Share

Bab 9. Memilih Pergi

"Ini laporan yang bapak inginkan kemarin." Benji menyerahkan berkas itu di atas meja Langit, yang langsung diraih pria itu.

Langit menghela nafas. Matanya sekilas melirik Benji yang berada di sampingnya.

Perlahan ia membaca dengan seksama. Keningnya berkerut, tak lama kemudian air mukanya berubah seperti hendak marah dengan gigi yang menggertak geram.

"Wanita baik-baik memang tidak pantas bersama pria brengsek seperti dia."

Benji mengangguk, mengerti apa yang dimaksud oleh Langit.

"Seharusnya pria seperti itu berakhir di tempat sampah. Sama seperti yang pria itu lakukan dengan wanita selingkuhannya. Sampah memang harusnya bersama sampah juga."

"Lalu apa yang harus kita lakukan, Pak? Bukankah bapak sudah tidak sabar ingin meminangnya menjadi istri bapak?" goda Benji dengan senyum tertahan. Benji ikut bahagia saat rasa ketertarikan Langit pada wanita akhirnya muncul kembali setelah lama hilang.

Langit menoleh sebentar. Kemudian menatap ke depan dengan senyum tip
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status