikat. Ada kekuatan dalam dirinya, kekuatan yang telah menyelamatkan Valviect dari kehancuran dan membuka jalan baru dalam hidupnya.

"Perkenalkan, dia adalah Nona Rexana. Pemilik akademi ini sekaligus sosok yang menyelamatkanmu."

Master Hao Chen menyadari bahwa Valviect masih belum menyadari siapa sebenarnya Nona Rexana yang berdiri di hadapannya. Dengan senyuman samar, Hao Chen memutuskan untuk mengungkapkan sebuah fakta menarik kepada Valviect.

"Ini mungkin akan membuatmu terkejut, Valviect," ujar Hao Chen dengan nada sedikit jenaka, mencuri perhatian Valviect.

"Saat kau hendak terjatuh di tebing yang tinggi, beliau menyelamatkanmu dan membawamu ke akademi. Apa kau masih ingat?" tanyanya untuk mencairkan suasana yang membingungkan bagi Valviect.

Valviect tidak menjawabnya.

"Baiklah jika kamu tidak mengingatnya. Jangan terlalu dipaksakan. Aku hanya ingin memperkenalkan sosok penyelamatmu ini."

"Tahukah kamu bahwa Nona Rexana di sini, meskipun tampangnya terlihat begitu muda dan segar, sebenarnya telah hidup selama lebih dari 100 tahun? usianya kini sudah menginjak 200 tahun. Dia sudah sangat tua."

Valviect memandang Rexana dengan keterkejutan dan kebingungan yang jelas tergambar di wajahnya. Bagaimana mungkin seseorang yang terlihat begitu muda itu ternyata berusia 200 tahun?

"200 tahun? Yang benar saja?!" kata Valviect dengan nada kejutnya dalam hati.

Rexana, yang sedari tadi berdiri dengan anggun, tidak bisa menahan tawa kecil. Dia mengangkat bahu dengan santai, "Ya, memang benar," ujarnya dengan nada ringan.

"Aku bisa dibilang memiliki 'umur' yang panjang, Valviect. Tapi jangan khawatir, ini bukan berarti aku akan memberikanmu nasihat tentang perawatan kulit atau ramuan keabadian!"

Master Hao Chen ikut tertawa mendengar kekonyolan Rexana, "Kamu bisa mengandalkan Rexana untuk menyelamatkanmu dari bahaya, Valviect, tapi jangan pernah memintanya untuk memberikan tips tentang awet muda!" tutur Hao Chen dengan nada humor.

"Valviect," ucap Rexana dengan suara lembut, "aku harus memberitahumu sesuatu yang mungkin sulit untuk diterima. Kamu telah kehilangan ingatanmu. Semua kenangan tentang dirimu, rasmu, dan bahkan identitasmu seolah lenyap."

Valviect merasakan kebingungan dan kekhawatiran yang melanda dirinya. Dia memandang Rexana dengan tatapan penuh keraguan, namun juga dengan sedikit harapan.

"Dalam keadaan seperti ini, penting bagimu untuk mengetahui asal usulmu, Valviect," lanjut Rexana dengan lembut.

"Kamu berasal dari ras Ansiel, ras yang memiliki kemampuan magis luar biasa. Salah satu keistimewaan mereka adalah keberadaan 'Esensi Ruh' yang tertanam di dada mereka."

Valviect mendengarkan dengan penuh konsentrasi, mencoba memahami informasi yang diberikan. Esensi Ruh, kata-kata itu mencuri perhatiannya.

"Dalam keadaan seperti ini, aku tidak tahu harus berbuat apa," gumam Valviect, suaranya terdengar terguncang.

"Kehilangan ingatan dan tidak tahu siapa aku sebenarnya... Ras Ansiel, Esensi Ruh... semuanya terdengar begitu asing bagiku."

Tiba-tiba, Rexana mendekat dengan perlahan, matanya memancarkan keanggunan dan kekuatan. Dia meletakkan tangan lembutnya di atas lengan Valviect, membuatnya terkesiap.

"Valviect," ucapnya dengan suara lembut namun penuh kekuatan, "aku memahami rasa kebingungan dan ketakutanmu. Namun, kamu harus percaya bahwa dalam dirimu terdapat potensi besar yang mungkin belum terungkap sepenuhnya. Esensi Ruh dalam dirimu menawarkan kesempatan untuk menemukan kembali jati dirimu yang sejati."

Valviect merasakan ketegangan memenuhi tubuhnya. Ia berjuang antara rasa ingin tahu dan ketakutan akan apa yang mungkin dia temukan jika mengikuti petunjuk Rexana.

Sementara itu, Hao Chen berdiri di sudut ruangan dengan wajah serius. Dia merasa ada suatu rahasia yang belum terungkap sepenuhnya, dan kehadiran Valviect telah membangkitkan kekuatan yang lama terpendam.

Hao Chen melangkah maju dan menyela percakapan mereka. "Rexana, apakah kamu yakin ingin mengungkapkan semua ini pada Valviect? Apa yang ada di balik Esensi Ruh dan rasnya bisa mengancam seluruh dunia ini!"

Wajah Rexana tampak tegas dan penuh keyakinan, sedangkan Hao Chen tetap serius dengan keraguan yang tampak jelas di matanya. Suasana ruangan penuh dengan ketegangan saat mereka saling berhadapan.

Hao Chen melangkah mendekati Rexana, pandangannya menembus matahari yang memancar dari jendela besar. "Rexana, kau tak menyadari apa yang kita hadapi di sini. Esensi Ruh bukanlah hal yang sepele. Itu adalah kekuatan yang bisa menghancurkan maupun menyelamatkan dunia. Apakah kita berhak mempertaruhkan semuanya pada seseorang yang baru saja kita temui?"

Rexana tidak mundur sedikit pun. Dia menatap Hao Chen dengan tatapan yang memancarkan kekuatan. "Hao Chen, aku memahami risikonya. Namun, jika kita tidak berani mengambil langkah maju, bagaimana kita bisa menemukan jawaban yang kita cari selama ini? Valviect bukanlah sembarang orang. Ada kekuatan luar biasa yang tersembunyi dalam dirinya, dan kita harus membantu mengarahkannya."

Hao Chen menggigit bibirnya, masih tidak yakin dengan keputusan yang diambil oleh Rexana. Dia merasa ada sesuatu yang hilang, sesuatu yang belum mereka ketahui tentang Esensi Ruh dan ras Ansiel.

"Dalam sejarah panjang ras Ansiel, Esensi Ruh selalu menjadi rahasia yang terjaga dengan baik. Apakah kita siap untuk mengungkapkannya pada dunia luar?" tanya Hao Chen dengan nada yang meragukan.

Rexana menghela nafas dalam-dalam. Dia tahu betapa berharganya rahasia ini dan apa yang bisa terjadi jika jatuh ke tangan yang salah. Namun, dia juga meyakini bahwa saatnya telah tiba untuk membuka pintu menuju kebenaran.

"Hao Chen, kita tidak dapat membiarkan rasa takut menghalangi kita untuk maju. Esensi Ruh adalah bagian dari dunia sihir yang harus kita pahami. Kita tidak bisa melindungi apa yang tidak kita mengerti. Valviect adalah kunci untuk mengungkap misteri ini, dan kita harus mempercayainya."

Mata mereka bertemu dalam keheningan yang sarat makna. Rexana dan Hao Chen adalah dua kekuatan besar dalam dunia sihir, namun pandangan mereka tentang Esensi Ruh dan Valviect terbelah.

Rexana merasa panggilan tak terelakkan untuk membantu Valviect memahami dan menguasai kekuatan yang ada padanya. Dia percaya bahwa hanya dengan bimbingan yang tepat, Valviect bisa menjadi pilar kekuatan yang melindungi dunia.

Hao Chen, di sisi lain, masih berpegang pada keraguan dan kehati-hatiannya. Dia ingin melindungi rahasia yang terjaga dengan baik, takut apa yang mungkin terjadi jika kekuatan Esensi Ruh jatuh ke tangan yang salah.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status